Silsilah Keturunan Ustadz Abdul Somad Yang Sambung Sampai Seorang Syekh


Sumber gambar sindonews.com

Semua orang sudah niscaya sangat mengenai Ustadz Abdul Somad, Dai kondang yang begitu populer baik di sosial media dan dunia nyata.

Namun tidak banyak yang tahu, bila silsilah Ustadz Abdul Somad terhubung dengan salah seorang syekh.

Ustadz Abdul Somad lahir pada hari Rabu, 18 Mei 1977 atau 30 Jumadil Awal 1397 H di sebuah kampung yang berjulukan Silo Lama, Silau Laut, Kabupeten Asahan, Sumatera Utara.

Moyangnya ialah Syekh Abdurrahman yang pernah berguru ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi.

Sepulangnya dari Mekkah, Syekh Abdurrahman menghadap Sultan Asahan dan diberikan sebidang tanah yang kemudian di atasnya dibangun sebuah rumah.

“Lalu dibuatnyalah rumah yang masih ada hingga sekarang, namanya rumah besar, satu arsitek dengan Istana Lima Laras di kabupaten Batubara, Sumatera Utara,” ujar Ustaz Abdul Somad.

Di kawasan itulah Syekh Abdurrahman membangun biduk rumah tangga hingga bebuyutan hingga ke generasi Ustaz Abdul Somad.

“Kemudian beranak pinaklah Syekh Abdurrahman tadi, punya anak wanita berjulukan Siti Aminah, Siti Aminah punya anak wanita berjulukan Hajjah Rohana, Hajjah Rohana punya anak itulah aku Abdul Somad,” tutur UAS.

:

  1. Peristiwa Menakjubkan Menjelang Kelahiran Rasulullah, 12 Kejadian Ini Menjadi Bukti Rasulullah Begitu Mulia
  2. Hukum Meninggalkan Masjid Saat Khutbah Jum'at Karena Berbau Orasi Politik, Simak Penjelasannya

Biografi Singkat Perjalanan Pendidikan Ustadz Abdul Somad


Sumber gambar tribunnews.com

Walaupun moyangnya ialah seorang Syekh, Ustadz Abdul Somad tidak dianggap demikian, lantaran Sumatera Utara menganut paham patrilinial atau menurut keturunan ayah.

“Tapi aku tidak dianggap keturunan Tuan Syekh lantaran dari pihak perempuan. Makanya kalau ada yang bertanya keturunan Tuan Syekh, tidak aku bilang. Terus, ayah aku petani, orang biasa. Kami bukan keturunan bangsawan, bangsa yang hidup di awan,” kata UAS.

Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan dasar di SD Al-Washliyah Medan dan tamat tahun 1990.

Ia kemudian melanjutkan ke MTs Mu’allimin Al-Washliyah yang juga masih di Medan dan tamat tahun 1993.

Selama satu tahun setelahnya, UAS menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Arafah, Deliserdang, Sumatera Utara.

Kemudian keluarga UAS memutuskan untuk merantau ke Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, bekas kerajaan Melayu Pelalawan yang merupakan potongan dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Di tanah perantauan itu UAS melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu hingga lulus tiga tahun kemudian.

Pada tahun 1998, UAS mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

UAS dan 99 orang lainnya berhasil menyingkirkan 900 penerima yang ikut seleksi.

“Lalu kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar tahun 1998 hingga 2002. Empat tahun aku pulang, melanjutkan ke UKM, Universiti Kebangsaan Malaysia jurusan FPI, Faculti Pengajian Islam,” ucap Ustad Abdul Somad.

Namun Di UKM Malaysia, UAS hanya sempat kuliah selama dua semester saja.

Ia kemudian mendapat beasiswa S2 dari The Moroccan Agency of International Cooperation di Dar El-Hadith El-Hassania Institute, Maroko.

“Lalu dapatlah tahun 2004 aku berangkat, 2006 final dapatlah gelar sesudah dua tahun di sana dari Darul Hadits di Rabat, nama gelarnya DESA. Tapi aib aku memakainya. Masa jauh-jauh balik Desa. Makara aku tulis ajalah Lc, MA. Karena kebanyakan orang pakai MA,” kata UAS.