Keistimewaan Syekh Abdul Qodir Jaelani, Sampai Menciptakan Raja Iblis Takut Dan Tunduk
abdul qodir jaelani via nu.or.id
Kenapa Syekh Abdul Qodir Jaelani begitu ditakuti oleh Raja Iblis (raja seluruh iblis di jagad raya)? Siapa sebetulnya Syekh Abdul Qodir Jaelani?
Hal menarik ini akan kita bahas singkat dan lengkap dalam artikel berikut.
Abdul Qadir Jailani dalam Al Quran? Syekh Abdul Qadir Jaelani merupakan salah satu tokon panutan dalam Islam yang sangat disegani. Salah satu tokoh paling kuat dalam penyebaran anutan Islam di Tanah Air ini memang sangat dicari ilmunya.
Siapa sebetulnya Syekh Abdul Qodir Jaelani? Syeikh Abdul Qodir Jaelani (bernama lengkap Muhy al-Din Abu Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani) lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H/1077 M, sehingga diakhir nama ia ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliydan.
Beliau wafat pada hari Sabtu malam, sesudah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir di kawasan Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.
Adakah hadits Abdul Qodir Jaelani? Seorang mahir sejarah Islam, Ibnul Imad menyebutkan ihwal nama dan masa hidup Abdul Qadir Al-Jailani,
“Pada tahun 561 H hiduplah Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi Sholeh bin Janaky Dausat bin Abi Abdillah Abdullah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani.” (Syadzarat Adz-Dzahab, Ibnul Imad Al-Hanbali, 4/198)
Kenapa Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dalam lembaran sejarah, bersama gerakan Qadiriyahnya, ia mempunyai bantuan cukup besar dalam mempertahankan kepercayaan Ahli Sunnah wal Jama’ah.
Syekh Jaelani mengajarkan begitu banyak amalan, hizib, doa dan wirid serta dzikir untuk umat Islam di dunia ini. Ketika membaca tahlil atau membaca tawasul, nama Syekh Abdul Qodir Jaelani sering sekali disebutkan dan dikirim surat Al Fatihah.
Syekh Abdul Qodir Jaelani amalan yang ditinggalkan ialah amalan untuk mendatangkan rezeki. Disebut sebagai Amalan Wirid Syekh Abdul Qodir Jaelani lantaran memang doa ini sering sekali diamalkan oleh ia semasa hidup.
:
Seiring dengan menyebar luasnya amalan wirid Syekh Abdul Qodir Jaelani, maka do a Syekh Abdul Qodir Jaelani pun menjadi salah satu doa wirid yang paling dianjurkan untuk dibaca sesudah sholat wajib. Adapun amalannya sebagai berikut:
RABBI INNII MAGHLUUBUN FANTASHIR. WAJBUR QALBIL MUNKASIR. WAJMA’ SYAMLIL MUNDATSIR INNAKA ANTARRAHMAANUL MUQTADIR WAKFINII YAA KAAFII FA ANAL ‘ABDUL MUFTAQIR WA KAFAA BILLAAHI WALIYYAN WA KAFAA BILLAAHI NASHIIRAA INNASY SYIRKA LADZULMUN ‘ADZIIM. WAMALLAAHU YURIIDU DZULMAN LIL’IBAAD. FAQUTHI’A DAABIRUL QAUMILLADZIINA DZALAMUU WALHAMDULILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Artinya :
Wahai Allah, saya telah kalah (kalah oleh badan dan nafsuku hingga tak bisa terus-menerus berdzikir dan mendekat kepadaMu), maka berilah pertolongan.
Maka hiburlah hati yang telah hancur ini. Maka padukanlah kemuliaan dan kesempurnaan yang telah terselubung, sungguh Engkau Yang Maha Pengasih dan maha Menentukan
Cukupkanlah bagiku (cukupilah segala kebutuhanku) dan saya ialah hamba yang sangat membutuhkan uluran pemberian dari Mu
dan cukuplah sudah Allah sebagai Dzat yang diandalkan, dan cukuplah sudah Allah sebagai penolong
Sungguh selingkuh Allah merupakan kejahatan atau kedzaliman yang amat besar, dan tiadalah Allah itu menginginkan kejahatan dan kegelapan bagi hamba-hambaNya
Maka terputuslah segala kebijaksanaan bulus dan perjuangan mereka yang berbuat kejahatan dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menulis banyak karya tasawuf dan fiqih. Tetapi belakangan ini sejumlah filolog menemukan naskah yang memuat manuskrip berisi teks tafsir Al-Quran yang kemudian dinisbahkan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
Tafsirul Jailani ini dicetak yang kemudian beredar ke tangan kita kini berjumlah empat jilid. Tafsirul Jailani terbilang lengkap. Syekh Abdul Qadir menafsirkan Al-Quran ayat per ayat sehingga hampir tidak satupun ayat luput dari penafsiran.
ilustrasi nabi khidir via komarthirteen.blogspot.com
Syekh Abdul Qodir Jaelani bertemu Nabi Khidir pada usia 18 tahun ketika hendak memasuki kota baghdad. Nabi Khidir berdiri di depan pintu, menghalanginya masuk dan berkata, “Aku tidak mempunyai perintah yang memperbolehkanmu memasuki baghdad hingga 7 tahun ke depan”. Syaikh Abdul Qodir karenanya bermukim ditepian baghdad dan hidup dari sisa-sisa masakan selama 7 tahun.
