Terompet Sangkakala Sudah Berada Di Bibir Malaikat Israfil?


gambar ilustrasi terompet sangkakala sudah di bibir malaikat israfil (foto: kabarmekkah)

Berapa banyak tabungan amal yang sudah kamu perbuat, untuk bekal kelak?

Apa kamu tidak tahu kedahsyatan final zaman yang tak dipungkiri lagi kala malaikat Israfil meniup terompet sangkakalanya.

Bahkan detik ini pun bila Allah berkehendak, malaikat Israfil pun siap meniup. Benarkah terompet itu sudah di ujung bibir malaikat Isdafil?

Hari final zaman memang selalu menjadi pembahasan yang menarik. Ada pihak yang mengimaninya, namun ada pula yang meragukannya.

Bagi Umat Islam sendiri, Kiamat yang berarti kehancuran alam semesta memang sudah niscaya akan terjadi.

Kedatangan hari final zaman ini diawali dengan tiupan terompet dari Malaikat Israfil atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seperti yang dilansir oleh islamidia.com, terompet menunjukan final zaman tersebut ditiup sebanyak tiga kali.

Pada tiupan pertama akan terjadi goncangan dahsyat di langit dan bumi.

Tiupan yang kedua menciptakan semua makhluk hidup tewas seketika.

Ketiga barulah insan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk mendapat pengadilan tertinggi.

Memang tak ada yang tahu niscaya kapan Terompet Sangkakala itu akan ditiup oleh Malaikat Israfil.

Namun tahukah anda kalau dikala ini terompet sangkakala tersebut sudah berada di bibir Malaikat Israfil, Ia hanya menunggu perintah dari Allah, maka final zaman yang ditakuti oleh sebagian besar insan itu tidak akan sanggup dihindari.

Kebenaran terompet dalam Al qur'an

Kebenaran terompet sangkakala ini sudah banyak dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Alquran. Bahwa sebelum final zaman nanti terompet akan ditiup sebanyak tiga kali. Tiga tiupan tersebut sudah dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur’an. Diantaranya terdapat dalam surat An-Naml: 87 dan az-Zumar: 68

“Dan (ingatlah) hari ketika ditiup sangkakala, terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka tiba menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml: 87)

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, mereka meriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah,

Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Jarak antara kedua tiupan itu ialah empat puluh”

“Ya Abu Hurairah, apakah empat puluh itu?” tanya sahabat.

“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah.

“Apakah empat puluh bulan?” tanya sahabat.

“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah.

“Apakah empat puluh tahun?” tanya sobat lagi.

“Saya tidak tahu,” Jawab Abu Hurairah.

“Kemudian Allah menurunkan hujan, maka hiduplah kembali insan menyerupai pepohonan yang disiram air. Ketika itu badan anggota badan insan rusak, kecuali sebuah tulang, yaitu tulang punggung bab bawah (ekor). Dari tulang itulah insan dihimpun kembali bentuknya kelak pada hari final zaman ” (HR.Syaikhoin)

Ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka bangun menunggu (hisab). (QS. az-Zumar: 68).

:

Meski tak ada satupun makhluk yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat, namun Nabi Muhammad telah mengabarkan kalau waktunya sudah dekat.

Bahkan, sekarang terompet tersebut sudah berada di bibir Malaikat Israfil.

Abu Sa’id ra. Mengungkapkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda

“Bagaimana saya sanggup mencicipi nikmat, alasannya ialah malaikat pemegang sangkakala sudah memasukan sangkakala (ke mulutnya). Dan Ia niscaya akan eksklusif meniup sangkakala itu, kalau telah mendengar perintah untuk meniupnya,”

Para sobat yang mendengar riwayat tersebut merasa takut, kemudian Rasulullah bersabda “Ucapkanlah, Cukupkanlah Allah sebagai penolong kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Hanya kepada Allah lah kami bertawakkal (berserah diri).” (HR. Tirmidzi)

Lantas, bagaimana dengan kita yang hidup pada 1400 tahun sesudah Rasulullah?

Bukankah kedatangan final zaman semakin akrab lagi?

Semoga, setiap hari kita sanggup menambah pundi-pundi amal, sebagai bekal untuk menuju kehidupan yang kekal. Aamiin ya Robb.

Wallahu A'lam.
Related Posts