Kenapa Dalam Hadist Sholat Isya Dan Shubuh Dikatakan Paling Berat Bagi Orang Munafik?


Orang munafik (gambar: mulpix.com)

Seperti kita ketahui, dua shalat yang mempunyai keutamaan yang besar ialah shalat Shubuh dan Shalat Isya.

Namun dalam hadist dikatakan, dua shalat ini jugalah yang terasa paling berat bagi orang-orang munafik.

Kenapa dapat demikian? Berikut penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Mengapa sholat Isya dan Shubuh dikatakan Rasulullah sebagai sholat paling berat bagi orang munafik?

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan;

"Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain).

Di masa silam shala Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya.

Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir alasannya jama’ah yang lain melihat mereka.

Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah.

Di masa silam belum ada lampu listrik ibarat ketika ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat alasannya mereka tidak dapat memamerkan amalan mereka.

Alasan lainnya alasannya shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

:

Kesimpulannya:

Sholat itu hanya alasannya Allah bukan alasannya yang lain, jangan jadi orang munafik dengan melaksanakan sholat cuma alasannya ingin terlihat baik dimata orang lain.

Meskipun berat, jangan pernah meninggalkan kewajiban sholat Isya dan Shubuh. Karena malas ialah tanda kemunafikan.

Demikian, Wallahu A'lam.
Related Posts