Video: Satgas Adonan Tni Dan Polri Tembak Mati 3 Anggota Kkb Di Puncak Kabo


Personil Tentara Nasional Indonesia mengangkat kantong jenasah korban penembakan di Kabupaten Nduga. (Foto: Sevianto/SP)

Pertempuran pegawanegeri keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, berlangsung sengit.

Informasi terbaru Satgas Gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia berhasil menembak mati 3 anggota KKB.

Berikut fakta-faktanya...

Beberapa hari lalu, Helikopter milik Tentara Nasional Indonesia diberondong tembakan anggota KKB dikala mengevakuasi Serda Handoko.

Aparat adonan TNI-Polri tak mau tinggal diam. Serbuan jawaban segera dilancarkan dan balasannya sanggup memukul mundur KKB.

Aparat dikala ini telah menguasai Pos Tentara Nasional Indonesia di Mbua dan terus melaksanakan penyisiran anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya. Sementara itu, sejumlah korban pembantaian KKB telah ditemukan aparat.

Dilansir dari liputan6.com, dari warta terbaru Satgas Gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia berhasil menembak mati 3 anggota KKB di Puncak Kabo.


Selain warta tersebut, berikut 6 fakta di balik perburuan KKB di Nduga, Papua.

1. Serda Handoko dan Pratu Sugeng tertembak oleh KKB di Pos Tentara Nasional Indonesia Mbua

Sekitar pukul 05.00 WIT, Senin (3/12/2018), Pos Tentara Nasional Indonesia 755/Yalet, Mbua, daerah Jimmi bersama temannya diamankan, diserang oleh KKB.

Dilansir dari kompas.com, anggota KKB menyerang dengan senjata api standar militer, panah, kerikil dan tombak.

Rupanya mereka tetap melaksanakan pengejaran. Serangan diawali dengan pelemparan kerikil ke arah Pos sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, kemudian ditembak dan meninggal dunia,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi, Rabu (5/12/2018) lalu.

Saat itu anggota di pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT. Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember sekitar pukul 01.00 WIT, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan derma yang lebih menguntungkan. Saat itulah salah seorang anggota, Pratu Sugeng, tertembak di lengan,” ujar Aidi.

2. Baku tembak di Puncak Kabo

Setelah sempat mundur, pasukan Tentara Nasional Indonesia dari Pos Tentara Nasional Indonesia 755/ Yalet bersama pegawanegeri gabungan, berhasil merebut kembali Pos Tentara Nasional Indonesia di Mbua tersebut.

Lalu, pegawanegeri TNI-Polri yang tergabung di Tim Belukar segera melaksanakan pengejaran kelompok pimpinan Egianus Kogoya ke Puncak Kabo.

Baku tembak tak terhindarkan sesudah KKB melihat Tim Belukar merangsek hingga Puncak Kabo.

Sesampainya di Puncak Kabo, tim yang terdiri anggota Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia mendapat perlawanan dari kelompok KKB,” ungkap Kapolda Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, Rabu (5/12/2018).

Sampai dikala ini tim Nanggala yang telah bersatu dengan tim Belukar masih melaksanakan penyisiran di Puncak Kabo. Kontak tembak terus terjadi. Tetapi kita masih susah mendapat kondisi ril di sana, karena jalan masuk telekomunikasi yang susah,” kata Kapolda singkat.

3. Bharatu Wahyu tertembak dan sulitnya medan di Puncak Kabo

Bharatu Wahyu NRP 95100020, Personil Yon B ki 3 Resimen II Pelopor tertembak di bab tangan dikala melaksanakan penyerbuan ke Puncak Kabo.

Bharatu Wahyu pun segera dievakuasi untuk mendapat perawatan. Sementara itu, pasukan lainnya terus melaksanakan pengejaran kepada KKB di wilayah sekitar Puncak Kabo.

Kini anggota yang terluka sudah dievakuasi ke Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Kondisinya masih sadar, ia tertembak di bab lengan,” ungkap Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar.

Untuk hingga ke Puncak Kabo, pasukan harus melalui jalur hutan yang lebat, berbukit, dan melewati sungai. Tak hanya itu, kelompok Egianus Kogoya yang dilengkapi persenjataan tempur, melalukan perlawanan terhadap pegawanegeri penegak hukum.

4. KKB serbu helikopter Tentara Nasional Indonesia dikala penyelamatan Serda Handoko

Saat mengevakuasi mayit Serda Handoko, helikopter milik Tentara Nasional Indonesia diserang KKB pada hari Rabu (5/12/2018) siang.

Akibatnya, baling-baling helikopter terkena tembakan, namun penyelamatan mayit balasannya berhasil dilakukan oleh tim Nanggala.

Kini mayit Serda Handoko telah dievakuasi dari Distrik Mbua ke Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga, untuk selanjutnya diterbangkan ke Timika, Kabupaten Mimika.

5. TNI-Polri kuasai seluruh wilayah Puncak Kabo

KKB lebih lihai mengenal medan pertempuran terus melaksanakan perlawanan di Kabupaten Nduga.

Namun, anggota TNI-POlri tak mengalah untuk terus melaksanakan penyisiran.

Dandim 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Dianto membeberkan, hampir seluruh wilayah di Puncak Kabo sudah berhasil dikuasai tim evakuasi. Namun, ibarat apa kondisi di lapangan tak sanggup diketahui secara pasti, karena cuaca yang ekstrim disana.

Cuaca di sana sangat berkabut. Jaringan telekomunikasi terbatas. Tapi kami sudah kuasai wilayah tersebut,” katanya.

6. Aparat temukan 15 mayit di Puncak Kabo

Sebanyak 15 mayit ditemukan tim penyelamatan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (5/12/2018).

Jenazah-jenazah tersebut dipastikan yakni pegawai PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak atau bab proyek pembangunan jalan Trans Papua.
Related Posts