Hingga pada suatu malam ditengah hujan deras, sebuah bunyi berkata kepadanya, “Abdul Qodir, masuklah ke baghdad”. Beliau pun memasuki baghdad dan menuju ke musholla Syaikh Hamad bin Muslim ad-Dabbas. Sebelum ia tiba syaikh Hamad memerintahkan murid2nya untuk mematikan lampu dan menutup semua pintu.
Ketika tiba dan mendapati pintu tertutup serta lampu sudah dimatikan, Syaikh Abdul Qodir duduk didepan pintu dan tertidur kemudian bermimpi basah. Bangun dari tidurnya ia eksklusif mandi besar kemudian kembali tidur dan kembali bermimpi. Beliau kemudian bangun dan mandi besar. Hal tersebut terus terulang sebanyak 17 kali.
Saat shubuh tiba, pintu dibuka dan masuklah Syaikh Abdul Qodir. Syaikh Hamad bangun menyambutnya, memeluknya dan menangis sambil berkata, “Anakku Abdul Qodir, ketika ini negeri ini milik kami dan besok akan menjadi milikmu. Apabila engkau berkuasa kelak, berlaku adillah terhadap orang renta ini”. (Mahkota Para Aulia, 2005)
ilustrasi perisai mistik via wajibbaca
Syekh Abdul Qodir Jaelani perisai gaib, tidak menyerupai karya-karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani lainnya, buku ini tidak berbicara mengenai kewaspadaan terhadap dunia, tahap-tahap perjalanan spiritual, atau keharusan mendapatkan ketetapan Allah SWT.
Kali ini Sang Syaikh Agung lebih banyak "berbicara" melalui shalawat, doa, wirid, dan hizib sebagai perisai mistik kaum Mukmin. Di antaranya : shalawat Basyairul Khairat, doa Al-Isti'anah, wirid Da'watul-Jalalah, doa untuk menghilangkan rasa letih, wirid Shubuh, dan Hizbun Nashr.
Guru Syekh Abdul Qodir Jaelani yang memperlihatkan latihan spiritual di Baghdad dari dua sufi terbesar di zaman itu, Syekh Sayyid Abu al-Khair Hammad bin Muslim ad-Dabbas dan Syekh Qadhi Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi. Meskipun ia memperoleh banyak berkah dari kedua guru tersebut, namun ia belum memberi baiat alias menduduki posisi mursyid.
Kemudian ia menjadi murid Syekh Qadhi Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi sekaligus bergabung dalam halaqah dan tarekatnya. Syekh Qadhi Abu Sa’id al-Makhzumi memperlihatkan rasa cintanya yang sangat besar terhadap murid istimewanya ini, dan memberkahinya dengan mutu-manikam spiritualis dan tasawuf.
Setelah beberapa waktu tinggal di Baghdad, di antara guru-guru ia yang memperlihatkan ilmu Qira’at, Tafsir, Hadits, Fiqih, Syari’at, dan Tarekat adalah: Abul Wafa’ ‘Ali bin ‘Aqil, Abu Zakaria Yahya bin ‘Ali at-Tabrizi, Abu Sa’id bin ‘Abdul Karim, Abul Ana’im Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad, Abu Sa’id bin Mubarak al-Makhzumi, dan Abul Khair Hammad bin Muslim ad-Dabbas.
Dan dalam bidang Fiqih dan ushul Fiqih guru-guru ia adalah: Syekh Abul Wafa’ bin ‘Aqil al-Hanbali, Abul Hasan Muhammad bin Qadhi Abul Ula, Syekh Abul Khatab Mahfuzh al-Hanbali, dan Qadhi Abu Sa’id al-Mubarak bin Ali al-Makhzumi al-Hanbali.
ilustrasi abdul qodir jaelani via bangkitmedia.com
Dalam bidang Hadits, ia mendapatkan ilmu dari para ulama sebagai berikut: Sayyid Abul Barakat Thalhah al-Aquli, Abul Ana’im Muhammad bin ‘Ali bin Maimun al-Farsi, Abu ‘Uthman Isma’il bin Muhammad al-Ishbihani, Abu Ghalib Muhammad bin Hasan al-Baqillani, Abu Muhammad Ja’far bin Ahmad bin al-Husaini, Sayyid Muhammad Mukhtar al-Hasyimi, Sayyid debu Manshur ‘Abdur Rahman al-Qaz’az, dan Abul Qasim ‘Ali bin Ahmad Ban’an al-Karghi.
