Baladil Amin, Ini Yang Tidak Dipahami Banyak Orang Terhadap Islam!


Gambar diolah dari kumparan.com

PSI akan tolak Perda Agama biar Indonesia tak ibarat Suriah...

Salah, benar-benar salah! Ini yang orang belum faham ihwal Islam.

"Baladil Amin" yang di ajarkan Rasulullah dalam berbangsa dan bernegara!

Salah satu misi PSI jikalau terpilih nanti di Pileg 2019 yaitu mencegah ketidakadilan dan tindakan diskriminasi di masyarakat.

Hal itu berdasarkan mereka sanggup diwujudkan dalam bentuk penolakan perda-perda agama baik injil atau pun syariah.

Ketum PSI Grace Natalie menjelaskan hal tersebut merupakan komitmen awal mereka.

Baginya, ada beberapa Peraturan Daerah yang membatasi kebebasan ibarat cara berbusana siswa di sekolah tertentu.

"Adanya banyak Peraturan Daerah yang arahnya membatasi kebebasan orang, membatasi kebebasan berbusana, memaksa siswa-siswa menggunakan busana tertentu padahal itu sekolah negeri, " kata Grace kepada wartawan, Senin (12/11), ibarat dilansir dari kumparan.com.

Tak hanya itu, menurutnya ada ketidakleluasaan masyarakat dalam beribadah. Khususnya, yang menganut agama minoritas. Sehingga hal tersebut harus selesaikan.

"Ada ketidakleluasaan orang beribadah dan sebagainya dan itu tertuang dalam perda- perda. Atau ada tindakan ibarat itu yang tindakannya membisu saja. Nah, ini yang kita ingin perangi," jelasnya.

"Karena Indonesia semenjak awal beragam. Kalau kita enggak jadi payung dan menjaga keberagamannya ini maka nantinya kita sanggup menjadi Suriah, Irak dan semuanya enggak untung," lanjutnya.

Baginya, konflik yang ditimbulkan jawaban kasus tersebut mempunyai kepentingan politik sehingga benar-benar harus diatasi.

Lantas benarkah Perda Agama akan merusak persatuan kesatuan, termasuk Islam?


Inilah pemahaman yang bantu-membantu salah kaprah.

Agama selalu dikaitkan dengan kasus toleransi dan intoleransi, kehidupan sosial dalam bernegara, interaksi antar umat, serta kasus kearifan lokal. Meskipun ada benarnya, namun masalahnya tak sesederhana itu.

Jika hal ini dibiarkan tentu akan berakibat fatal, sebab opini masyarakat digiring kepada satu kesimpulan, bahwa Agama itu anti keberagaman.

Dampak lainnya yaitu munculnya istilah-istilah absurd yang sebelumnya belum pernah dikenal sebelumnya. Contohnya semacam Ifundamental, radikal, Aliran Nusantara dan sebagainya.

Padahal seluruh agama intinya yaitu untuk kebaikan bersama.

Dalam islam sendiri, ada konsep rahmatan lil ‘alamin

Artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.

Allah tegaskan hal tersebut dalam firman-Nya, “Dan tidaklah engkau (Muhammad) diutus ke muka bumi ini kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. al-Anbiya: 107).

Inti syari’at Islam yaitu maslahat, sebagaimana yang dikatakan oleh  Ibnu ‘Asyur, “Maksud umum dari syari’at secara global maupun terperinci yaitu menjaga keberlangsungan maslahat.” (Maqashid as-Syari’ah al-Islamiyah, hlm. 148).

Dalam Bermasyarakat Rasulullah Mengajarkan Konsep "Baladil Amin"  dalam Piagam Madinah 


Salinan Piagam Madinah (imamsonline.com)
Keberadaan konflik dalam kehidupan insan sudah usang ada. Bahkan, konflik pun terjadi di zaman Rasulullah Muhammad SAW

Untuk mencegah terjadinya konflik berdasar perbedaan identitas baik suku maupun agama, Rasulullah pun menciptakan sistem aturan tertulis dikala tinggal di Madinah.

Hukum itu mengatur relasi tenang antara sesama umat Islam maupun dengan suku dan penganut agama lain.

Sejarah mencatat aturan yang kemudian dikenal dengan 'Piagam Madinah' atau 'Dustur Al Madinah' itu terdiri dari empat bagian.

Keempatnya mengatur relasi terkait jaminan situasi damai, kewajiban berperang bagi semua penduduk demi membela Madinah, kesetaraan hak dan kewajiban bagi semua orang, serta pembatasan kekuasaan, dan banyak lagi.

Sejatinya, piagam ini hanya konstitusi untuk Madinah sebagai negara yang dijalankan dengan aturan Islam. Tetapi, nilai yang terkandung dalam piagam tersebut sangat universal dan berlaku bagi siapa saja.

Pada zaman Rasulullah, Madinah dihuni oleh pelbagai orang dari pelbagai latar belakang. Di antaranya ibarat Yahudi, Nasrani, Persia, dan lain sebagainya. Semua bertemu dan mengikat diri dalam identitas bersama, Madinah.

Dengan basis sosial yang ada, Rasulullah membangun Madinah menjadi kota yang benar-benar bercahaya. Kesejahteraan penduduk tercukupi, hak berusaha dan beribadah dijamin sepenuhnya. Semua perbedaan itu disatukan oleh Rasulullah melalui Piagam Madinah.

Itu semua yaitu bukti, bahwa tak ada yang salah dengan perda-perda Agama. Namun yang salah yaitu pemahaman kita.
Related Posts