Pengertian Ilmu Tauhid


ilmu tauhid via mauhijrah.com

Apakah Ilmu Tauhid itu? Mengapa Ilmu tauhid wajib dipelajari oleh setiap hamba Allah? Berikut klarifikasi wacana pengertian, aturan dan jenis Ilmu Tauhid.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap hamba Allah. Karena ilmu ini merupakan dasar atau pokok dari syariat Islam yang diwarisi dari Rasulullah, para sahabat, dan ulama penerusnya.

Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan rasul-Nya dengan dalil dalil yang pasti.

Wajib bagi setiap orang yang akan mempelajari ilmu tauhid. Tauhid dalam bahasa artinya menyebabkan sesuatu esa. Yang dimaksud disini ialah mempercayai bahwa Allah itu esa.

Ilmu tauhid islam terdiri dari tauhid rububiyah, Mulkiyah, dan keillahan Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Penguasa di Alam Jagad Raya.

Macam-macam Hukum Islam dan Betapa Sempurnanya Hidup Kita, Jika Mentaatinya

Ilmu Tauhid Islam : Pengertian, Hukum dan Jenisnya


ilustrasi ilmu tauhid via nu.or.id

Ilmu tauhid islam ialah ilmu yang fundamental dalam islam. Ilmu tauhid berkenaan dengan keyakinan dan ketundukkan kita kepada Allah SWT. Tentu saja sebagai pengatur kehidupan, Allah menyuruh kepada umat insan untuk tunduk dan taat kepada Allah semata.

Pengertian Ilmu Tauhid

Tauhid dalam bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il (kata tugas) wahhada-yuwahhidu-tauhiidan: وَحَّدَ – يُوَحِّدُ – تَوْحِيْدًا (dengan aksara ha di tasydid), yang artinya menyebabkan sesuatu menjadi satu saja.

Secara istilah  makna tauhid adalah menyebabkan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya.

Ulama Ahlus Sunnah berkata: “Makna ini tidak sempurna kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian gres menetapkannya”.

Hal ini terkandung dalam kalimat لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (laa ilaha illallahu).

Penafian: Menafikan hak penyembahan dari yang selain Allah, siapapun orangnya.

Penetapan: Penetapan hak Allah semata untuk disembah.

Tauhid (Arab :التوحيد), ialah konsep dalam keyakinan Islam yang menyatakan keesaan Allah.

Yakni meyakini bahwa Allah Ta’ala satu-satunya yang berhak diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya. Tidak boleh ada satu pun bentuk/macam ibadah ditujukan kepada selain Allah.

Hal ini disampaikan pada ayat berikut,
“Dan berpeganglah kau semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kau bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu saat kau dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, kemudian menjadilah kau alasannya ialah nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kau telah berada di tepi jurang neraka, kemudian Allah menyelamatkan kau dari padanya. Demikianlah Allah menunjukan ayat-ayat-Nya kepadamu, semoga kau menerima petunjuk.” (QS Ali Imran : 103)

Jenis-jenis Ilmu Tauhid

Untuk itu perlu diketahui jenis-jenis tauhid yang menjadi dasar dan keyakinan umat islam. Sebagai pondasi, maka ilmu tauhid ini dihentikan ringkih atau retak.

Ilmu tauhidlah yang melandasi keimanan dan kehidupan insan sampai kelak nanti di akhirat. Berikut ialah klarifikasi mengenai ilmu tauhid islam beserta bagiannya :

Tauhid Rububiyah


ilustrasi tauhid rububiyah via almukminngruki.or.id

Tauhid rububiyah ialah sifat Allah sebagai pencipta, pemilik, pengatur seluruh kehidupan. Sifat ini tentunya harus diakui oleh seluruh insan dan tiada yang sanggup menandingi sifat rububiyah Allah SWT. Dari mulai nabi Adam hingga nabi Muhammad mereka senantiasa membawa pesan tauhid rububuiyah ini.

1. Allah Maha Pencipta

“Sesungguhnya Tuhan kau ialah Allah yang telah membuat langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, membuat dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al A’raf : 54)

Ayat di atas menunjukan bahwa segala apa yang ada di langit dan bumi beserta isinya juga berjalannya ialah ciptaan dari Allah. Tentu ini menjawab dan menentang paham atheis yang menyampaikan bahwa hal tersebut ialah ciptaan alam itu sendiri atau rekayasa dari kehidupan manusia.