Setelah menempuh pendidikan dengan tekun, ‘Abdul Qadir al-Jailani lulus dari Jami’ah Nizhamiyah. Pada masa itu tidak ada satupun ‘Alim di muka bumi yang lebih faqih dan saleh dibandingkan dengan ‘Abdul Qadir al-Jailani.
: Mengenal Nabi Khidir, Gurunya Para Nabi yang Sulit Ditebak Otak Dalam Pengajarannya
RAJA JIN TAKUT KEPADA SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI
Diantara Kemuliaan Waliyullaah Shulthonul Awliya Al Ghouts Sidi Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilany Qoddashollaahu Sirruhul ‘Aziiz, ia begitu dihormati oleh semua Waliyullaah bahkan Raja Jin pun tunduk. Berikut kisahnya:
ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻐﺪﺍﺩ ﻭﺫﻛﺮ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺃﻥ ﺑﻨﺘﺎ ﻟﻪ ﻗﺪ ﺍﺧﺘﻄﻔﺖ ﻣﻦ ﺳﻄﺢ ﺩﺍﺭﻩ ﻭﻫﻲ ﺑﻜﺮ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﺍﺫﻫﺐ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺧﺮﺍﺏ ﺍﻟﻜﺮﺥ ﻭﺍﺟﻠﺲ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺘﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻭﺧﻂ ﻋﻠﻴﻚ ﺩﺍﺋﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻗﻞ ﻭﺃﻧﺖ ﺗﺨﻄﻬﺎ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻴﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ
Seorang pria Baghdad tiba kepada Asy Syaikh (‘Abd al Qodir al Jilany) dan mengadu bahwa puterinya telah diculik dari rumahnya padahal dia itu masih perawan. Maka Syaikh ‘Abdul Qodir rodliyallaahu ‘anh pun berkata : Pergilah engkau malam ini ke sebuah bangunan yang runtuh di al Karkho dan duduklah di tempat yang tinggi tingkat kelima, kemudian buatlah garis bulat di tanah sambil membaca Bismillaahi ‘Alaa Niyyati ‘Abdil Qodir.
ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﺤﻤﺔ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻣﺮﺕ ﺑﻚ ﻃﻮﺍﺋﻒ ﺍﻟﺠﻦ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭ ﺷﺘﻰ ﻓﻼ ﻳﺮﻋﻚ ﻣﻨﻈﺮﻫﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺴَّﺤَﺮ ﻣﺮ ﺑﻚ ﻣﻠﻜﻬﻢ ﻓﻲ ﺟﺤﻔﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﻴﺴﺄﻟﻚ ﻋﻦ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻓﻘﻞ ﻟﻪ : ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ، ﻭﺍﺫﻛﺮ ﻟﻪ ﺷﺄﻥ ﺍﺑﻨﺘﻚ .
Apabila telah berlalu ‘Isya, akan kamu temui gerombolan Jin dengan aneka macam rupa, janganlah engkau takut jikalau melihatnya. Dan ketika waktu sahur tiba, raja Jin beserta rombongan lainnya akan datang. Dia akan menanyakan hajatmu, maka katakan bahwa “aku diutus Asy Syaikh ‘Abdul Qodir” kemudian adukan padanya ihwal putrimu.
