Nggak Usah Beli Salmon, Ikan Kembung Ternyata Lebih Bergizi


Ikan kembung grid,id

Efek kemakan iklan, lebih suka ikan luar negri daripada ikan negri sendiri...

Padahal, ikan dalam negri kasiatnya lebih luar biasa. Hanya saja kalah pamor alasannya tak di iklankan.

Perlu Anda ketahui, ikan kembung lebih bergizi ketimbang salmon. Berikut kata ahli...

Pada  2004, Dan Buetnerr, penulis asal Amerika Serikat, bersama  tim National Geographic dan para peneliti di bidang kesehatan mengeksplorasi wilayah-wilayah yang penduduknya berumur panjang.

Wilayah-wilayah tersebut mereka namakan “Blue Zones”. Loma Linda di California salah satunya.

Penduduk di sana sanggup berumur 100 tahun atau lebih usang 4-7 tahun dibanding populasi wilayah AS lainnya.

Setelah diselidiki, ternyata masyarakat Loma Linda punya kebiasaan mengonsumsi makanan sehat. Mereka tidak makan daging dan menjalani diet vegetarian.

Sehari-hari mereka bergantung pada gandum (oatmeal dan roti gandum), kacang-kacangan, alpukat, dan sayur-sayuran hijau. Selain itu, mereka juga menambahkan ikan dalam dietnya. Salmon ialah salah satunya.


Ikan salmon

Berdasarkan penelitian, penduduk Loma Linda yang menambahkan salmon pada dietnya terbukti hidup lebih usang dibandingkan dengan yang hanya mengonsumsi sayur-sayuran saja.

Begitu juga dengan penduduk Jepang yang sehari-hari dikenal sering mengonsumsi salmon mentah. Harapan hidup mereka cukup tinggi, yakni 80 tahun.

Tak heran kalau kemudian salmon direkomendasikan sebagai salah satu makanan sehat yang wajib dikonsumsi. Citra salmon pun melejit sangat tinggi, yang tentu saja berkorelasi dengan harganya.

Ikan Kembung Kalahkan Salmon


Ikan kembung

Sebenarnya, yang menciptakan salmon sangat Istimewa ialah kandungan omega 3-nya. Itu juga yang selalu digembar-gemborkan sebagai keunggulan ikan yang sebagian besar diimpor dari AS ini.

Omega 3 ialah asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat diharapkan oleh tubuh. Tidak ada makanan lain yang kandungan omega 3-nya paling baik selain dari ikan.

Manfaat utama dari omega 3 ialah memperbaiki kadar lemak dalam badan sehingga terhindar dari penyakit jantung koroner.

Padahal, kalau bicara wacana kandungan omega-3, ikan lokal Indonesia, yakni ikan kembung, kandungannya jauh lebih banyak.

Dilansir dai intisari.grid.id, menurut Dr. Ir. Diah M Utari, M.Kes, hebat gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), ikan kembung mengandung 2,6 g omega 3 sedangkan salmon hanya 1,4 g.


Ikan kembung vs salmon (kepoo.me)

Salmon sedikit lebih unggul alasannya pada dagingnya yang berwarna kemerahan itu terdapat pigmen karotenoid astaxanthin. Pigmen tersebut mempunyai fungsi antioksidan paling tinggi yang sanggup meningkatkan kesehatan fisik.

Warna merah pada daging salmon juga mengandung vitamin A yang lebih tinggi dibanding ikan-ikan lainnya.

Meski begitu, untuk urusan lemak tak jenuh rantai ganda (PUFA/Omega 9) dan lemak tidak jenuh tunggal (MUFA/Omega 6), ikan kembung lebih baik.

Kandungannya di ikan kembung lebih tinggi. Kedua lemak tersebut digolongkan pada lemak baik alasannya sifatnya yang menyehatkan.

MUFA dan PUFA bermanfaat bagi kesehatan jantung dan menurunkan komplikasi penyakit tersebut menyerupai stroke, aritmia dan serangan jantung.

MUFA  juga memainkan tugas penting dalam mencegah dan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Ikan kembung juga kaya akan aneka macam vitamin. Di antaranya vitamin A dan vitamin D. Adanya vitamin D membantu meningkatkan absorsi kalsium sehingga sanggup membantu pemeliharaan tulang di dalam tubuh.

Ikan Kembung Kalah Image



Meski begitu, harus diakui, gambaran ikan salmon jauh di atas ikan kembung. Tengok saja, di pasaran, harga salmon/ kg sanggup mencapai Rp250.000. Bandingkan dengan ikan kembung yang per kg-nya hanya di kisaran Rp30.000.

Citra kandungan gizi ikan salmon yang jauh di atas ikan-ikan lain, terutama ikan lokal, memang terlanjur menancap berpengaruh di benak masyarakat Indonesia.

Padahal, kalau ada ikan lokal yang kandungan gizinya tidak kalah cantik ketimbang salmon dan harganya jauh lebih murah, kenapa tidak dipertimbangkan?

Itu juga yang risikonya dilakukan oleh Diah, sebagai sosok ibu di keluarganya. Dia jarang memasak salmon alasannya mahal.

Belum lagi ikan impor ini hanya sanggup didapat di supermarket-supermarket tertentu saja. Sebagai gantinya Diah memasak ikan lokal yang kandungan gizinya tidak kalah dengan salmon.

Pilih saja alternatifnya,”kata perempuan yang ketika ini masih mengajar di Departemen Gizi FKM UI.

So, kalau kita ingin panjang umur menyerupai masyarakat Jepang atau berusia sampai 100 tahun menyerupai penduduk Loma Linda, mungkin kita sanggup mulai mengonsumsi ikan kembung yang harganya jauh lebih murah ketimbang salmon.

Nah mulai kini kita harus cerdas, kalau di negri kita ada yang lebih baik ngapain cari yang dari luar.
Related Posts