Menguak Fakta Palestina Dan Israel Berdamai, Simpulan Zaman Akan Terjadi?
Image from politikyol.com
Seringkali isu bahwa bila Palestina dan Israel berdamai, kiamat akan terjadi.
Bahkan persepsi itu sudah menjamur di kalangan kaum muslim.
Sebelum memastikan, entah itu benar atau tidaknya, simak klarifikasi ayat Al Qur'an berikut yang akan menjawab semuanya...
Sejumlah literatur sejarah mencatat, pertempuran antara tentara Israel dan Kelompok Hamas, yang menguasai wilayah Gaza, sebetulnya merupakan rangkaian dari sebuah konflik panjang yang berakar semenjak lama.
Seperti yang dikutip oleh plukme.com, konflik dua bangsa ini sudah terjadi semenjak seorang penggembala domba berjulukan Daud dari Bangsa Israel, berhadapan dengan satu dari lima tentara bertubuh besar setinggi 3 meter berjulukan Goliat. Goliat ini yakni perwakilan bangsa Filistin, yang kini berjulukan Palestina.
Pada tahun 1000 SM kala itu, bangsa Filistin itu sempat mengungsi lantaran kalah berperang, sedangkan bangsa Israel bermigrasi menempuh perjalanan Tanah Kanaan.
Ayat-Ayat Yang terdapat di Al-quran dan Hadist Nabi :
''Barangkali engkau bersama Tuhanmu (untuk berperang merebut Palestina), dan kami di sini saja (menunggu hasilnya)!'' Sungguh orang-orang Yahudi itu tidak sanggup mensyukuri nikmat, tidak tahu balas budi, dan selalu ingkar janji. ''Oleh alasannya yakni itu, Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksa dari langit, lantaran mereka berbuat fasik''. (QS Al Baqarah:59)."Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum Muslimin, sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik kerikil dan pohon. Maka berkatalah kerikil dan pohon tersebut: Wahai orang Islam, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad, lantaran pohon itu yakni pohon Yahudi”. (HR.Bukhori- Muslim).
Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting semoga kita sanggup berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah bantuan kita untuk Palestina.
:
- Menguak Fakta "Istana Dajjal" yang Isunya Sudah Berdiri Megah di Madinah
- Dua Kali Tiupan Sangkakala dan Jarak Tiupan Segini, Kenapa Banyak Orang Masih Maksiat ?
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan kini terjadi begitu konkret di Palestina.
Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya kau dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik".(Al-Maidah 82).Ketika Al-Quran 14 era yang kemudian telah terperinci menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan terperinci citra permusuhan itu begitu konkret di depan mata kita.
Jika ‘sekedar’ menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili citra kebuasan mereka. Ada citra yang lebih buas dari hitungan angka-angka, ketika Shadr seorang wanita kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya.
Bahkan sang ayah tidak sanggup menyelamatkan jasad putrinya, lantaran beberapa detik berikutnya tiba sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu masakan bagi anjing peliharaannya.
Gambaran lain tak kalah mengerikannya yakni ketika tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya.
Adakah kebiadabaan insan yang melebihi citra di atas ? Fakta Al-Quran perihal kebengisan Yahudi ini menciptakan kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.
Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW perihal abjad Yahudi : " (Yaitu) orang-orang yang kau telah mengambil perjanjian dari mereka, sehabis itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya"). (Al-Anfal 56).
Inilah fakta lain perihal Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran semenjak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh kalau masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seperti lupa dengan Fakta Alquran dan fakta sejarah kenabian.
Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi yakni sejarah pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina lantaran keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali lantaran mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." (QS Haj 40)
Al-Quran begitu terperinci menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ lantaran mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan semenjak setengah era yang lampau- yakni bukti riil fakta al-Quran di atas.
Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.
Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan bahagia kepada kau sampai kau mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)
Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, yakni lantaran adanya pertolongan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, yakni lantaran kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam.
Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘ pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika.
Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- yakni salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi pertolongan Amerika terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan gampang memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, gosip hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya pertolongan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu usaha Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kau tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara hebat kitab: "Sesungguhnya kalau kau diusir pasti kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan kalau kau diperangi pasti kami akan membantu kamu…"(Al-Hasyr 11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya ancaman dari dalam. Jangankan hari ini ketika umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam.
Masih ingat bukan peperangan Uhud, ketika 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah lantaran kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi problem perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga pertolongan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak sanggup menjangkau Gaza.
Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan ketika melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, ketika Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan.
Hari ini pemerintah Mesir menjadi ‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula ketika bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel.
Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ ketika Rasulullah SAW akan memperlihatkan hukuman atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’ untuk menggambarkan perilaku tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki.
Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi anutan dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada ketika itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan terperinci .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kau merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kau puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit (At-Taubah 38)
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam lantaran merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad.
Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, sampai negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan menyerupai ; Iran, Sudan dan Suriah.
Gambaran menyerupai inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya lantaran mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad.
Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi jawaban Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina.
Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri lantaran sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.
Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di simpulan zaman.
Bukan lantaran jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini lantaran umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : " Cinta dunia dan takut mati " (HR Abu Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa ‘setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun menciptakan komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur.
Hari ini tidak sanggup dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai citra riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga.
Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang perilaku Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika mana yang sanggup menjelaskan Hamas yang awalnya yakni sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang memiliki kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? .
Kesimpulan paling gampang yang kita tangkap yakni ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang menciptakan mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit sanggup mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)
Akhirnya, semua ungkapan dan instruksi kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang sanggup mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas.
Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi cuilan yang mendukung usaha jihad tersebut. Siapa yang sanggup menahan impian untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah.
Tidaklah berlebihan, kalau dikatakan fenomena Hamas hari ini yakni bukti riil keberadaan kelompok jihad infinit di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : " Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka ". (HR Muslim).
Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat perihal siapa mereka itu ?. Maka dia menjawab : " di sekitar masjid al-Aqsha". Subhanallah
Wallahu a'lam.
Related Posts