ﻗﺎﻝ : ﻓﺬﻫﺒﺖ ﻭﻓﻌﻠﺖ ﻣﺎ ﺃﻣﺮﻧﻲ ﺑﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻓﻤﺮﺕ ﺑﻲ ﺻﻮﺭ ﻣﺰﻋﺠﺔ ﺍﻟﻤﻨﻈﺮ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺪﺭ ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﻤﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻧﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﻣﺎ ﺯﺍﻟﻮﺍ ﻳﻤﺮﻭﻥ ﺯﻣﺮًﺍ، ﺯﻣﺮًﺍ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺟﺎﺀ ﻣﻠﻜﻬﻢ ﺭﺍﻛﺒًﺎ ﻓﺮﺳًﺎ ﻭﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﺃﻣﻢ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﻮﻗﻒ ﺑﺈﺯﺍﺀ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﻭﻗــﺎﻝ : ﻳﺎ ﺇﻧﺴﻲ ﻣﺎ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻗﺪ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﻓﻨﺰﻝ ﻋﻦ ﻓﺮﺳﻪ ﻭﻗﺒَّﻞ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﺟﻠﺲ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﻭﺟﻠﺲ ﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺷﺄﻧﻚ ﻓﺬﻛﺮﺕ ﻟﻪ ﻗﺼﺔ ﺍﺑﻨﺘﻲ
Laki-laki tersebut berkata : “Akupun segera pergi dan melaksanakan apa yang dititahkan Syaikh ‘Abdul Qodir rodliyallaahu ‘anhu. (Sesampainya ditempat) Aku menciptakan gambar bulat dan berada di dalamnya sehingga tidak ada satupun dari para Jin yang sanggup melewati lingkaran. Kemudian tiba rombongan Jin lain bersama Raja Jin dengan menaiki kuda, diantara tangan mereka ialah pemimpin yang berdiri di depan bulat dan bertanya : Wahai manusia, ada perlu apa denganmu ini? Maka saya katakan padanya : saya di utus oleh Syaikh ‘Abdul Qodir, maka turun lah Raja Jin beserta rombongan dari kuda mereka dan mencium tanah (bersujud), kemudian Raja bersama gerombolan duduk diluar bulat dan Raja Jin pun berkata : Apa yang terjadi padamu ? Maka akupun menceritakan kisah ihwal puteriku.
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻤﻦ ﺣﻮﻟﻪ : ﻋﻠﻲَّ ﺑﻤﻦ ﻓﻌﻞ ﻫﺬﺍ، ﻓﺄﺗﺎﻧﻲ ﺑﻤﺎﺭﺩ ﻭﻣﻌﻪ ﺑﻨﺘﻲ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻣﺎﺭﺩ ﺷﻴﻄﺎﻥ ﻣﻦ ﻣﺮﺩﺓ ﺍﻟﺼﻴﻦ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺣﻤﻠﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﺧﺘﻄﻔﺖ ﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺗﺤﺖ ﺭﻛﺎﺏ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧﻬﺎ ﻭﻗﻌﺖ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻲ، ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻪ ﻓﻀﺮﺑﺖ ﻋﻨﻘﻪ، ﻭﺃﻋﻄﺎﻧﻲ ﺍﺑﻨﺘﻲ ﻓﻘﻠﺖ : ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻣﺘﺜﺎﻟﻚ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﺇﻧﻪ ﻓﻲ ﺩﺍﺭﻩ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻣﺮﺩﺓ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﻫﻢ ﺑﺄﻗﺼﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﻴﻔﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻫﻴﺒﺘﻪ، ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﺫﺍ ﺃﻗﺎﻡ ﻗﻄﺒًﺎ ﻣﻜﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻹﻧﺲ ( ﻛﺬﺍ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺓ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﻟﻠﺪﻣﻴﺮﻱ ﻓﻲ ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﻴﻢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺠﻦ )
Maka berkata Raja Jin kepada anak buahnya : “Bawa padaku siapa yang melaksanakan ini !!” Maka didatangkan jin yang menculik itu padaku bersama puteriku, dan berkatalah Raja Jin : ini ialah Syaithon (Jin jahat) dari jin bangsa Cina. Kepada Jin Jahat tersebut Raja Jin bertanya : ” Apa yang mendorongmu untuk menculik gadis itu sedang dia berada dibawah tanggungan Wali Qutb ?, maka menjawab jin badung tersebut : “aku telah jatuh birahi pada gadis itu”. Kemudian sang Raja menyuruh untuk menghukum jin yang badung tersebut, maka saya pun memukul kepalanya. Ia pun menyerahkan puteriku kepadaku dan ku katakan : ” “Belum pernah saya melihat yang menyerupai malam ini dimana engkau begitu menghormati titah Syaikh ‘Abdul Qodir. Raja Jin pun menjawab : “Benar, dari dalam rumahpun ia bisa melihat semua jin-jin jahat yang ada di bumi, maka dari itu dia kabur alasannya ialah takut pada beliau.
Demikian napak tilas Syekh Abdul Qodir Jaelani yang sanggup kami sampaikan. Mohon maaf jikalau ada kekurangan atau kesalahan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Abdul Qadir Jailani dalam Al Quran? Syekh Abdul Qadir Jaelani merupakan salah satu tokon panutan dalam Islam yang sangat disegani. Salah satu tokoh paling kuat dalam penyebaran anutan Islam di Tanah Air ini memang sangat dicari ilmunya.
Siapa sebetulnya Syekh Abdul Qodir Jaelani? Syeikh Abdul Qodir Jaelani (bernama lengkap Muhy al-Din Abu Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani) lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H/1077 M, sehingga diakhir nama ia ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliydan.
Beliau wafat pada hari Sabtu malam, sesudah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir di kawasan Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.
