Miris! Demi Likes, Lokasi Tsunami Banten Malah Dijadikan Kawasan Selfie


Sejumlah orang selfie di depan lokasi peristiwa tsunami Banten (Foto: The Guardian/ Jamie Fullerton)

Sungguh sangat miris kelakuan warga kita... Sampai-sampai diberitakan oleh media asing!

Media Inggris ini menulis, ada sejumlah perempuan yang mendatangi lokasi peristiwa di Provinsi Banten demi mendapat 'perfect selfie'. Saat ditanya, ini tanggapan mereka...

Mengunggah foto di media umum dengan banyak sekali latar demi mendulang tanda likes sekarang jadi hal yang masuk akal dilakukan. Namun, kali ini sejumlah orang justru memanfaatkan lokasi peristiwa tsunami di Banten sebagai kawasan untuk berfoto selfie.

Hal ini dilaporkan oleh media Inggris The Guardian, Rabu (26/12/2018).

Media Inggris ini menulis, ada sejumlah perempuan yang mendatangi lokasi peristiwa di Provinsi Banten demi mendapat 'perfect selfie'.

Orang-orang tersebut berfoto di depan tanah yang dibanjiri air dengan sejumlah kendaraan dan sampah yang terbawa gelombang tsunami, 22 Desember 2018 malam.

Dalam sebuah foto, ada empat perempuan berhijab yang tersenyum ke arah kamera smartphone. Salah satunya bahkan mengacungkan jari, membentuk abjad V.

Tidak tanggung-tanggung, para pencinta selfie ini sengaja bepergian berjam-jam untuk mencapai lokasi. Kemudian di sana mereka ber-selfie dan mengunggahnya di media sosial.

Salah satunya mengaku tiba dari Cilegon. Mereka memang tak tiba dengan tangan kosong. Para pencinta selfie ini sebelumnya melaksanakan bakti sosial dengan membawa sejumlah pakaian untuk didonasikan.

"Foto ini diunggah ke Facebook sebagai bukti bahwa kami benar ke sini dan memperlihatkan bantuan," tutur perempuan yang mengaku berjulukan Solihat.

Makin Banyak Dapat Likes


Tsunami Banten (tribunnews.com)

Dia menambahkan, banyak orang menganggap bahwa berfoto selfie sebagai hal dangkal. Namun, pilihan background selfie yang tak biasa dapat memperlihatkan makna lebih.

"Ketika orang-orang melihat foto kawasan bencana, mereka sadar mereka ada di posisi yang lebih baik. Foto lokasi peristiwa akan mendapat tanda likes lebih banyak. Mungkin sebab itu mengingatkan orang lain untuk bersyukur," tuturnya.

Gara-gara sapuan gelombang tsunami, banyak badan korban yang terbawa, termasuk di jalanan kawasan orang-orang ber-selfie.

Saat ditanya kepantasan ber-selfie di depan lokasi peristiwa atau mayat, Solihat menjawab, "Tergantung dari niatnya. Jika ber-selfie untuk pamer, jangan. Tapi jikalau untuk membuatkan kesedihan dengan orang lain, sepakat saja."

Sayangnya, dari banyak sekali gambar yang dijepret oleh jurnalis The Guardian Jamie Fullerton, tak terlihat bahwa orang-orang ber-selfie sambil memperlihatkan kesedihan mereka.

Pasalnya, Fullerton melaporkan, ada seorang perempuan dengan pakaian seakan-akan tentara justru menghabiskan waktu setengah jam mengarungi tengah lapangan yang banjir semoga dapat berfoto selfie dengan sebuah kendaraan beroda empat SUV yang sudah rusak.

Kecewa dengan Mereka yang Selfie

Sementara itu, pemilik kendaraan beroda empat SUV yang mobilnya rusak, Bahrudin, mengaku kecewa dengan para pecinta selfie yang jauh-jauh tiba ke desanya.

Pria yang jadi ketua petani lokal ini bangkit di kubangan air dengan boot-nya.

Ia mengaku kecewa ketika ditanya bagaimana perasaannya melihat lokasi peristiwa jadi terkenal di media sosial.

Tak Menyesal Datang dari Jauh


Sejumlah orang selfie di depan lokasi peristiwa tsunami Banten (Foto: The Guardian/ Jamie Fullerton)

Seorang gadis 18 tahun dari Jawa Tengah, Valentina Anastasia, mengaku tidak kecewa harus tiba jauh-jauh dari Jakarta berkendara dengan kendaraan beroda empat selama tiga jam.

"Saya ingin melihat lokasi bencana, kerusakannya, dan orang-orang yang terdampak," katanya kepada The Guardian.

Saat ditanya berapa banyak foto selfie yang diambil, ia malah tersenyum.

"Banyak. Untuk media umum dan grup WhatsApp," katanya.

Dia pun lalu mengambil banyak foto selfie dengan smartphone-nya dengan latar orang-orang sedang penyelamatan kendaraan rusak di belakangnya.

 Nah bagaimana berdasarkan Anda?
Related Posts