Viral Video Relawan Di Palu Diusir Bnpb, Fakta Yang Sebetulnya Menyerupai Ini

Image from tribunnews.com


Mencuat kabar bahwa relawan di Palu diusir oleh pihak BNPB, sempat viral di banyak sekali media sosial. 

Berikut penuturan Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.. Menanggapi hal tersebut!

Badan Nasional Penanggulangan Bencana meluruskan gosip dan video mengenai pengusiran tenda-tenda relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) gempa dan tsunami di halaman Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu yang kemudian viral di media sosial.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memastikan Kepala Bappeda Kota Palu tidak pernah mengusir relawan-relawan BPBD biar pindah ke daerah lain alasannya yaitu alasan telah terjadi kehilangan laptop di kantornya.

"Saya telah mengkonfirmasi hal itu kepada beberapa pihak. Ternyata bukan diusir tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Rabu (8/10).

Sutopo menyampaikan pemindahan tersebut dilakukan untuk memudahkan koordinasi, sementara halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk apel ASN (Aparatur Sipil Negara).

Menurut dia, beberapa relawan mendirikan tenda di halaman Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

:

Sementara di bab belakang kantor Bappeda yaitu relawan dari BPBD Kabupaten Banggai Kepulauan dan mereka mendirikan dapur umum. Sedangkan BPBD Provinsi Sulawesi Utara BPBD Bolsel dan BPBD Bitung berada dihalaman depan Kantor Bappeda.

"Selain itu juga ada beberapa relawan lainnya. Mereka mendirikan tenda di halaman kantor Bappeda dan melaksanakan pemberian penanganan peristiwa semenjak H+3 (1/10)," kata Sutopo.

Menurut informasi dari BPBD Sulteng memang terjadi kehilangan barang milik Bappeda Palu. Pascagempa kondisi keamanan dan ketertiban di sebagian Kota Palu terganggu.

Khususnya sampai H+2 (30/9) kondisi keamanan dan lingkungan di Kota Palu terbilang rawan. Aparat polisi, kata Sutopo, telah menangkap beberapa pencuri yang melaksanakan tindakan kriminal.

Menurut Sutopo, justru kehadiran relawan semenjak H+3 (1/10) dengan mendirikan tenda-tenda relawan BPBD dan lainnya ikut menjaga lingkungan kantor Bappeda dari agresi oknum yang melaksanakan tindakan kriminal.

"Pascagempa kondisi kantor kosong alasannya yaitu pegawainya tidak masuk kantor," tutur Sutopo.

Terkait dengan kehilangan barang tersebut, Kepala Bappeda Palu sudah melapor ke Gubernur dan menjelaskan ihwal kehilangan aset kantor. Atas insiden itu, diambil keputusan untuk mengosongkan halaman halaman Kantor Bappeda. Gubernur Sulteng, klaim Sutopo juga menyampaikan tidak ada istilah diusir.

Gubernur meminta Kepala BPBD Sulteng untuk mengatur dan merelokasi semua relawan-relawan BPBD yang ada di kantor Bappeda biar direlokasi ke kantor BPBD Provinsi Sulteng alasannya yaitu kantor Bappeda akan digunakan para ASN yang sudah mulai aktif semenjak Senin (8/10).

"Kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi alasannya yaitu pengaruh gempa belum di bersihkan dan lainnya. Selain itu semenjak ASN aktif maka semua ASN Bappeda harus apel dan masuk kerja. Tentu aktivitas mereka akan mengganggu kenyamanan relawan," pungkas Sutopo.

Sutopo menekankan fakta yang terjadi di lapangan yaitu pengaturan dan relokasi daerah tenda relawan saja, bukan pengusiran. Sutopo mengakui adanya miss communication dalam penyampaian informasi sering terjadi di daerah peristiwa alasannya yaitu kondisi sudah lelah, kurang istirahat dan banyak keterbatasan.

Berikut video relawan yang disangka diusir oleh pihak BNPB

Related Posts