Adakah hadits Abdul Qodir Jaelani? Seorang mahir sejarah Islam, Ibnul Imad menyebutkan ihwal nama dan masa hidup Abdul Qadir Al-Jailani,
“Pada tahun 561 H hiduplah Asy-Syaikh Abdul Qadir bin Abi Sholeh bin Janaky Dausat bin Abi Abdillah Abdullah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah bin Musa Al-Huzy bin Abdullah Al-Himsh bin Al-Hasan bin Al-Mutsanna bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Tholib Al-Jailani.” (Syadzarat Adz-Dzahab, Ibnul Imad Al-Hanbali, 4/198)
Kenapa Syekh Abdul Qodir Jaelani? Dalam lembaran sejarah, bersama gerakan Qadiriyahnya, ia mempunyai bantuan cukup besar dalam mempertahankan kepercayaan Ahli Sunnah wal Jama’ah.
Syekh Jaelani mengajarkan begitu banyak amalan, hizib, doa dan wirid serta dzikir untuk umat Islam di dunia ini. Ketika membaca tahlil atau membaca tawasul, nama Syekh Abdul Qodir Jaelani sering sekali disebutkan dan dikirim surat Al Fatihah.
Syekh Abdul Qodir Jaelani amalan yang ditinggalkan ialah amalan untuk mendatangkan rezeki. Disebut sebagai Amalan Wirid Syekh Abdul Qodir Jaelani lantaran memang doa ini sering sekali diamalkan oleh ia semasa hidup.
:
- Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani Yang Ingin Nyawanya Dicabut Oleh Allah Bukan Malaikat Maut
- Kisah Kejujuran Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani yang Menjadikan Tobatnya Pemimpin Perampok Beserta Anak Buahnya!
- 4 Macam Golongan Manusia Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani
Seiring dengan menyebar luasnya amalan wirid Syekh Abdul Qodir Jaelani, maka do a Syekh Abdul Qodir Jaelani pun menjadi salah satu doa wirid yang paling dianjurkan untuk dibaca sesudah sholat wajib. Adapun amalannya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
رَبِّ إِنِّي مَغْلُوْبٌ فاَنْتَصِرْ
وَجْبُرْ قَلْبِي الْمُنْكَسِرْ
واَجْمَعْ شَمْلِي الْمُنْدَثِرْ
إِنَّكَ أَنْتَ الرَّحْمَنُ الْمُقْتَدِرْ
إِكْفِنِي ياَ كاَفِي، وَأَناَ الْعَبْدُ كَ الْمُفْتَقِرْ
وَكَفَى بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللَّهِ نَصِيرًا
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَاد وَمَا
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
RABBI INNII MAGHLUUBUN FANTASHIR. WAJBUR QALBIL MUNKASIR. WAJMA’ SYAMLIL MUNDATSIR INNAKA ANTARRAHMAANUL MUQTADIR WAKFINII YAA KAAFII FA ANAL ‘ABDUL MUFTAQIR WA KAFAA BILLAAHI WALIYYAN WA KAFAA BILLAAHI NASHIIRAA INNASY SYIRKA LADZULMUN ‘ADZIIM. WAMALLAAHU YURIIDU DZULMAN LIL’IBAAD. FAQUTHI’A DAABIRUL QAUMILLADZIINA DZALAMUU WALHAMDULILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Artinya :
Wahai Allah, saya telah kalah (kalah oleh badan dan nafsuku hingga tak bisa terus-menerus berdzikir dan mendekat kepadaMu), maka berilah pertolongan.
Maka hiburlah hati yang telah hancur ini. Maka padukanlah kemuliaan dan kesempurnaan yang telah terselubung, sungguh Engkau Yang Maha Pengasih dan maha Menentukan
Cukupkanlah bagiku (cukupilah segala kebutuhanku) dan saya ialah hamba yang sangat membutuhkan uluran pemberian dari Mu
dan cukuplah sudah Allah sebagai Dzat yang diandalkan, dan cukuplah sudah Allah sebagai penolong
Sungguh selingkuh Allah merupakan kejahatan atau kedzaliman yang amat besar, dan tiadalah Allah itu menginginkan kejahatan dan kegelapan bagi hamba-hambaNya
Maka terputuslah segala kebijaksanaan bulus dan perjuangan mereka yang berbuat kejahatan dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menulis banyak karya tasawuf dan fiqih. Tetapi belakangan ini sejumlah filolog menemukan naskah yang memuat manuskrip berisi teks tafsir Al-Quran yang kemudian dinisbahkan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
Tafsirul Jailani ini dicetak yang kemudian beredar ke tangan kita kini berjumlah empat jilid. Tafsirul Jailani terbilang lengkap. Syekh Abdul Qadir menafsirkan Al-Quran ayat per ayat sehingga hampir tidak satupun ayat luput dari penafsiran.
ilustrasi nabi khidir via komarthirteen.blogspot.com
Syekh Abdul Qodir Jaelani bertemu Nabi Khidir pada usia 18 tahun ketika hendak memasuki kota baghdad. Nabi Khidir berdiri di depan pintu, menghalanginya masuk dan berkata, “Aku tidak mempunyai perintah yang memperbolehkanmu memasuki baghdad hingga 7 tahun ke depan”. Syaikh Abdul Qodir karenanya bermukim ditepian baghdad dan hidup dari sisa-sisa masakan selama 7 tahun.
