Batal Naik Pesawat Lion Air, Sony Setiawan Jadi Satu-Satunya Yang Selamat Dari Musibah


Image from tribunnews.com

Masyaallah..

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh kemarin di Karawang, Jawa Barat. Namun ada kutipan keajaiban dibalik itu entah firasat ataupun bisikan. Sony Setiawan, Satu-satunya orang yang selamat dari petaka kecelakaan Lion Air JT 610.

Berikut penuturan lengkapnya..

Awalnya, Sony Setiawan hanya tahu bahwa ia tertinggal pesawat yang bakal ditumpanginya menuju Bandara Depati Amir, Bangka, Senin (29/10).

Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Kementerian Keuangan, Babel itu eksklusif lemas hingga menangis ketika tahu pesawat Lion Air JT 610 yang akan membawanya ke Bangka mengalami lost contact.

"Saya kan rumahnya di Bandung, tiap minggunya pulang. Setiap senin pagi naik Lion yang 06.10. Biasa dari Bandung 11 malam, biasanya hingga terminal 1 B Jakarta sekitar jam 3 pagi, tadi pagi macet parah di Cikampek saya gres hingga Bandara 6.20 pesawat sudah terbang," kata Sony ketika ditemui di Bandara Depati Amir, Senin (29/10).

Sony termasuk satu di antara calon penumpang Lion Air JT 610 yang lolos musibah. Dia mengaku sudah mempunyai firasat tidak nyaman semenjak Minggu (28/10) sore. Sony mencetak boarding pass lebih awal alasannya yaitu takut terlambat.

"Enggak ada firasat, dari kemarin sore cuma enggak enak. Saya check in online alasannya yaitu takut terlambat, tapi saya kok males benar pergi. Biasanya enggak pernah dicetak boarding pass," ujarnya.

Sony tahu pesawat Lion Air JT 610 lost contact ketika berada di Bandara Soekarno Hatta. Dia kemudian terbang ke Babel sesudah membeli tiket maskapai lainnya.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami lost contact sekitar pukul 06.33 WIB atau 13 menit sesudah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Dua menit sebelumnya, pilot pesawat meminta kepada air traffic control (ATC) untuk kembali ke Bandara Soekarno Hatta, Seperti yang dilansir oleh Tribunnews.com

Pesawat Boeing 737 Max 8 dengan pendaftaran PK-LQP itu diketahui jatuh di koordinat S 5'49.052"E 107' 06.628" atau sekitar perairan Teluk Karawang, Jawa Barat. Pesawat jatuh dari ketinggian 2.500 kaki atau 750 meter, posisi menukik 40 derajat kemudian menghunjam ke bahari yang mempunyai kedalaman 30-35 meter.

Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman didampingi pihak Bandara mengadakan konferensi pers terkait hilang kontaknya pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Pesawat tersebut seharusnya sudah mendarat di Bandara Depati Amir pada pukul 7.20 WIB.

Sempat menenangkan keluarga penumpang yang ramai mendatangi Bandara Depati Amir, Erzaldi memperlihatkan kepastian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Isak tangis eksklusif pecah di lokasi konferensi pers yang dibentuk di pintu kedatangan Bandara Depati Amir.

Erzaldi kemudian mengarahkan keluarga penumpang ke meja pendaftaran untuk menyebutkan nama penumpang dan dipersiapkan untuk berangkat ke Jakarta.

"Untuk keluarga diperlukan mendatangi meja pendaftaran untuk dan menyebutkan nama penumpang dan mengutuskan 2 orang untuk pergi ke Jakarta," ujar Erzaldi di Bandara Depati Amir Bangka, Senin (29/10).

:

Banyak pejabat daerah

Lebih lanjut Erzaldi menyampaikan beberapa pejabat tempat menjadi penumpang pesawat Lion Air JT610. Selain anggota DPRD Babel, ada juga anggota kepolisian, Badan Pemeriksa Keuangan, dan lainnya.

Pesawat tersebut diketahui membawa 188 orang yang terdiri atas 181 penumpang dan lima kru pesawat.

Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya membatalkan rapat sidang Paripurna DPRD Babel, Senin (29/10).

Dia mengaku tak besar lengan berkuasa mendengar petaka jatuhnya pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang. Di dalam pesawat nahas tersebut dikabarkan ada enam anggota DPRD Babel, dan dua staf DPRD Babel.

"Saya tidak besar lengan berkuasa untuk memimpin sidang ini. Kita sedang berduka, ada rekan-rekan kita yang turut menjadi korban petaka jatuhnya pesawat Lion Air.

Anggota DPRD Babel yang disebut menjadi korban antara lain Ketua Komisi IV HK Djunaidi, H Eling Sutikno, Dollar, Ahmad Mugni, Murdiman, dan Muchtar Rasyid. Sedangkan 2 orang staf yakni M Syafei dan Tessa Kausar.

Didit menyampaikan paripurna pengukuhan raperda APBD 2019 dan Rapeda RZWP3K akan dijadwal ulang.


"Kita kegiatan ulang rapat paripurnanya besok, Senin tanggal 30 oktober 2018," kata Didit.