Terungkap 5 Fakta Penganiayaan Siswi Smp, Faktanya Dilakukan 3 Siswi Bukan 12

 Kasus penganiayaan siswi Sekolah Menengah Pertama yang dilakukan siswi Sekolah Menengan Atas menyita perhatian perhatian publik Terungkap 5 Fakta Penganiayaan Siswi SMP, Faktanya Dilakukan 3 Siswi Bukan 12
Sumber gambar style.tribunews.com

Kasus penganiayaan siswi Sekolah Menengah Pertama yang dilakukan siswi Sekolah Menengan Atas menyita perhatian perhatian publik. Tidak hanya di dunia nyata, netizen di dunia maya pun banyak menaggapi kasus ini.

Kondisi Audrey siswi Sekolah Menengah Pertama ini kini menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Media kota Pontianak.

Banyak fakta yang diungkap dari keterangan kepolisian, telah merangkumnya dari beberapa sumber untuk kalian.

Berikut fakta-faktanya:

1. Tidak Dilakukan 12 Siswi Sekolah Menengan Atas Melainkan 3 Siswi

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli menjelaskan dari hasil investigasi sementara, jumlah pelaku diindikasikan berjumlah tiga orang pelajar, bukan 12 menyerupai yang beredar luas di media sosial.

2. Berawal dari Komentar di Sosial Media

Dari info yang dihimpun Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kalbar, insiden ini bermula dari saling komentar di media sosial.

Korban AU sejatinya bukanlah sasaran utama dari 12 pelaku, tapi abang sepupu korban.

"Permasalahan awal alasannya yakni dilema cowok. Menurut info, abang sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.

Namun antara pelaku dan korban saling berbalas komentar di media sosial.

Hingga karenanya pelaku merencanakan penjemputan dan penganiayaan terhadap korban.

3. Penganiayaan Dilakukan di Dua Tempat

Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.

Saat di lokasi inilah korban dianiaya. Bahkan berdasarkan info yang didapat, kepala korban dibenturkan ke aspal.

:
  1. Polisi Ceritakan Cara Siswi Sekolah Menengan Atas Keroyok Audrey, Miris Sampai Ngelus Hati
  2. Suka Makan Olahan Darah Babi, Pria Ini Alami Infeksi Kedua Kakinya Diamputasi

4. Korban Takut Melapor

Setelah mengalami penganiayaan, korban takut melaporkan ke orangtuanya.

Bahkan dilema ini gres disampaikan ke orangtuanya dan dilaporkan ke polsek Pontianak Selatan.

5. Wali Kota Ikut Turun Tangan

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono turun tangan atas pengeroyokan yang terjadi terhadap AU.

Edi bahkan sudah mendatangi eksklusif korban di rumah sakit.

Menurutnya, agresi penganiyaan yang dilakukan oknum pelajar Sekolah Menengan Atas terhadap AU sangat brutal.

"Gejala-gejala yang dilakukan pelajar ini sanggup memperlihatkan dampak negatif, terutama korban," katanya.

Edi menegaskan pelaku harus diberikan efek jera dan edukasi, semoga tidak terulang kembali insiden semacam ini di Pontianak.
Related Posts