Meneladani Khabib Nurmagomedov, Begini Seharusnya Seorang Muslim Bersikap


Image from isampos.com

Siapa yang tidak kenal dengan seorang Khabib Nurmagomedov, petarung nomor 1 MMA ini. 

Berpegang teguh terhadap agama Islam, Ia sukses kalahkan Mcgregor di partai final MMA.

Kita seharusnya sebagai muslim harus sanggup meneladani dari seorang Khabib, Bagaimana seorang muslim bersikap walaupun dalam keadaan apapun.

Seorang Khabib Nurmagumedov petarung UFC asal Rusia yang menjadi juara dunia UFC dengan rekor unbeaten atau tak terkalahkan. Hingga di pertarungan terakhirnya melawan Connor McGregor, ia sudah mengantongi rekor bertarung 27-0-0 alias 27 kali menang tanpa sekalipun mencicipi hasil imbang dan kalah! Ibarat di dunia tinju, ia hampir sama dengan Floyd Mayweather Jr yang juga mengantongi rekor tepat seumur hidupnya menjadi petinju.

Namun, ada yang menarik di pertarungan terakhir dari Khabib. Saat ia telah dinyatakan menang KO melawan Connor, ia sempat lepas kendali dengan melompati octagon dan menyerang tim dari Connor. Alhasil, dunia mengecapnya jelek sebab perilaku yang dianggap tidak sportif tersebut.

Banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa Khabib hingga sebegitu emosi dan menyerang tim lawan, padahal Khabib dikenal sebagai seorang muslim yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Ia juga seorang yang rendah hati dan selalu memuliakan lawannya.

Semua kebingungan tersebut jadinya dijawab oleh Khabib melalui konferensi pers sehabis pertandingan melawan Connor. Ia menyatakan kekecewaannya terhadap dunia yang pribadi menilai sikapnya tanpa lebih dulu mencari tahu duduk perkaranya.

Ia kecewa terhadap orang-orang yang pribadi mengecap jelek dirinya pasca pertandingan tersebut. Ia juga kecewa terhadap panitia pelaksana pertandingan yang dianggapnya tidak tegas dalam melaksanakan mekanisme pertandingan.

:

Dalam konferensi persnya, Khabib menyampaikan bahwa pihak Connor McGregor dan timnya sengaja mengolok-olok dirinya bahkan sebelum pertandingan dimulai. Pihak Connor melaksanakan agresi intimidasi secara lisan dan non lisan kepada Khabib sepanjang pertandingan. Khabib jadinya tidak sanggup menahan emosinya dan menyerang pihak Connor yang menurutnya sudah keterlaluan.

“Bagaimana mungkin Anda akan membisu saja ketika Anda, asal, keluarga, dan agama Anda dihina oleh orang lain?” ujar Khabib dalam konferensi pers.

Hal ini pun disinyalir sesuai dengan beredarnya video-video rekaman sebelum pertandingan dimana McGregor sempat memaksa Khabib meminum alcohol dan Khabib menolaknya secara halus. Namun McGregor tetap memaksa Khabib untuk meminumnya. Respon Khabib ketika itu masih hirau taacuh dan tidak menanggapi apa yang dilakukan oleh McGregor.

Namun nampaknya problem yang sebetulnya terjadi gres terjawab di rekaman selanjutnya dimana ketika konferensi pers yang sama sebelum pertandingan, McGregor melaksanakan tindakan rasis dengan menyampaikan bahwa salah satu tim Khabib merupakan seorang teroris. Hal inilah yang berdasarkan Khabib sangat melampaui batas dan melenceng dari asas-asas fair play. Namun ketika itu Khabib tetap meresponnya dengan dingin.

Apa yang sanggup kita teladani dari seorang Khabib Nurmagomedov ?

Seperti yang dikutip dari islampos.com, Khabib menentukan untuk fokus pada pertandingan. Pertandingan yang digelar tanggal 6 Oktober 2018 tersebut berjalan alot, namun Khabib berhasil mengunci McGregor hingga KO dan mengamankan sabuk juara dunia.

Hal inilah yang seharusnya ditiru dari seorang Khabib wacana bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap. Tidak temperamen, dan menentukan menjawabnya disaat yang tepat. Sebagai contoh, seorang petarung UFC menyerupai Khabib menentukan menjawab hinaan tersebut dengan memenangkan pertarungan. Bukan malah menghina balik McGregor ketika konferensi pers.

Meskipun pada jadinya Khabib tetap terpancing emosinya sesaat sehabis pertarungan berakhir, namun sikapnya yang jantan dengan meminta maaf pribadi kepada publik serta menjelaskan duduk masalah yang sedang terjadi dengan kepala hirau taacuh membuatnya pantas diacungi jempol.

Lebih lanjut, Khabib menyatakan bahwa UFC bukan hanya sekedar olahraga fisik yang memperebutkan uang. Namun ia menyatakan bahwa ia mempunyai misi untuk membawa nilai-nilai perdamaian, toleransi dan saling menghargai.

“Seharusnya olahraga ini membawa kita pada kemenangan bersama, adalah dengan menambah nilai saling menghargai satu sama lain walau menjadi lawan didalam oktagon. Biar bagaimana pun, sportivitas dan kemanusiaan tetaplah yang utama,” tutupnya.

Semoga kita semua sanggup menggandakan Khabib dalam bersikap selayaknya seorang Muslim. Aamiin.