Hingga pada suatu malam ditengah hujan deras, sebuah bunyi berkata kepadanya, “Abdul Qodir, masuklah ke baghdad”. Beliau pun memasuki baghdad dan menuju ke musholla Syaikh Hamad bin Muslim ad-Dabbas. Sebelum ia tiba syaikh Hamad memerintahkan murid2nya untuk mematikan lampu dan menutup semua pintu.
Ketika tiba dan mendapati pintu tertutup serta lampu sudah dimatikan, Syaikh Abdul Qodir duduk didepan pintu dan tertidur kemudian bermimpi basah. Bangun dari tidurnya ia eksklusif mandi besar kemudian kembali tidur dan kembali bermimpi. Beliau kemudian bangun dan mandi besar. Hal tersebut terus terulang sebanyak 17 kali.
Saat shubuh tiba, pintu dibuka dan masuklah Syaikh Abdul Qodir. Syaikh Hamad bangun menyambutnya, memeluknya dan menangis sambil berkata, “Anakku Abdul Qodir, ketika ini negeri ini milik kami dan besok akan menjadi milikmu. Apabila engkau berkuasa kelak, berlaku adillah terhadap orang renta ini”. (Mahkota Para Aulia, 2005)
ilustrasi perisai mistik via wajibbaca
Syekh Abdul Qodir Jaelani perisai gaib, tidak menyerupai karya-karya Syaikh Abdul Qadir Jaelani lainnya, buku ini tidak berbicara mengenai kewaspadaan terhadap dunia, tahap-tahap perjalanan spiritual, atau keharusan mendapatkan ketetapan Allah SWT.
Kali ini Sang Syaikh Agung lebih banyak "berbicara" melalui shalawat, doa, wirid, dan hizib sebagai perisai mistik kaum Mukmin. Di antaranya : shalawat Basyairul Khairat, doa Al-Isti'anah, wirid Da'watul-Jalalah, doa untuk menghilangkan rasa letih, wirid Shubuh, dan Hizbun Nashr.
Guru Syekh Abdul Qodir Jaelani yang memperlihatkan latihan spiritual di Baghdad dari dua sufi terbesar di zaman itu, Syekh Sayyid Abu al-Khair Hammad bin Muslim ad-Dabbas dan Syekh Qadhi Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi. Meskipun ia memperoleh banyak berkah dari kedua guru tersebut, namun ia belum memberi baiat alias menduduki posisi mursyid.
Kemudian ia menjadi murid Syekh Qadhi Abu Sa’id Mubarak al-Makhzumi sekaligus bergabung dalam halaqah dan tarekatnya. Syekh Qadhi Abu Sa’id al-Makhzumi memperlihatkan rasa cintanya yang sangat besar terhadap murid istimewanya ini, dan memberkahinya dengan mutu-manikam spiritualis dan tasawuf.
Setelah beberapa waktu tinggal di Baghdad, di antara guru-guru ia yang memperlihatkan ilmu Qira’at, Tafsir, Hadits, Fiqih, Syari’at, dan Tarekat adalah: Abul Wafa’ ‘Ali bin ‘Aqil, Abu Zakaria Yahya bin ‘Ali at-Tabrizi, Abu Sa’id bin ‘Abdul Karim, Abul Ana’im Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad, Abu Sa’id bin Mubarak al-Makhzumi, dan Abul Khair Hammad bin Muslim ad-Dabbas.
Dan dalam bidang Fiqih dan ushul Fiqih guru-guru ia adalah: Syekh Abul Wafa’ bin ‘Aqil al-Hanbali, Abul Hasan Muhammad bin Qadhi Abul Ula, Syekh Abul Khatab Mahfuzh al-Hanbali, dan Qadhi Abu Sa’id al-Mubarak bin Ali al-Makhzumi al-Hanbali.
ilustrasi abdul qodir jaelani via bangkitmedia.com
Dalam bidang Hadits, ia mendapatkan ilmu dari para ulama sebagai berikut: Sayyid Abul Barakat Thalhah al-Aquli, Abul Ana’im Muhammad bin ‘Ali bin Maimun al-Farsi, Abu ‘Uthman Isma’il bin Muhammad al-Ishbihani, Abu Ghalib Muhammad bin Hasan al-Baqillani, Abu Muhammad Ja’far bin Ahmad bin al-Husaini, Sayyid Muhammad Mukhtar al-Hasyimi, Sayyid debu Manshur ‘Abdur Rahman al-Qaz’az, dan Abul Qasim ‘Ali bin Ahmad Ban’an al-Karghi.
