Orang Ibarat Ini Kelak Akan Dikalungi Ular Besar Dan Berbisa Di Hari Kiamat


Gambar ilustrasi dilansir dari tribunnews.com

Naudzubillah...

Melihat ular saja bulu kuduk pribadi merinding, apalagi kalau hingga dikalungi ular berbisa.

Namun ternyata orang-orang menyerupai ini berdasarkan hadist akan dikalungi ular besar berbisa yang sungguh mengerikan di hari kiamat!

Saat ini, banyak insan yang suka mengeluh dan menyalahkan Allah sebab kemiskinan yang menimpa dirinya. Mereka lupa untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah padanya.

Sebab, rezeki itu tidak hanya berupa uang, tetapi bisa berupa kesehatan, kebahagiaan dan nikmat lainnya.

Sementara mereka yang kaya atau berharta lebih, justru terkadang tidak memakai hartanya dengan benar. Banyak di antara mereka yang berfoya-foya. Bahkan terkadang rela mengeluarkan kocek besar untuk hal-hal tak bermanfaat.

Namun untuk menunaikan kewajiban menyerupai bersedekah mereka justru enggan.

Padahal ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa, jikalau seseorang diberikan kekayaan oleh Allah namun tidak melakukan zakat, maka di darul abadi nanti semua harta yang dimilikinya akan bermetamorfosis ular yang besar dan Allah akan mengalungkan ular tersebut di leher orang itu.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda;

"Barang siapa yang diberi Allah harta tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, harta itu akan dirupakan pada hari selesai zaman sebagai seekor ular jantan yang amat berbisa, dengan kedua matanya yang dilindungi warna hitam kelam. Lalu, ular itu dikalungkan ke lehernya. Ular itu akan memegang rahangnya dan menyatakan kepadanya: "saya ini yakni simpananmu, harta kekayaanmu!"" (HR. al-Bukhari)

Bukan hanya itu, dalam Al-Quran sudah diterangkan Azab bagi orang yang enggan menunaikan zakat.

Kita sudah pahami bahwa zakat yakni penggalan dari rukun Islam. Para ulama bersepakat (berijma’) bahwa siapa yang menentang dan mengingkari kewajiban zakat, maka ia telah kafir dan murtad dari Islam.

Karena ini yakni kasus ma’lum minad diini bid doruroh, yaitu sudah diketahui akan wajibnya. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Barangsiapa mengingkari kewajiban zakat di zaman ini, ia kafir berdasarkan akad para ulama.”

Ibnu Hajar berkata, “Adapun aturan asal zakat yakni wajib. Siapa yang menentang aturan zakat ini, ia kafir.” menyerupai dikutip dari rumaysho.com.

Dalam Al-Quran juga dikatakan, orang yang enggan menunaikan zakat dalam keadaan meyakini wajibnya, ia yakni orang fasik dan akan mendapat siksa yang pedih di akhirat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ  يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, kemudian dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kau simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah kini (akibat dari) apa yang kau simpan itu.” (QS. At Taubah: 34-35).

Di dalam beberapa hadits disebutkan bahaya bagi orang yang enggan menunaikan zakat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلاَ فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلاَّ إِذَا كَانَ يَوْمَ القِيَامَةِ صُفِحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ، فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ، فَيُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ، كُلَّمَا بَرُدَتْ أُعِيْدَتْ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَان مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، فَيَرَى سَبِيْلَهُ إِمَّا إِلَى الجَنَّةِ، وَإِمَّا إِلَى النَّارِ

“Siapa saja yang mempunyai emas atau perak tapi tidak mengeluarkan zakatnya melainkan pada hari selesai zaman nanti akan disepuh untuknya lempengan dari api neraka, kemudian dipanaskan dalam api neraka Jahannam, kemudian disetrika dahi, rusuk dan punggungnya dengan lempengan tersebut. Setiap kali hirau taacuh akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia melihat daerah kembalinya apakah ke nirwana atau ke neraka.”.

:


Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Aku tiba menemui Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berlindung di bawah naungan Ka’bah.

Beliau bersabda, ‘Merekalah orang-orang yang paling merugi, demi Rabb Pemilik Ka’bah’.

Beliau mengucapkannya tiga kali. Abu Dzar berkata, “Aku pun menjadi sedih, saya menarik nafas kemudian berkata, ‘Ini merupakan insiden yang jelek pada diriku. Aku bertanya, Siapakah mereka? Ayah dan ibuku menjadi tebusannya?’” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

الأَكْثَرُوْنَ أَمْوَالاً، إِلاَّ مَنْ قَالَ فِي عِبَادِ اللهِ هَكَذَا وَهَكَذَا وَقَلِيْلٌ مَا هُمْ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوْتُ فَيَتْرُكُ غَنَمًا اَوْ إِبِلاً أَوْ بَقَرًا لاَ يُؤَدِّي زَكَاتَهَا إِلاَّ جَاءَتْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ أَعْظَمُ مَا تَكُوْنُ وَأَسْمَنُ حَتَّى تَطَأَهُ بِأَظْلاَفِهَا، وَتَنْطِحُهُ بِقُرُوْنِهَا، حَتَّى يَقْضِيَ اللهُ بَيْنَ النَّاسِ ثُمَّ تَعُوْدُ أُوْلاَهَا عَلىَ أُخْرَاهَا

“Orang-orang yang banyak hartanya! Kecuali yang menyedekahkannya kepada hamba-hamba Allah begini dan begini. Namun sangat sedikit mereka itu. Tidaklah seorang lelaki mati kemudian ia meninggalkan kambing atau unta atau sapi yang tidak ia keluarkan zakatnya melainkan hewan-hewan itu akan tiba kepadanya pada hari selesai zaman dalam bentuk yang sangat besar dan sangat gemuk kemudian menginjaknya dengan kukunya dan menanduknya dengan tanduknya. Hingga Allah tetapkan kasus di antara manusia. Kemudian binatang yang paling depan menginjaknya kembali, begitu pula binatang yang paling belakang berlalu, begitulah seterusnya.”

Nauzubillah min zalik...

Penyesalan di darul abadi sungguh sangatlah sia-sia.

Lebih baik segera menyadari di dunia ini bahwa zakat yakni kewajiban seorang muslim yang harus ditunaikan, terlebih lagi jikalau mempunyai harta yang berlebih.

Semoga dengan mengetahui hal ini sanggup menciptakan kita menjadi hamba yang lebih bertakwa dan bisa menjalankan kewajiban sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Wallahu A'lam.
Related Posts