Astagfirullah! Disebut Nabi Sebagai Walimah Terburuk, Namun Makin Banyak Dilakukan


Foto islustrasi (annida-online.com)
Mengadakan walimah sehabis pernikahan merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Namun seiring berjalannya waktu, walimah nikah yang suci dan agung justru melenceng dari tuntunan Rasulullah.

Bahkan, walimah menyerupai ini disebut oleh Nabi sebagai seburuk-buruknya walimah!

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai sebaik-baiknya insan dan teladan telah mencontohkan dengan sangat baik bagaimana seharusnya walimah nikah diselenggarakan.

Beliau, misalnya, mewasiatkan biar umatnya menyelenggarakan walimah meski hanya dengan menu seekor kambing.

Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing.” (HR. Abu Dawud)

Penyelenggaraan walimah biasanya dilakukan sesaat sehabis komitmen nikah. Bisa hanya berupa makan bersama antara seluruh anggota keluarga dan tetangga yang hadir atau jamuan makan yang lebih besar dengan aneka macam jenis makanan.

Sunnah walimah dalam pernikahan ini mempunyai hikmah yang mulia. Diantaranya, walimah merupakan ajang yang sangat efektif untuk mengenalkan pasangan (suami atau istri) kepada keluarga masing-masing pasangan dan tetangga akrab atau jauh.

Hal ini selaras dengan hadits yang menganjurkan mengumumkan pernikahan, biar di kemudian hari tidak terjadi fitnah ketika pasangan suami-istri yang gres ini keluar rumah atau berada di dalam rumah yang sama.

Seiring berjalannya waktu walimah nikah yang suci dan agung ini banyak disalah-amalkan oleh banyak orang.

Mirisnya, kesalahan dalam walimah ini tergolong fatal hingga sebuah walimah disebut oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai seburuk-buruknya walimah.

Rasulullah SAW bersabda,

Seburuk-buruknya menu ialah kuliner walimah, yang diundang untuk menghadirinya hanyalah orang-orang kaya, sedangkan orang-orang fakir tidak diundang.” (HR Bukhari & Muslim)

Hal ini sungguh nyata, banyak kaum Muslimin mengabaikan hal penting ini dan malah melakukannya belakangan ini.

Berapa banyak orang kaya yang mengundang sesama orang kaya dalam walimah nikah yang ia selenggarakan atas nama gengsi dan relasi?

Bukan lantaran iri, namun berapa banyak orang miskin dan fakir yang tak diundang untuk menikmati jamuan kuliner walimah glamor hanya lantaran pengundang aib dan bahkan jijik.

Padahal, kehadiran orang miskin atau fakir dalam pesta pernikahan itulah yang menjadi satu diantara alasannya ialah barokahnya sebuah walimah nikah. Astaghfirullah...

:
Semoga kita selalu menjaga apa yang diajarkan Rasulullah, alasannya ialah walimah yang barokah insya Allah menjadi satu diantara sekian banyak alasannya ialah keberkahan lain dalam rumah tangga.

Apalagi hingga mengadakan resepsi pernikahan secara berlebihan yang justru memberatkan.

Allah SWT berfirman dalam Quran surat al-A’raaf,

Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Ingatlah, berbangga-bangga dan pamer di hadapan insan untuk menjaga kedudukan dan gengsi, merupakan bentuk mengkufuri nikmat Allah SWT.

Demikian, Wallahu A'lam.
Related Posts