Setahun Berlalu, Beginilah Kehidupan Bocah Es Yang Bersekolah Harus Menerjang Cuaca Dingin


Gambar dari inspirasidata.com

Melihat fotonya, pikiran kita niscaya terbesit kepada dongeng usaha bocah lelaki di China yang menembus dinginnya cuaca untuk bersekolah.

Berbanding terbalik dengan bocah di jaman kini yang lebih mementingkan gengsi ketika bersekolah. 

Cobalah mulai kini merenungkan diri !!

Wang Fuman, si bocah es dari pegunungan provinsi Yunnan. Ya, ia harus berjalan kaki 4,5 km menuju sekolah sambil menerjang cuaca masbodoh yang menusuk. Hingga rambutnya bermetamorfosis putih alasannya yaitu dilapisi es.

Januari 2018, setahun lalu, sang guru membagikan foto bocah 8 tahun itu. Warganet dunia eksklusif membicarakan soal kemiskinan di China.

Kini, setahun berlalu, kehidupan Wang dan keluarganya sudah layak. Dia tidak harus menerjang udara -9 derajat Celcius untuk ke sekolah.

Seperti diwartakan BBC, Senin (7/1/2019), Wang dan keluarganya sudah pindah dari gubuk lumpurnya ke sebuah rumah dua lantai. Rumah itu hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki di jalan aspal menuju sekolahnya.

“Hidup jauh lebih baik,” kata ayah bocah itu, Wang Gangkui.

“Dibandingkan dengan dinding lumpur dan jalan berlumpur, kami jauh lebih terlindungi dari angin dan hujan,” ucapnya.

Wang Gangkui kini bekerja di konstruksi di wilayah Kunming, ibu kota Yunnan. Dia menerima upah cukup tinggi sekitar 200 yuan atau Rp. 409.000 per hari.

The Star melaporkan, dongeng Wang Fuman membuatnya dibanjiri aneka macam hadiah, diwawancarai wartawan, dan bagkan diundang untuk mengunjungi sekolah impiannya, Public Security University of China di Beijing.

Kehidupan Wang Fuman menarik rasa iba warganet dunia



Setahun berlalu, foto dirinya menarik simpati sampai mengubah kehidupannya bersama keluarga menjadi sangat layak.

Ya, meski menjadi populer dan hidup layak, Wang tetap menjadi anak yang hening dan pekerja keras.

“Dia berada di tiga besar untuk pelajaran matematika dan lima besar secara keseluruhan,” kata wakil kepala SD Zhuanshabao, Fung Heng.

“Dia juga mempunyai relasi yang baik dengan murid lainnya,” imbuhnya.

Menambah Investasi Sekolah

Dilansir Inspirasidata.com, dongeng Wang tidak hanya membawa nasib baik baginya. Sekolahnya juga menerima aneka macam manfaat dari investasi yang meningkat.

Fasilitas penghangat ruangan bahkan telah dipasang di ruang kelas. Asrama juga dibangun untuk menampung belum dewasa yang tinggal jauh dari sekolah.

“Semua perhatian menciptakan murid mencicipi keajaiban dunia dan gagasan mereka telah berubah banyak,” tutur Fung Heng.

“Benih-benih mimpi ihwal suatu hari mereka akan sanggup berjalan jauh dari gunung, dan berharap untuk masa depan,” ucapnya.

Wang yang kini berusia 9 tahun masih mempunyai mimpi yang tetap sama. Seperti tahun lalu, beliau ingin menjadi polisi semoga sanggup menangkap orang-orang jahat.
Related Posts