Mengulas Usaha Ibnu Sina, Sang Penemu Ilmu Kedokteran Yang Selalu Haus Akan Ilmu


ibnu sina via redaksiindonesia.com

Siapa yang tak mengetahui Ibnu Sina? Seorang saintis timur tengah juga menjadi pujian kebanyakan kaum muslimin dikala ini. Bagaimana tidak, penguasaannya di bidang pengetahuan dan keahliannya di bidang iptek tidak lagi menjadi perdebatan. Pengaruhnya yang luar biasa besar diakui hingga ke dunia Barat. Sampai-sampai buku karangannya dijadikan buku teks kedokteran dan pengetahuan lain di Eropa hingga berabad-abad lamanya.

Ibnu Sina memang luar biasa, namun siapa yang menyangka bahwa ia bukanlah seorang ulama Islam melainkan hanya saintis. Siapa yang menyangka bahwa di balik kelihaiannya dalam menyembuhkan orang ternyata ia mempunyai virus yang sanggup meruntuhkan aqidah Islam.

Siapa Ibnu Sina Sebenarnya ?

Bernama lengkap Abu Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina. Lahir di Afsyahnah (Uzbekistan) pada 980 M dan wafat 1037 M. Menghapal Qur’an sejak muda namun bersentuhan pula dengan pemikiran Aristoteles dan Al Farabi.

Mengarang berjilid-jilid buku yang kebanyakan bertemakan kedokteran dan filsafat. Menguasai hampir seluruh bidang pengetahuan sehingga dijuluki Syaikhur Rais. Hingga seorang sejawahwan dari Belgia menyatakan perihal eksklusif Ibnu Sina,

"Ilmuwan paling populer dari Islam dan salah satu yang paling populer pada semua bidang, tempat, dan waktu"
-George Sarton-

Bukunya yang paling populer ialah Al Qanun fi At Thibb atau dikenal juga sebagai The Canon of Medicine perihal kedokteran. Sementara itu bukunya yang menyoroti filsafat ialah Kitab Asy Syifa An Nafs dan dikenal di Eropa pertengahan dengan nama Sufficietia, dan Kitab Al Isyarat wa at Tanbihat.

Sempat menjadi dokter penguasa di Bukhara dan di simpulan hayatnya Ibnu Sina disebut-sebut menjadi guru di sebuah sekolah di Hamadan, Iran.

Apa Keahlian Ibnu Sina ?

Di dalam bidang kedokteran beliau mempersembahkan Al-Qanun fit Thibb, dimana ilmu kedokteran modern menerima pelajaran, alasannya ialah kitab ini selain lengkap, disusunnya secara sistematis. Kitab Al-Qanun goresan pena Ibnu Sina selama beberapa era menjadi kitab tumpuan utama dan paling autentik. Kitab ini membahas

Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina ialah menjawab banyak sekali problem filsafat yang masih belum terjawab sebelumnya.

Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina ibarat karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa.

Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi ialah orang Eropa pertama yang menulis klarifikasi lengkap perihal filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen.

Dia lah yang mengawinkan dunia Katolik dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filsafat besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina ialah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua era setelahnya oleh para pemikir Barat.

Itulah apa keahlian ibnu sina yang populer sebagai ilmuan dibidang kedokteran. Selanjutanya kita akan membahas apa saja karya ibnu sina yang kuat bagi insan di dunia ini. Simak bareng-bareng yukk!

Apa Saja Karya Ibnu Sina ?

karya ibnu sina via cakrawalamedia.co.id

Apa saja karya ibnu sina yang berpengarus bagi dunia ? Ada berapa banyak karya ibnu sina ? Berikut ini bebrapa karya goresan pena yang dilahirkan oleh Ibn Sina dan kuat besar terhadap generasi penerusnya:

1. Kitab Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine).
Buku ini merupakan iktisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di timur. Buku ini di telah diterjemahkan ke bahasa Latin.

2. Kitab Ash-Shifa’
Kitab ini antara lain berisikan perihal uraian filsafat dengan segala aspeknya, dan lantaran sangat luas cakupannya, maka bermunculan nama-nama terjemahan yang dilakukan oleh para andal terhadap hasil karya filsafat Ibn Sina ini. Karya ini merupakan klimaks filsafat paripatetik dalam Islam.

3. Kitab An-Najat.
Sebuah karya kitab yang berisikan ringkasan dari kitab Ash-Shifa’, kitab ini ia tulis untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah, selain itu buku ini juga secara lengkap membahas perihal pemikiran Ibn Sina perihal ilmu Jiwa.

4. Kitab fi Aqsami al-‘Ulumi al-‘Aqliyyah.
uku ini ditulis dalam bahasa Arab dan masih tersimpan dalam banyak sekali perpustakaan di Istanbul, penerbitannya pertama kali dilakukan di Kairo pada tahun 1910 M, sedangkan terjemahannya dalam bahasa Yahudi dan Latin masih terdapat hingga sekarang.

5. Kitab Lisanu al-‘Arab.
Menurut suatu informasi menjelaskan bahwa buku ini Ibn Sina susun sebagai balasan terhadap tantangan dari seorang pujangga sastra berjulukan Abu Manshur al- ubba’I di hadapan Amir ‘Ala ad-Daulah di Ishfaha.

6. Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat, 
Sebuah karya berisikan perihal logika dan hikmah.

