Masyaallah, Ketiduran Diatas Hijr Ismail, Laki-Laki Banjarmasin Ini Dilihatkan Rekaman Hidupnya


Gambar dari Tribunnews.com

Sungguh mulia bencana yang dialami laki-laki asal Banjarmasin ini,...

Saat dia ingin mencium Hajar Aswad, tak disangka seketika itu ia pingsan lantaran saking lelahnya ia berdesakan.

Namun, dikala dalam keadaan pingsan bencana absurd pun ia alami. 

Tidur di atas pembatas Hijir Ismail, di samping Ka'bah? Rasanya tidak mungkin banget, alasannya tempat itu selain tinggi juga tidak pernah sedetik pun lepas dari pengawasan asykar atau pegawapemerintah Kerajaan Saudi Arabia.

Ditambah gerakan arus insan yang rasanya tidak memungkinkan untuk orang sanggup memanjat dinding itu.

Tetapi itulah yang pernah dialami laki-laki asal Kota Banjarmasin ini ketika beberapa tahun kemudian dia dan istri melakukan ibadah haji. Lalu bagaimana kisahnya?

:

Saat ketiduran dilihatkan rekaman hidupnya

Pria asal Kota Banjarmasin ini sempat mencicipi tertidur di tempat hijir ismail yang berarti tertidur di dalam Ka'bah.

“Ketika itu kami hendak mencium Hajaral Aswad. Setelah usang berdesak-desakan, sampailah saya persis di depan watu nirwana itu. Tapi ketika hendak menciumnya saya pingsan, mungkin lantaran sudah sangat lelah berdesakan”, ungkapnya dilansir oleh tribunnews.com.

Cerita pengusaha ini mengenang pengalaman tak terlupakan itu. Ia berangkat haji bersama istri beberapa tahun lalu.

Dalam kondisi pingsan itu, dia digotong asykar kemudian diletakkan di area hijir ismail menunggu sadar hingga beberapa lama.

“Menurut istri hingga sekitar satu jam saya tertidur di sana. Ketika waktu Zuhur hendak datang asykar membangunkan saya dengan seember air yang rencananya hendak disiramkannya ke saya. Tetapi Allah berkehendak lain, sebelum disiram saya sudah terbangun,” ujar ayah tiga anak ini.

Dalam tidur itulah dia bermimpi melihat kembali rekaman hidup dan bertemu dengan sahabatnya yang ada di Banjarmasin.

“Mimpinya aneh, saya menyerupai melihat rekaman hidup saya di masa kemudian dan tiba-tiba melihat seorang sahabat usang akan menembak saya. Memang dia seorang polisi, tetapi justu ketika akan ditembak itulah saya terbangun sehingga tidak jadi disiram asykar. Alhamdulillah, selamat dari siraman, yang penting pernah tidur di dalam Ka'bah lantaran hijir ismail ialah bab dalam dari Kakbah.” ujarnya.


Yang penting lagi, Ia sanggup melihat rekaman hidup, catatan hidup, yang kelak juga akan dihitung baik dan buruknya pada hari perhitungan. Sejak itu ia mengaku merasa harus hati-hati dalam setiap langkah lantaran ada rekaman hidup yang mencatat amalnya.

Wallahu A'lam.
Related Posts