2. Allah Maha Kuasa

“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan beliau telah membuat segala sesuatu, dan Dia memutuskan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya” (QS Al Furqan : 2)

Allah yang Maha Kuasa berarti Allah menguasai segala hal yang ada di muka bumi ini. Kekuasannya tidak terbandingkan oleh apapun. Manusia hanya sanggup berkuasa di satu tempat atau kawasan saja, namun Allah mencakup seluruh alam jagad raya. Jelas tidak ada yang sanggup disombongkan oleh manusia.

3. Pemilik Segala Sesuatu

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan kalau kau melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kau menyembunyikan, pasti Allah akan membuat perhitungan dengan kau wacana perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah : 284)

Allah ialah yang mempunyai segala sesuatu. Untuk itu tidak akan ada yang sanggup menandingi nya. Bahkan apa yang dimiliki oleh insan hakikatnya ialah kepunyaan dari Allah semata dan dukungan darin-Nya. Tidak ada yang benar-benar milik Allah pribadi.

Tauhid Mulukiyah


ilustrasi tauhid mulkiyah via slideplayer.info

Tauhid mulukiyah berarti Allah sebagai raja dari segala raja. Ialah yang memimpin, membuat hukum, menjadi tujuan dari hidup manusia. Untuk itu, walaupun ada raja atau peimipin di muka bumi itu hanya sebagian kecil dari kekuasaan kerajaan Allah. Berikut ialah sifat Raja yang menjadi kekuasaan Allah.

1. Pemimpin dan Pelindung

“Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (QS Al a’raf : 196)

Allah adalah pemimpin dan pelindung. Sebagaimana fungsi dan sifat Raja, ia memperlihatkan perlindungan dan memimpin ummatnya. Begitupun dengan Kemaha Rajaan Allah. Allah memperlihatkan kita proteksi dengan petunjuk dan rezeki serta sunnatullah yang dibuatnya. Manusia disuruh untuk ikuti apa yang diaturnya selayaknya pemimpin. Jika tidak diikuti, maka insan sendiri yang rugi dan akan kehilangan arah.

2. Pembuat Hukum

“Sesungguhnya Tuhan kau ialah Allah yang telah membuat langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, membuat dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al A’raf : 54)

Allah ialah pembuat aturan yang sejati. Hukum Allah mencakup kehidupan di seluruh jagat raya ini mulai dari kehidupan sosial, alam, manusia, dan aneka macam fungsi nya hingga makrokosmos atau mikrokosmos. Semua itu Allah yang mengatur hukumnya namun terkadang insan yang merusat hukum-hukum tersebut dengan melanggar dan lalai daripada Nya.

3. Yang Dituju

“Katakanlah: bahwasanya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS An’Am : 162)

Allah ialah sebagai tempat yang dituju. Tanpa tujuan tentu insan tidak akan sanggup hidup dan mengarahkan hidupnya. Untuk itulah Allah sebagai tujuan yaitu beribadah, hidup dan mati juga mengarahkan segala bentuk keyakinan dan aktifitas pada-Nya.

Illah yang Abadi

ilustrasi surat al-ikhlas via bagi-in.com

“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah ialah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (QS Al-Ikhlas : 1-4)

Di dalam Al-Quran Surat Al Ikhlas di atas dijelaskan bahwa Allah ialah tempat bergantung bukan Allah yang bergantung. Untuk itu, manusialah yang membutuhkan Illah seperti Allah bukan Illah Illah lain yang menjadi tandingan Allah.

Untuk itu, bentuk pengillahan kita kepada Allah sejatinya dilakukan dengan meyakini dan mengamalkan segala bentuk kehidupan kita menurut atas rukun islam , rukun iman, fungsi dogma kepada kitab Allah, fungsi dogma kepada Allah SWT, dan fungsi Al-Quran bagi umat manusia.

3 Sumber Hukum Islam, Cuma 3 Tapi Telah Mencakup Seluruh Kebutuhan Semua Mahluk

Demikian klarifikasi wacana pengertian, hukum, dan jenis ilmu tauhid yang kami sanggup dari suatu sumber. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi Anda.