Derita Muslim Uyghur, Tiongkok Gencar Larang Produk Halal!


Gambar dilansir dari an-najah.com

Sungguh sangat keji...

Tak henti-hentinya Partai Komunis Tiongkok melaksanakan penindasan pada saudara kita Etnis Muslim Uyghur.

Baru-baru ini kampanye anti-halal di tempat tinggal Etnis Muslim Uyghur gencar dilakukan.

Alasannya sungguh bikin geram!

Pemerintah Tiongkok menggelar kampanye anti-halal yang menyasar warga Muslim di Provinsi Xinjiang yang lebih banyak didominasi merupakan etnis Uyghur.

Sejumlah produk dihentikan untuk dijual maupun dipakai di wilayah tersebut, mulai dari masakan sampai pasta gigi.

Langkah ini dilakukan dengan alasan untuk menghentikan penetrasi Islam sekuler dan menghentikan ekstrimisme.

Kampanye anti-halal ini tak pelak menciderai kelompok minoritas Islam Uighur yang sebagian besar tinggal di daerah Xinjiang, Cina.

Dikutip dari South China Morning Post, sejumlah pejabat Partai Komunis bertemu di ibu kota provinsi, Urumqi, untuk menetapkan pelarangan bermacam-macam produk-produk halal di daerah tersebut. Mereka bersumpah untuk "berperang dalam peperangan penting melawan pan-halalisasi".

Ini diawali dengan label halal yang sesuai dengan aturan Islam terhadap beberapa produk selain makanan.

Negara menganggap, meluasnya jenis produk yang diberi label tersebut berarti nilai-nilai Islam menekan sekularisme di Tiongkok.

"Kecenderungan pan-halal mengaburkan batas antara kehidupan agama dan sekuler. Makara itu gampang untuk jatuh ke ekstremisme agama," kata pejabat setempat kepada Global Times yang merupakan media milik pemerintah Tiongkok.

Secara teori, Beijing membebaskan warga negaranya untuk dalam memeluk suatu agama dan melaksanakan praktik ibadah.

Namun ketika ini pemerintah Cina telah meningkatkan pengawasan atau jasus alasannya yakni Beijing sedang mencoba menciptakan praktik ibadah di bawah kendali negara yang lebih ketat, termasuk produk halal menyerupai ketika ini, menyerupai dikutip dari dunia.tempo.co.

Ini bukan pertama kalinya negara menabuh genderang perang melawan Muslim

Pada Maret lalu, pemerintah lokal di Provinsi Gansu sudah mulai memerangi keberadaan produk-produk halal.

Sebanyak kurang lebih 700 toko milik para warga yang menjual produk-produk tersebut dipaksa untuk mengakhiri operasional mereka.

Bahkan, layanan halal menyerupai pangkas rambut dan pemandian juga dihentikan untuk beroperasi.

Menurut Yang Yuanzhong, wakil ketua dewan pimpinan daerah dari Partai Komunis, keputusan untuk melarang produk dan layanan berlabel halal dibutuhkan supaya persatuan etnis dan stabilitas sosial di wilayah tersebut tetap terjaga.

Berdasarkan data pemerintah, 59 persen dari 2,18 juta warga di wilayah itu merupakan penganut agama Islam, menyerupai dikutip dari idntimes.com.

: Usai Kalahkan McGregor, Khabib: "Ketika Allah bersamamu tak ada yang sanggup menghancurkanmu"

Kelompok Muslim Uyghur menjadi sasaran diskriminasi oleh pemerintah

Dalam laporan yang dirilis Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB baru-baru ini wacana Tiongkok, ada tuduhan bahwa pemerintah Komunis telah melaksanakan pelanggaran HAM terhadap warga Uyghur di Provinsi Xinjiang.

Berdasarkan temuan komite itu, diperkirakan ada "puluhan ribu sampai satu juta warga Uighur" yang ditawan di sana.

Situasi di Xinjiang gotong royong memang kompleks. Namun, tak sedikit yang meyakini bahwa perlakuan pemerintah di Beijing terhadap warga Uyghur, serta kelompok minoritas lainnya dilatarbelakangi oleh faktor etnis.

Menurut sejumlah aktivis, aktivitas kebudayaan dan keagamaan di Xinjiang selalu menerima batasan sangat ketat.

Salah satu yang pernah menjadi perhatian internasional yakni larangan menawarkan nama bernuansa Islam kepada anak.

Apa yang dilakukan partai Komusnis Tiongkok ini sungguh benar-benar keji.

Perlahan namun pasti, mereka mulai memerangi dan ingin menghapuskan Etnis Muslim Uygur disana.