Itulah apa saja karya ibnu sina yang tersebar. Selain kitab-kitab tersebut masih banyak karyanya yang berjumlah cukup besar, namun untuk mengetahui berapa jumlah buku karya-karyanya tersebut secara niscaya sangatlah sulit, mengingat perbedaan perihal sedikit banyaknya data yang digunakan.

Penemuan Ibnu Sina

Apa saja inovasi ibnu sina dalam bidang kesehatan? Berikut ialah 8 Penemuan besar Ibnu Sina dalam Kesehatan.

1. Penemuan penyakit baru
Di dalam penilitiannya Ibnu Sina telah menghasilkan inovasi berupa efek basil dalam penyakit, jangkitan virus ibarat TB, penyakit Rubella, allergy, cacar (smallpox), dan sebagainya.

2. Penemuan dalam bidang Farmasi
Ibnu Sina telah menghasilkan obat bius, membuat benang yang khusus untuk menjahit luka pembedahan, membuat alat suntik.

3. Ibnu Sina menemukan peredaran darah insan dan anatominya 600 tahun sebelum William Harvey.

4. Manfaat red wine
Ibnu Sina membahas dalam Canon of Medicine perihal manfaat red wine untuk memperkuat jantung. Tahun 1940-an, dunia kesehatan Barat membenarkan hal ini dengan adanya antioksidan fenolik berjulukan resveratrol yang terdapat dalam red wine. Resveratrol gres terpublikasi baik di dunia kesehatan pada tahun 1990-an.

5. Di Canon of Medicine Ibna Sina membahas perihal sifat etanol yang sanggup membunuh mikroorganisme. 

Setiap kali hendak meracik obat atau menangani pasien, ia selalu mencuci tangannya dengan khamr, alasannya ialah isolat etanol belum ditemukan pada masanya.

6. Penemuan urutan derajat panas
Setiap anggota tubuh digambarkan menjadi masing-masing tempramen. Masing-masing dengan gelar panas dan kelembaban. Ibnu Sina menyusun anggota tubuh dalam "urutan derajat panas", dari terpanas hingga terdingin :

(i) nafas dan "jantung dimana ia muncul"
(ii) darah; yang dihasilkan dari hati
(iii) hati; yang mungkin terlihat sebagai darah yang terkonsentrasi
(iv) Daging
(v) Otot
(vi) Limpa
(vii) Ginjal
(viii) Arteri
(ix) Vena
(x) Kulit telapak tangan dan kaki

7. Ibnu Sina membagi tahap kehidupan sebagai berikut :
Pertama : Masa bayi, Yaitu periode sebelum anggota tubuh yang dipasang untuk berjalan.
Kedua : Masa bayi. Yaitu masa pembentukan gigi. Kaki yang telah dipelajari, tetapi tidak stabil. Gusi tidak penuh gigi.
Ketiga : Masa kecil. Yaitu tubuh memperlihatkan kekuatan gerakan. Gigi sepenuhnya keluar.
Keempat : Usia muda "Masa pubertas". Periode hingga dengan perkembangan rambut pada wajah dan kemaluan.
Kelima : Pemuda. Periode hingga dengan batas pertumbuhan tubuh (menuju awal kehidupan dewasa).

8. Pertama kali yang beropini bahwa pikiran insan memengaruhi kondisi fisiknya.
Belum usang ini peneliti melaksanakan penilitian antara kondisi fisik insan dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan, ternyata pikiran insan kuat terhadap kondisi fisiknya.

Jadi, apabila ada seorang pasien yang sakit kemudian dokter tersebut memperlihatkan obat yang sama sekali tidak ada kekerabatan dengan penyakitnya kemudian dokter tersebut menyampaikan "ini obat yang sangat manjur" maka pasien tersebut sanggup sembuh.

Teori ini gres dibuktikan kini padahal Ibnu Sina telah beropini demikian seribu tahun yang lalu. Ia selalu berpesan kepada muridnya "jangan pernah katakan kepada pasien bahwa penyakitnya tidak sanggup diobati, bahwasanya sugesti kalian merupakan obat bagi pasien".

Nah itu tadi ialah ibnu sina inovasi dalam bidangan kesehatan. Apakakah ibnu sina mempunyai enemuan dalam bidang ilmu oengetahuan? apa bantuan ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Simak berikut ini!

Apa Kontribusi Ibnu Sina Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan ?

Apakah ibnu sina ikut berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan? Jawabannya ialah ya! Lalu apa bantuan ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia? Berikut ini jawabannya.

Ibnu sina berkonstribusibdalam ilmu filsafat. Ibnu sina Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak berbeda denganpembagian yang sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. Filsafat ketuhanan berdasarkan Ibnu Sina adalah:

1. Ilmu perihal turunnya wahyu dan mahluk-mahluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dati sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang sanggup dilihat dan didengar.

2. Ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada kita bahwa insan ini tidak dihidupkan lagi badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami siksa dan kesenangan.

Itulah apa bantuan ibnu sina bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Ternyata tokoh muslim juga sangat kuat yaa.

Informasi di atas ini kami tulis dari banyak sekali sumber, kalau ada kesalahan atas informasi yang kami sampaikan di atas, kami mohon maaf, dan berharap semoga Anda sanggup membetulkannya melalui kotak komentar. Terima kasih.
Related Posts