Studi Terbaru, Shower Kamar Mandi Berpotensi Jadi Sarang Penyakit Berbahaya


Gambar shower kamar mandi (foto: hikersbay.com)

Mengejutkan...

Shower atau pancuran air di kamar mandi yang kita anggap kondusif untuk di gunakan, ternyata malah menyimpan ancaman yang mengerikan bagi kesehatan.

Menurut Studi terbaru yang dipublikasikan di mBio, ini yang menjadi penyebab utamanya!

Bakteri sanggup berkembang di mana saja, termasuk kawasan air mengalir.

Studi terbaru yang dipublikasikan di mBio menemukan shower atau pancuran air kamar mandi berpotensi menjadi kawasan kuman bersarang.

Menurut studi itu, sebagian besar mikroorganisme memang tidak berbahaya. Namun, beberapa strain Nontuberculous mycobacteria (NTM) terbukti berkolerasi dengan jerawat paru yang mengancam jiwa.

Mycobacterium yakni genus kuman yang paling umum tumbuh dalam benda berlendir menyerupai shower kamar mandi dan dikenal sebagai biofilm.

Jumlah mikrobakteria bervariasi, tergantung pada lokasi geografis, materi kimia air, dan sumber air.

Sejak 2017 para hebat telah menganalisis lebih dari 650 shower di AS dan 13 negara Eropa.


Nontuberculous mycobacteria menyerang paru-paru (foto: news today)

Dilansir dari kompas.com, para hebat menyeka belahan dalam shower dengan alat khusus yang lalu dikirim ke peneliti laboratorium untuk sekuensing DNA dan memilih spesies kuman apa yang paling banyak tersimpan di dalamnya.

Mereka menemukan lebih banyak mikrobakteria di rumah orang AS dibanding rumah orang Eropa.

Selain itu, mikobakteria tumbuh subur di air keran kota dibanding air sumur.

Setelah terkena uap air, mikobakteria menjadi aerosol dan mungkin bertanggung jawab untuk transmisi penyakit paru NTM.

Mungkin inilah alasan mengapa mikrobakteria gampang ditemukan di wilayah yang penduduknya banyak mengidap sakit paru-paru, menyerupai di California Selatan, Florida, dan New York.

"Ada dunia mikroba yang berkembang di shower atau pancuran kamar mandi dan itu sanggup mengenai Anda setiap kali mandi," kata ilmuwan Noah Fierer dalam sebuah pernyataan.

Studi ini juga menemukan lebih banyak mikobakteri yang hidup di shower berbahan logam dibanding plastik.

"Sebagian besar mikroba tidak berbahaya, tapi ada juga yang berbahaya. Penelitian ini membantu kami memahami bagaimana sistem pengolahan air yang kita gunakan untuk bahan-bahan dalam terusan air kita sanggup mengubah susunan komunitas mikroba tersebut," imbuhnya dilansir IFL Science, Jumat (2/11/2018).

Ahli menduga, perbedaan mikobakteri dipicu oleh penggunaan klorin desinfektan. Semakin banyak kandungan klorin desinfektan, maka semakin banyak mikobakteri di dalamnya.

"Sangat penting untuk memahami rute paparan mikobakteri, terutama di rumah," kata penulis studi utama Matt Gebert.

"Ada banyak ekologi menarik di lingkungan, dan ini memungkinkan kita untuk mulai memahami bagaimana hal itu sanggup mempengaruhi kesehatan manusia". ujarnya.

Meski studi ini dilakukan di Amerika dan negera Eropa, namun tak ada salahnya Anda memperhatikan kebersihan shower dan juga lingkungan Anda.

Demikian, agar info ini bermanfaat untuk kita semua!
Related Posts