Jangan Hingga Salah, Sebaik-Baiknya Sedekah Ialah Kepada Orang Terdekat


Sedekah, Gambar ilustrasi dilansir dari pesantrenlansia.com

Salah kaprah jikalau banyak melaksanakan sedekah pada orang lain diluar sana, namun orang disekitarnya bahkan keluarga sendiri tak diperhatikan.

Bahkan dalam perumpamaan Mesir dikataka, ” apa yang masih diperlukan oleh (orang) rumah, maka haram (disedekahkan) ke masjid”.

Mengenai problem tersebut, berikut dalinya!

Seperti dikutip dari Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian kitab shahih Bukharinya.

Imam Bukhari Ra meriwayatkan, bahwa Abu Talhah Ra ialah salah satu sobat Baginda Nabi Saw yang kaya di Madinah, diantara yang paling berharga ialah perkebunan kurma yang berjulukan Bairuha.

:

Dimana posisi kebunnya ini berhadapan dengan masjid Baginda Nabi Saw, dan sering kali Baginda Nabi Saw berkunjung masuk dan meminum dari air sumur yang ada di dalamnya.

Ketika ayat ” لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ” yang artinya: ” Tidaklah akan pernah kalian mendapat kebaikan sampai kalian menafkahkan dari apa yang kalian cintai”(QS. Al Imran: 92).

Sahabat Abu Talhah pribadi tiba kepada baginda SAW dan berkata: ” Wahai Rasulallah bersama-sama harta yang paling berharga disisiku ialah Bairuha, bersama-sama bairuha ini sedekah lantaran Allah dan aku berharap pahalanya di sisi Allah, dan silahkan baginda berikan kepada siapa yang engkau kehendaki”.

Lalu Baginda Nabi Saw pun memerintahkannya untuk membagikannya kepada para kerabatnya, dan Abu Talhah Ra memberikannya kepada kerabat serta bawah umur dari pamannya.

Bersedekah kepada kerabat ialah lebih utama dari pada kepada orang lain yang bukan saudara.

Hal tersebut disebabkan oleh berlipat pahalanya sedekah kepada keluarga, yaitu pahala sillah (menyambung tali persaudaraan) dan pahala sedekah itu sendiri.

:

Ketika Baginda Nabi Saw ditanya wacana salah satu sahabiah yang berjulukan Zainab Ra yang menafkahkan hartanya untuk suami dan bawah umur yatim yang diasuhnya. Dalam hal ini Baginda Nabi Saw telah bersabda:

” نَعَمْ لَهَا أَجْرَانِ أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ ”

Yang artinya: ” benar, baginda dua pahala, pahala lantaran (menyambung) kerabat, dan pahalanya bersedekah”(HR. Bukhari).

Kaprikornus sudah terperinci bawasanya keluarga dan kerabat ialah orang yang paling berhak untuk mendapat kebaikan kita.

Maka, santuni dulu keluarga dan kerabat. Jika sudah, maka gres lalu silahkan menyantuni orang lain yang membutuhkan.

Demikian, Wallahu A’lam.
Related Posts