Kapolda Jabar Mengungkap, Pembawa Bendera Yang Berujung Pembakaran Yaitu Simpatisan Hti


Kasus pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid (foto: nasionaltempo.com)

Penyelidikan perkara pembakaran bendera berkalimat tauhid terus berlanjut...

Kapolda Jabar mengungkap, pembawa bendera yang berujung pembakaran di program Hari Santri Nasional (HSN) di Garut yaitu simpatisan HTI.

Berikut keterangan Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto!

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan jati diri pembawa bendera berkalimat tauhid yang ditetapkan kepolisian sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang berujung kejadian pembakaran ketika program Hari Santri Nasional (HSN) di Garut.

Pria yang diketahui berjulukan Uus Sukmana, ternyata simpatisan HTI dan pernah ikut unjuk rasa bersama masa HTI di Jakarta.


Uus Sukmana, pembawa bendera yang berujung pembakaran (foto: dok.istimewa)

"Kita tanya apakah pernah mengikuti semacam penyampaian aspirasi dengan HTI, beliau jawab pernah tahun 2016 di Jakarta," ujar Agung ketika ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (26/10/2018).

Menurut Agung, Uus menyukai bendera tersebut dan mendapat bendera itu dengan cara membeli secara online.

"Dia (Uus) beli bendera HTI melalui online. Dia simpatisan HTI," kata Agung.

Saat ditangkap Uus Sukmana mengaku memang membawa bendera HTI

Dilansir dari detik.com, Uus yang merupakan warga orisinil Garut dan bekerja di Bandung, hadir dalam program Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, pada Jumat (26/10/2018). Di tengah-tengah acara, Uus mengibarkan bendera.

"Uus Sukmana mengeluarkan bendera yang sudah dipancangkan ditalikan di tongkat, dikibar-kibarkan di arena upacara itu, selain bendera Merah Putih, bendera warna hitam ada tulisannya. Ini tidak sesuai dengan ketentuan larangan panitia sehingga menimbulkan kegaduhan kesannya diamankan alasannya yaitu khawatir akan mengganggu kekhidmatan upacara," ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komjen Arief Sulistyanto di kantornya.

:

Kemudian oleh para anggota Banser, lanjut Arief, Uus diamankan. Uus kemudian ditanya dan di situ beliau mengakui membawa bendera HTI.

"Sehingga diamankan Banser di tenda panitia. Di-interview ternyata yang bersangkutan tidak diundang alasannya yaitu Saudara Uus kerja di Bandung. Tapi waktu diamankan, di-interview petugas Banser beliau tidak membawa KTP, sehingga ketika di-interview dengan sopan dan baik sebagai sesama muslim dan ditanya apa yang dibawa ini, menjelaskan yang dibawa Uus ini bendera HTI, Uus menyampaikan itu yaitu bendera HTI," tutur Arief.

Menurut Arief, Uus sengaja membawa bendera tersebut alasannya yaitu menyenanginya.

Bendera tetap dibawa Uus meski panitia semenjak awal menegaskan larangan membawa bendera selain bendera Merah Putih.

Saat ini Uus masih berstatus saksi. Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar punya waktu 3 jam lagi untuk memilih status Uus. 
Related Posts