Menyibak Diam-Diam Mengapa Kalimat Allahu Akbar Tidak Ada Dalam Al-Quran
allahu akbar via m.aliexpress.com
Allahu akbar atau takbir merupakan bacaan yang selalu diucapkan setiap orang muslim ketika sholat. Namun, Allahu akbar ternyata tidak ada di dalam al quran. Mengapa demikian? Simak berikut ini!
Takbiratul Ihram menempati posisi pertama dari rukun shalat –salah satu pendapat madhab- menunjukkan kedudukannya yang sangat penting sebagai pembuka shalat.
Lafadznya yaitu (اَللهُ أَكْبَرُ) Allahu Akbar (Artinya: Allahu Maha Besar). Tidak boleh mengucapkan dengan kalimat selainnya, menyerupai Allahu A’dzam, Allahu Jalla Jalaaluh, atau selainnya.
Rahasia Dibalik kata Allahu Akbar alau kita total keseluruhan kata “Allahu akbar”, yang ada hubungannya dengan shalat sebanyak 152 kali.
Banyak orang muslim belum mengetahui amalan yang tinggi ini, selama ini mereka hanya mengerjakan hal-hal yang biasa dilakukan. Padahal, allahu akbar merupakan amalan yang tinggi diatas syahid.
Dalam shalat kita membaca takbir Allahu akbar, baik di awal takbiratulihram atau takbir selanjutnya. Kata takbir berasal dari kata ‘kabbara-yukabbiru-takbiran', yang berarti mengagungkan Allah dengan membaca bacaan takbir Allahu akbar.
Kata “Akbar” ialah bentuk kata elative (memiliki makna lebih). Para hebat linguistik Arab meyatakan bahwa dalam bentuk bentuk elative untuk membuktikan Allah, menyerupai kata “Akbar” tidak dipakai dengan makna aslinya, yaitu Allah lebih besar, namun memakai makna Allah Mahabesar.
Jika dikatakan “Allah lebih besar” sebagaimana bentuk orisinil kata elative, maka sanggup dimengerti bahwa selain Allah ada yang lebih besar atau minimal mendekati kebesaran Allah. Tentu pernyataan menyerupai ini bertentangan dengan kepercayaan Islam yang benar.
Bunyi atau lafal takbiratulihram dan takbir lainnya dalam shalat yaitu dengan membaca Allahu akbar. Bacaan ini sifatnya yaitu tauqifi. Artinya, harus menurut pedoman Rasulullah saw bukan hasil dari ijtihad akal.
: Doa Meminta Keturunan dari Para Nabi Serta Al-Quran Insyaallah Mustajab
Rahasia Dibalik Kata Allahu Akbar
Rasulullah saw bersabda, yang artinya: “Bila imam telah mengucapkan Allahu Akbar, hendaklah kalian mengucapkan Allahu Akbar” (HR Ahmad dan Baihaqi)Oleh karenanya, seseorang dihentikan mengubah susunan bacaan tersebut atau menambahnya. Apabila ada seseorang dengan sengaja membaca takbiratulihram dengan ucapan lain, maka shalatnya tidak sah. Dan ketika seorang mengucapkan Allahu akbar, maka hatinya sadar bahwa tidak ada yang besar, apalagi lebih besar atau agung dari Allah swt. Semua selain Allah yaitu kecil.
Kata Allahu akbar termasuk di antara bacaan shalat yang sangat popular dan sering didengar atau diucapkan, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Bahkan, tidak jarang disalahgunakan untuk melaksanakan sebuah agresi kekerasan atau kezaliman, yang jauh dari makna yang terkandung dalam kata tersebut.
Kalau kita hitung di dalam shalat wajib lima kali, kata Allahu akbar ternyata diulang sebanyak 102 kali. Dengan perincian setiap rakaat 6 kali kemudian dikalikan 17 rakaat. Dalam azan dan iqamat kata Allahu akbar diulang sebanyak 50 kali.
Dengan perincian 6 kali dalam setiap azan dikalikan 5 waktu menjadi 30 kali. Dan 4 kali dalam setiap iqamat dikalikan lima waktu menjadi 20 kali. Kalau kita total keseluruhan kata Allahu akbar, yang ada hubungannya dengan shalat sebanyak 152 kali.
Dari 152 kali itu, ternyata kata Allahu akbar yang berarti Allah Mahabesar tidak ditemukan dalam Alquran. Memang ada kata Allahu akbar, tapi tidak untuk membuktikan sifat-Nya.
Lalu kenapa kata Allahu akbar yang berarti “Allah Mahabesar” tidak terdapat dalam Al Quran? Wallahu ‘alam bish-shawab. Di antara hikmanya yaitu untuk memperjelan posisi Rasulullah saw sebagai seorang utusan dan penjelas hukum syariat yang masih dijelaskan oleh Al Alquran secara global.
Di antaranya perihal tata cara mendirikan shalat. Sabagaimana sabda Rasulullah saw, “Shalatlah kau sebagaimana kau melihat saya shalat” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian sekiranya hawa nafsu kita, baik berupa jabatan, pangkat, derajat, kedudukan, harta, dan perempuan itu lebih besar pengaruhnya dari kita dibanding dari utusan Allah, maka bisa dikatakan kita lebih taat kepada nafsu dibandingkan kepada Allah.
Dengan demikian, kita telah menuhankan nafsu. Hal ini mengakibatkan ucapan Allahu akbar, menjadi sia sia. Karena tidak lebih hanya ucapan di mulut, sementara hati tidak mendungkungnya. Tentu kondisi semacam ini sangatlah berbahaya, apabila kita tidak segera bertobat dan berubah.
Dzikir Allahu Akbar mempunyai keistimewaan yang begitu luar biasa. Dzikir allahu akbar lebih utama dari pada dzikir-dzikir lainnya.
1. Dalam Allahu Akbar ada penyebutan Allah Ta'ala pada diriNya, pentauhidan, pengagungan dan penghormatan atas keagunganNya, yang lebih agung dan lebih besar dibandingkan penyebutan makhlukNya yang lemah, sangat butuh, dan pentauhidan makhluk kepadaNya. Karena Allah swt-lah Yang Maha Mencukupi dan Maha Terpuji.
2. Zikir dengan nama Allahu Akbar tersebut lebih agung dibanding zikir dengan Asma'-asmaNya yang lain.
3. Bahwa zikirnya Allah Ta'ala pada hambaNya di zaman Azali sebelum hambaNya ada, yaitu zikir teragung dan terbesar, yang mengakibatkan zikirnya hamba dikala ini.
4. Sebenarnya mengingat Allah swt, di dalam salat lebih utama dan lebih besar dibanding mengingatNya di luar salat.
5. Bahwa mengingat Allah atas banyak sekali nikmat yang agung dan anugerah mulia, serta doronganNya kepadamu melalui ajakanNya kepadamu supaya taat kepadaNya, yaitu nikmat paling besar dibanding dzikir anda kepadaNya, dengan mengingat nikmat-nikmat itu, alasannya yaitu anda semua tidak akan pernah bisa mensyukuri nikmatNya.
: Khasiat Mengamalkan Doa Asmaul Husna
Dengan demikian sangat masuk akal apabila seorang hamba mendawamkan kalimat Allahu Akbar baik dalam shalat maupun luar shalat alasannya yaitu banyaknya faedah serta manfaat yang bisa didapatkan oleh setiap makhlukNya.