Insyaallah Bermanfaat! 7 Kiat Menuntaskan Problem Rumah Tangga Sesuai Al-Qur’An Dan Hadits


Gambar ilustrasi dilansir dari hidayatullah.com

Penting bagi suami dan istri, apalagi yang gres nikah!

Kehidupan rumah tangga memang tak selalu berjalan mulus, niscaya ada saja sedikit kerikil-kerikil tajam yang bisa merenggangkan korelasi suami dan juga istri.

Oleh lantaran itu suami dan istri harus tahu, ini 7 kiat menuntaskan perselisihan dalam rumah tangga sesuai dengan Al-Qur'an dan hadist!

Perselisihan dalam rumah tangga antara suami dan isteri kapan saja bisa terjadi. Jangankan dua insan, pengecap saja kadang tergigit di dalam mulut.

Perselisihan dalam rumah tangga ini juga sangat rawan munculnya di awal masa pernikahan.

Namun, usia yang usang dalam ijab kabul bukan sebuah jaminan rumah tangga tidak akan diterpa badai.

Sebab syaitan tidak pernah bosan memporak-porandakan rumah tangga para hamba Allah Swt, ia tidak jemu mencari teman kelak bersamanya di neraka.

Oleh lantaran itu, ketika menghadapi suatu duduk kasus dalam rumah tangga. Suami istri wajib menyikapinya dengan cara yang di ridoi Allah SWT.

Berikut ini 7 kiat menuntaskan perselisihan dalam rumah tangga sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan juga hadist, menyerupai yang kami kutip dari konsultasifiqih.com. InsyaAllah sangat bermanfaat...

1. Perbaikilah Hubunganmu Dengan Allah

إن القلوب بين إصبعين من أصابع الرحمن، يقلبها كيف يشاء

Hati para hamba berada di tangan (kekuasaan) Allah Swt, diputar balikkan sesuai kehendakNya”. HR. At Tirmidzi dari Anas bin Malik.

Boleh jadi perselisihan yang terjadi disebabkan dosa yang berlaku pada pasangan atau salah seorang di antaranya.

Ketika mengalami suatu duduk kasus rumah tangga, maka kembali kepada Allah Swt.

Niscaya Allah Swt akan ridha dan akan menurunkan rahmatNya sehingga kasih sayang antar pasangan akan kembali bersemi.

2. Pahamilah Bahwa Permasalahan Boleh Makara Suatu Kebaikan Bagi Kedua Pasangan

Tidak semua problem yang dihadapi itu buruk, boleh jadi ia yaitu penebus dosa, meninggikan derajat juga mengingatkan hakikat kehidupan dunia yang penuh cobaan.

Permasalahan yang di hadapi adakalanya mengakibatkan kedua pasangan semakin bersahabat dan intim. Allah Swt berfirman:

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kau membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kau menyukai sesuatu, padahal ia amat jelek bagimu; Allah mengetahui, sedang kau tidak mengetahui”. (QS. al-Baqarah: 216).

Di balik cobaan hakikatnya ada kenikmatan, di balik kesempitan ada kelapangan, di balik ujian ada kesempatan untuk mengukir prestasi.

Biasanya sesudah angin puting-beliung berlalu sebuah keluaga semakin mencari langkah untuk semakin mempererat korelasi dengan pasangannya.

3. Jangan Sekali-kali Menempuh Tujuh Jalan Berikut Ini:

[1]. Jangan menempuh jalan thalak. Karena ia pelarian bukan penyelesai masalah.

[2]. Jangan mendoakan kebinasaan bagi diri sendiri atau pasangan. Rasulullah Saw bersabda:

ﻻ ﻳَﺘَﻤَﻨَّﻴَﻦَّ ﺃﺣﺪُﻛﻢ اﻟﻤﻮﺕَ ﻣﻦ ﺿُﺮٍّ ﺃﺻﺎﺑﻪ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻻ ﺑﺪ ﻓﺎﻋﻼً، ﻓﻠﻴﻘﻞ: اﻟﻠﻬﻢ ﺃﺣﻴﻨﻲ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﺖ اﻟﺤﻴﺎﺓ ﺧﻴﺮاً ﻟﻲ، ﻭﺗﻮﻓﻨﻲ ﺇﺫا ﻛﺎﻧﺖ اﻟﻮﻓﺎﺓ ﺧﻴﺮاً ﻟﻲ

Janganlah kalian bercita-cita mati alasannya yaitu malapetaka yang menimpa. Jikapun memang harus maka hendaknya ia berdoa: Ya Allah, hidupkanlah saya kalau kehidupan lebih baik bagiku, dan matikanlah saya kalau kematian lebih baik bagiku”. (HR. Al Bukhari dan Muslim dari ans bin Malik Ra).

[3]. Jangan mengancam isteri akan menikahi perempuan lain.

[4]. Jangan memukul, mengumpat dan mencaci-maki. Rasulullah Saw bersabda:

سِبَابُ المسلم فسوق وقِتاَلُه كفر

Mencaci seorang muslim yaitu kefasikan, membunuhnya yaitu kekufuran”. (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Ra).

Bagaimana kau mencaci pasanganmu bukankah ia ibu atau ayah bagi anak-anakmu?

[5]. Jangan mengancam akan keluar rumah atau melaporkan kepada orang tua.

[6]. Jangan mengikutsertakan anak dalam menghadapi perselisihan rumah tangga.

[7]. Jangan pergi ke dukun atau memakai sihir.

Ketahuilah sebaik-baik sihir yaitu etika mulia yang memikat.

من ﺃﺗﻰ ﻛﺎﻫﻨﺎً، ﻓَﺼﺪَّﻗﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ، ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ ﺑﻤﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ

Siapa yang mendatangi dukun atau tukang tenung kemudian ia benarkan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Saw”. HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah Ra).

4. Selesaikan Permasalahan Dengan Duduk Bersama Pasangan

Ada beberapa persyaratan supaya duduk bersama tersebut bermanfaat dan berfaidah:


(1).Hendaknya khusus kedua pasangan tanpa menyertakan anak, orang renta dan tetangga.

(2). Hendaknya damai tidak dalam kondisi marah.


Untuk mengatasi murka ada lima kiat:

  • Bacalah isti’adzah
  • Ubah posisi tubuh. Jika sedang bangun duduklah, kalau sedang duduk berbaringlah.
  • Berwudhuklah. Ketika murka Hormon Adrenalin akan naik, dan yang meredakannya yaitu air. Rasulullah Saw dari seribu empat ratus tahun kemudian telah bersabda bahwa murka itu dari syaitan. Dan sesungguhnya syaitan diciptakan dari api, maka padamkanlah api dengan air. Maka berwudhuklah…
  • Jika sedang murka janganlah berbicara. Betapa banyak perceraian timbul alasannya yaitu murka yang sedang di puncak. Selang beberapa ketika mulailah timbul penyesalan.
  • Tahanlah amarahmu. Karena orang yang berpengaruh bekerjsama yaitu mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika sedang marah.

(3). Mulailah pembicaraan dengan kata “Saya” supaya pasangan memahami kondisi yang di rasakan oleh pasangannya. Jangan memulai pembicaraan dengan “Kamu” lantaran akan terbawa kepada menuduh dan menyerang.

(4). Jangan ungkit-ungkit duduk kasus lalu. Karena hakikatnya permasalahan yang di hadapi yaitu yang ketika ini terjadi.

Setiap pasangan dalam ijab kabul membutuhkan setip penghapus untuk menghapus hal yang tidak baik di masa lampau. Orang pemurah yaitu orang yang punya setip penghapus kenangan muram di masa lalu.

(5). Jangan dikomperhensifkan (menyamaratakan) setiap permasalahan. Jangan katakan: “semua keluargamu buat begini!”, “Kamu selalu tidak percaya saya!” dan seumpamanya.

(6). Kritiklah tingkah laris atau perbuatannya, jangan orangnya.

Katakanlah: “Saya tidak suka sering bicara dengan hp!”, “Saya tidak suka bicara dengan bunyi keras dan kasar!”. Jangan katakan: “Kamu selalu banyak bicara dengan hp!”, jangan juga: “Kamu kalau bicara bunyi kau keras dan kasar!”. Seolah sang pasangan memberi kesempatan bagi pasangannya untuk berubah. Namun kalau orangnya yang dikritik berarti seolah ingin menggantikannya dengan orang lain.

(7). Bicaralah dan berikanlah kesempatan bicara kepada pasangan sebagaimana ia memperlihatkan kesempatan bicara sebelumnya. Mungkin ia mempunyai alasan yang layak untuk diperhatikan.

(8).Duduk kedua pasangan ini yaitu duduk untuk menuntaskan masalah.

Karena itu kedua pasangan atau salah seorangnya memperlihatkan solusi yang dianggap layak sebagai tanggapan dari permasalahan yang dihadapi. Semakin banyak solusi yang diberikan merupakan tanda saying, cinta dan semakin menjamin kembalinya sakinah mawaddah wa rahmah. Jangan katakan: “Kamu hanya boleh pilih ini atau itu!”.

5. Ketahuilah Bahwa Waktu Juga Termasuk Bagian Dari Penyelesai Masalah

Banyak permasalahan terselesaikan dengan waktu. Allah Swt membuat langit dan bumi dalam 6 hari. Semua perlu proses.

6. Hiduplah Dengan Masalah Tersebut

Ada kalanya suatu permasalahan tidak sanggup diselesaikan melainkan dalam jangka waktu yang sangat-sangat lama. Ada kalanya suatu malu menempel pada suami atau isteri dan tidak sanggup dihilangkan.

Bersyukurlah pada Allah Swt, boleh jadi kekurangan tersebut yaitu penjagaan dari Allah Swt supaya tidak ditimpa penyakit ‘Ain dan Hasad dengki dari orang lain.

:

7. Berkonsultasilah Kepada Orang Tsiqah (Terpercaya) Agama dan Akhlaknya

Baik Berkonsultasi dengan Orang yang Tsiqah dan shaleh yang jauh dari korelasi kekerabatan kedua pasangan.

Jika masih kerabat ditakutkan tidak seimbang dalam memperlihatkan solusi. Jika tidak tsiqah ditakutkan akan membeberkan isu tersebut kepada orang lain yang justeru akan membuat kita malu.

Sekali lagi yang harus kita sadarai,  hakikatnya  perselisihan itu akan menambahkan keindahan dalam hidup, membuat variasi dalam banyak sekali sisi kehidupan.

Sebuah taman bunga tidak begitu indah sekiranya hanya berisi bunga satu jenis warna dan bentuknya. Sebaliknya taman akan indah sekiranya berisi banyak sekali macam bungan warna dan bentuknya.

Allah Swt membuat makhluknya banyak sekali macam ragam, banyak sekali macam bentuk, warna, fikiran dan sikap. Itulah kekuasaan Allah Swt Yang Maha Luar Biasa.

Demikian pula kehidupan rumah tangga kalau tidak ada duduk kasus rumah tangga tersebut akan menjadi rumah tangga yang dingin, tidak ada kehangatan, tidak ada kemesraan dan keintiman.

Demikian, semoga bermanfaat! Wallahu A'lam.