Setelah menempuh pendidikan dengan tekun, ‘Abdul Qadir al-Jailani lulus dari Jami’ah Nizhamiyah. Pada masa itu tidak ada satupun ‘Alim di muka bumi yang lebih faqih dan saleh dibandingkan dengan ‘Abdul Qadir al-Jailani.
: Mengenal Nabi Khidir, Gurunya Para Nabi yang Sulit Ditebak Otak Dalam Pengajarannya
RAJA JIN TAKUT KEPADA SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI
Diantara Kemuliaan Waliyullaah Shulthonul Awliya Al Ghouts Sidi Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilany Qoddashollaahu Sirruhul ‘Aziiz, ia begitu dihormati oleh semua Waliyullaah bahkan Raja Jin pun tunduk. Berikut kisahnya:
ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻐﺪﺍﺩ ﻭﺫﻛﺮ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺃﻥ ﺑﻨﺘﺎ ﻟﻪ ﻗﺪ ﺍﺧﺘﻄﻔﺖ ﻣﻦ ﺳﻄﺢ ﺩﺍﺭﻩ ﻭﻫﻲ ﺑﻜﺮ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﺍﺫﻫﺐ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﺧﺮﺍﺏ ﺍﻟﻜﺮﺥ ﻭﺍﺟﻠﺲ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺘﻞ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻭﺧﻂ ﻋﻠﻴﻚ ﺩﺍﺋﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻗﻞ ﻭﺃﻧﺖ ﺗﺨﻄﻬﺎ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻴﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ
Seorang pria Baghdad tiba kepada Asy Syaikh (‘Abd al Qodir al Jilany) dan mengadu bahwa puterinya telah diculik dari rumahnya padahal dia itu masih perawan. Maka Syaikh ‘Abdul Qodir rodliyallaahu ‘anh pun berkata : Pergilah engkau malam ini ke sebuah bangunan yang runtuh di al Karkho dan duduklah di tempat yang tinggi tingkat kelima, kemudian buatlah garis bulat di tanah sambil membaca Bismillaahi ‘Alaa Niyyati ‘Abdil Qodir.
ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﺤﻤﺔ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻣﺮﺕ ﺑﻚ ﻃﻮﺍﺋﻒ ﺍﻟﺠﻦ ﻋﻠﻰ ﺻﻮﺭ ﺷﺘﻰ ﻓﻼ ﻳﺮﻋﻚ ﻣﻨﻈﺮﻫﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺴَّﺤَﺮ ﻣﺮ ﺑﻚ ﻣﻠﻜﻬﻢ ﻓﻲ ﺟﺤﻔﻞ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﻴﺴﺄﻟﻚ ﻋﻦ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻓﻘﻞ ﻟﻪ : ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ، ﻭﺍﺫﻛﺮ ﻟﻪ ﺷﺄﻥ ﺍﺑﻨﺘﻚ .
Apabila telah berlalu ‘Isya, akan kamu temui gerombolan Jin dengan aneka macam rupa, janganlah engkau takut jikalau melihatnya. Dan ketika waktu sahur tiba, raja Jin beserta rombongan lainnya akan datang. Dia akan menanyakan hajatmu, maka katakan bahwa “aku diutus Asy Syaikh ‘Abdul Qodir” kemudian adukan padanya ihwal putrimu.
