7 Kejadian Bersejarah Dibulan Muharram Dan Pesan Tersirat Disunnahkannya Puasa Tasu'a Dan Asyura


Sumber gambar pontiana.tribunnews.com

Ternyata selama ini kita tidak mengetahui kenapa di anjurkan untuk puasa tasu'a dan asyura di tanggal 9 dan 10 dibulan muharram ini.

Bahkan tidak mengetahui ternyata peristiwa-peristiwa bersejarah yang penuh hikmah.

Bulan muharram menjadi bulan pertama dalam kalender islam (Hijriah).

Didalam bulan muharram diharamkan untuk melaksanakan peperangan, larangan ini menyerupai yang dituangkan dalam pembebasan kota mekah.

Semua kejadian tersebut merupakan pelajaran yang berharga bagi kita umat Rasulullah.

Hari sepuluh Muharram atau biasa disebut dengan Asyura merupakan hari yang bersejarah bagi umat islam, Menurut beberapa riwayat disebutkan jikalau bulan ini begitu banyak kejadian penting terjadi di hari itu.

7 Peristiwa Bersejarah yang Terjadi Dibulan Muharram

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah dari dosa-dosanya dan taubat tersebut diterima oleh-Nya.
2. Berlabuhnya perahu nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, sesudah dunia dilanda bajir yang menghanyutkan lagi maha dahsyat.
3. Selamatnya Nabi Ibrahim dari siksa Raja Namrud, berupa api yang memperabukan tubuhnya.
4. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir alasannya ialah fitnah.
5. Nabi Yunus keluar dari perut ikan.
6. Nabi Ayyub disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
7. Nabi Musa dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir'aun di Laut Merah, Nabi Musa dan umatnya yang berjumlah lima ratus ribu orang selamat sesudah memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Banyak lagi kejadian yang terjadi pada hari ke sepuluh bulan Muharram ini, yang menunjukkan sebagai hari bersejarah dan menunjukkan kebesaran Allah SWT.

 Gagal Menikah Karena Calon Suami Nggak Hafal Doa Mandi Junub, Ini Penting di Perhatikan

Dianjurkannya Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram

Sumber gambar nu.or.id

Seperti yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wassalam sesungguhnya hari Asyura ialah hari bagi orang-orang Qurasisy berpuasa, Rasulullah juga ikut mengerjakannya.

Setelah Rasulullah berhijrah ke Madinah dia terus mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat yang mengikuti hijrah dia sesudah diwajibkannya puasa di bulan ramadhan, menyerupai sabda beliau:

مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ 

“Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)

Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat jago dalam tafsir al-Qur’an meriwayatkan bahwa dikala Nabi berhijrah ke Madinah, dia menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya perihal alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:

هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ 

“Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, kemudian Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya biar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865  & Muslim, No: 1910)

Hikmah Disunnahkannya Puasa Tasu’a

Dari Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما telah berkata:

 حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ r يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا :”يـَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالـنَّصَارَى” فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r ) فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ( قَالَ “فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ r ” رواه مسلم


“Ketika Rasulullah r berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya ‘Asyura ialah hari yang diagung-kan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka Rasulullah bersabda: “Pada tahun mendatang Insya Allah kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan” dia (Ibnu Abbas) berkata: “akan tetapi beliau  telah wafat sebelum tahun depan” (HR. Muslim).

Imam Nawawi  رحمه الله berkata: “Sebagi-an ‘ulama dari shahabat kami dan lainnya menyebutkan beberapa pendapat perihal pesan tersirat disunnahkannya puasa Tasu’a, dian-taranya ialah Untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh”.

Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari Asyura merupakan hari bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. Kita hendaknya menyambut hari itu dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. Kita menyambutnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah