Kesaksian Wartawan Jepang Yang Diculik Isis: Tiga Tahun Menyerupai Neraka




Junpei Yasuda (44) wartawan Jepang yang diculik 40 bulan semenjak 2015 sekarang berada di Kedutaan Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Wartawan Jepang, Junpei Yasuda (44) diculik selama 40 bulan oleh pihak ISIS. Anehnya Yasuda dibebaskan begitu saja dan diserahkan ke Pemerintah Turki.

3 tahun semua barangnya dirampas, Junpei Yasuda merasa hidupnya ibarat di neraka dikala dalam penculikan itu. Dia sama sekali tidak sanggup berbuat apa-apa.

9 Pertanyaan yang dilontarkan kepada Yasuda ini mungkin sanggup menggambarkan bagaimana kondisi ISIS.

Berikut wawancara khusus Junpei Yasuda dengan NHK dilansir dari Tribunnews, Rabu (24/10/2018) dikala menuju Kedutaan Jepang di Istanbul ibu kota Turki.

NHK: Bagaimana perasaan mental dikala dilepaskan?
Yasuda (Y): Saya sangat senang. Selama tiga tahun, saya tidak terlalu maju, jadi saya tidak tahu sama sekali ibarat apa dunia ini. Saya khawatir perihal situasi itu dalam situasi di mana saya tidak tahu sama sekali apa yang harus dilakukan atau bagaimana saya harus pergi.

NHK: Apakah itu sangat menyakitkan?
Y: Itu neraka. Ada hal-hal fisik, tetapi hanya berpikir bahwa baik hal-hal rohani maupun hari ini tidak akan kembali, saya akan secara sedikit demi sedikit menjadi tidak sanggup mengendalikan diri dari hari ke hari. Saya mulai merasa ibarat situasi di mana saya berada di sel isolasi ibarat kehidupan normal, dan saya terkejut dengan fakta itu dan sangat menyakitkan untuk merasakannya.

NHK: Apakah anda sudah menghubungi istri?
Y: Tidak, alasannya penggunaan telepon dan lainnya dihentikan di akomodasi pihak Turki, kami belum berbicara dengan siapa pun sama sekali.

NHK: Apa momen ketika dilepaskan?
Y: Saya dirampok, semua barang saya diambil, jadi itu ada di pikiran saya. Tiga tahun saya tidak sanggup berbuat apa-apa dan saya diberi tahu bahwa semua aset, kamera, dan peralatan untuk bekerja, diambil hingga sekitar waktu itu. Saat rilis pertama kali.

:

NHK: Bagaimana keadaan pembebasan?Siapa yang sanggup tiba untuk membantu?
Y: Mereka tidak membantu, tetapi mereka membawa diri saya ke perbatasan dengan mobil, sehingga pihak Turki menerimanya dan dimasukkan ke dalam akomodasi pada tanggal 23 Oktober itu.

NHK: bagaimana perasaan anda, apakah anda lega?
Y: Tidak, saya murka perihal hilangnya barang-barang saya sesudah diserahkan kepada pemerintah Turki. Dalam hal ini, mungkin ada orang yang berpikir bahwa pemerintah Jepang yang telah memindahkan sesuatu dan dibebaskan. Saya hanya ingin menghindari itu. Ada sesuatu bagaimana pembebasan yang tidak diinginkan dilakukan dengan cara dilepaskan sedemikian rupa.

NHK: Bagaimana Anda menghabiskannya selama waktu 3 tahun, sanggup jalan-jalan?
Y: Tidak, saya terbatas di Idolib di mana serangan udara mungkin sekitar Nusra, bunyi pemboman itu tiba lama, tapi saya mendengar pesawat tempur itu terbang di atas saya.

NHK: Tiga tahun ada gerakan?
Y: Terkadang itu ada situasi dikala bergerak, tapi masih di sekitar Idolib.

NHK: Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan sesudah kembali ke Jepang?
Y: Apa ya? 40 bulan saya tidak sanggup melaksanakan apa pun. Tidak ada yang baru, tampaknya negara yang melihat kembali masa kemudian ini sepanjang waktu.

Tapi mungkin kalian di luar mendapatkan kehidupan yang memuaskan meskipun mungkin tak melaksanakan apa-apa.

Mengapa Anda tidak melaksanakan lebih banyak lagi, mengapa Anda tidak lebih menekankannya, bahwa Anda seharusnya melaksanakan itu, Anda meratapi begitu banyak bersama-sama Anda sanggup melakukannya lebih baik.

Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya ingin mengurus hal itu. Kadang-kadang ketika saya sanggup melaksanakan sesuatu dan mereka yang mempunyai sedikit rasa itu benar-benar menyakitkan ketika saya tidak sanggup melaksanakan apa-apa.

Jadi saya mencoba sesuatu yang sedikit ketika saya bisa.

Saya kira itu tidak apa-apa.

Yasuda merasa kesal pada dirinya alasannya 40 bulan ditahan pihak ISIS sama sekali tidak sanggup melaksanakan apa pun.
Related Posts