ﻗﺎﻝ : ﻓﺬﻫﺒﺖ ﻭﻓﻌﻠﺖ ﻣﺎ ﺃﻣﺮﻧﻲ ﺑﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻓﻤﺮﺕ ﺑﻲ ﺻﻮﺭ ﻣﺰﻋﺠﺔ ﺍﻟﻤﻨﻈﺮ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺪﺭ ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﻤﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻧﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﻣﺎ ﺯﺍﻟﻮﺍ ﻳﻤﺮﻭﻥ ﺯﻣﺮًﺍ، ﺯﻣﺮًﺍ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺟﺎﺀ ﻣﻠﻜﻬﻢ ﺭﺍﻛﺒًﺎ ﻓﺮﺳًﺎ ﻭﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﺃﻣﻢ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﻮﻗﻒ ﺑﺈﺯﺍﺀ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﻭﻗــﺎﻝ : ﻳﺎ ﺇﻧﺴﻲ ﻣﺎ ﺣﺎﺟﺘﻚ ﻓﻘﻠﺖ ﻟﻪ : ﻗﺪ ﺑﻌﺜﻨﻲ ﺇﻟﻴﻚ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﻓﻨﺰﻝ ﻋﻦ ﻓﺮﺳﻪ ﻭﻗﺒَّﻞ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﺟﻠﺲ ﺧﺎﺭﺝ ﺍﻟﺪﺍﺋﺮﺓ ﻭﺟﻠﺲ ﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺷﺄﻧﻚ ﻓﺬﻛﺮﺕ ﻟﻪ ﻗﺼﺔ ﺍﺑﻨﺘﻲ
Laki-laki tersebut berkata : “Akupun segera pergi dan melaksanakan apa yang dititahkan Syaikh ‘Abdul Qodir rodliyallaahu ‘anhu. (Sesampainya ditempat) Aku menciptakan gambar bulat dan berada di dalamnya sehingga tidak ada satupun dari para Jin yang sanggup melewati lingkaran. Kemudian tiba rombongan Jin lain bersama Raja Jin dengan menaiki kuda, diantara tangan mereka ialah pemimpin yang berdiri di depan bulat dan bertanya : Wahai manusia, ada perlu apa denganmu ini? Maka saya katakan padanya : saya di utus oleh Syaikh ‘Abdul Qodir, maka turun lah Raja Jin beserta rombongan dari kuda mereka dan mencium tanah (bersujud), kemudian Raja bersama gerombolan duduk diluar bulat dan Raja Jin pun berkata : Apa yang terjadi padamu ? Maka akupun menceritakan kisah ihwal puteriku.
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻤﻦ ﺣﻮﻟﻪ : ﻋﻠﻲَّ ﺑﻤﻦ ﻓﻌﻞ ﻫﺬﺍ، ﻓﺄﺗﺎﻧﻲ ﺑﻤﺎﺭﺩ ﻭﻣﻌﻪ ﺑﻨﺘﻲ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻣﺎﺭﺩ ﺷﻴﻄﺎﻥ ﻣﻦ ﻣﺮﺩﺓ ﺍﻟﺼﻴﻦ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﺣﻤﻠﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﺧﺘﻄﻔﺖ ﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﺗﺤﺖ ﺭﻛﺎﺏ ﺍﻟﻘﻄﺐ ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧﻬﺎ ﻭﻗﻌﺖ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻲ، ﻓﺄﻣﺮ ﺑﻪ ﻓﻀﺮﺑﺖ ﻋﻨﻘﻪ، ﻭﺃﻋﻄﺎﻧﻲ ﺍﺑﻨﺘﻲ ﻓﻘﻠﺖ : ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻣﺘﺜﺎﻟﻚ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ . ﻓﻘﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﺇﻧﻪ ﻓﻲ ﺩﺍﺭﻩ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻣﺮﺩﺓ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﻫﻢ ﺑﺄﻗﺼﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﻓﻴﻔﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﻫﻴﺒﺘﻪ، ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﺫﺍ ﺃﻗﺎﻡ ﻗﻄﺒًﺎ ﻣﻜﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﺍﻹﻧﺲ ( ﻛﺬﺍ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺓ ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﻟﻠﺪﻣﻴﺮﻱ ﻓﻲ ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﻴﻢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺠﻦ )
Maka berkata Raja Jin kepada anak buahnya : “Bawa padaku siapa yang melaksanakan ini !!” Maka didatangkan jin yang menculik itu padaku bersama puteriku, dan berkatalah Raja Jin : ini ialah Syaithon (Jin jahat) dari jin bangsa Cina. Kepada Jin Jahat tersebut Raja Jin bertanya : ” Apa yang mendorongmu untuk menculik gadis itu sedang dia berada dibawah tanggungan Wali Qutb ?, maka menjawab jin badung tersebut : “aku telah jatuh birahi pada gadis itu”. Kemudian sang Raja menyuruh untuk menghukum jin yang badung tersebut, maka saya pun memukul kepalanya. Ia pun menyerahkan puteriku kepadaku dan ku katakan : ” “Belum pernah saya melihat yang menyerupai malam ini dimana engkau begitu menghormati titah Syaikh ‘Abdul Qodir. Raja Jin pun menjawab : “Benar, dari dalam rumahpun ia bisa melihat semua jin-jin jahat yang ada di bumi, maka dari itu dia kabur alasannya ialah takut pada beliau.
Demikian napak tilas Syekh Abdul Qodir Jaelani yang sanggup kami sampaikan. Mohon maaf jikalau ada kekurangan atau kesalahan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.
Related Posts