Kisah Mengharukan Sihab, Pilih Lanjutkan Sholat Meski Diguncang Gempa Dahsyat


Sihab, bocah yang menjadi korban terluka akhir Gempa Palu (foto: tribunnews.com)

Sihab menjadi satu di antara warga Palu yang menerima keajaiban dari Allah Swt.

Meski mengalami luka parah di kaki, Sihab ditemukan selamat dengan cara tak disangka.

Berikut kisahnya!

Tragedi Gempa dan Tsunami masih menyisakan sedih bagi kita semua.

Selain menyisakan kesedihan, ternyata tragedi tersebut juga menyimpan kisah-kisah yang luar biasa kalau dipikir secara nalar.

Salah satunya kisah Sihab, bocah korban gempa Palu yang ditemukan selamat dengan cara yang tak disangka.

Saat gempa terjadi, Sihab sedang menunaikan shalat maghrib di di Masjid Angkatan Laut, tempat Yos Sudarso, Kota Palu.

Sihab menentukan menuntaskan shalatnya, meski bangunan masjid disebut telah bergoncang akhir gempa.

Anak saya posisinya lagi shalat, beliau pas gempa beliau tertimpa pagar bangunan masjid ketika itu,” ucap Wahyuni, di Rumah Sakit Wirabuana, Jalan Sisimangaraja, Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, menyerupai dilansir dari tribunnews.com, Jumat (5/10/2018),

Wahyuni menceritakan, Pada ketika sehabis gempa terjadi ia sempat panik mencari-cari anaknya dari satu posko ke posko lainnya.

Anak saya lagi shalat, sedangkan saya lagi di luar cari makan, saya cari anak saya semalaman di posko tidak ada,” kisah Wahyuni.

Saya minta tolong tim (petugas) untuk cari anak saya di rumah saya, saya takut anak saya terjepit kan, dan sesuatu terjadi pada anak saya. Sambil menangis,” kata Wahyuni.

:

Setelah dilakukan pencarian semalaman, pada Sabtu (29/9/2018) pukul 09.00 Wita, balasannya ia menemukan anaknya sedang berbaring lemah di salah satu tempat pengungsian.

Ternyata saya diinfokan anak saya masih hidup di pengungsian. Saya pribadi ke sana anak saya belum diobati,” ujar Wahyuni.

Ia pribadi membawa anaknya ke Rumah Sakit Wirabuana, untuk mengobati kaki anaknya. Kaki Sihab ketika itu tidak sanggup digerakkan.

Sampai di rumah sakit, Sihab ketika itu ditangani sementara dengan alat seadanya di tenda darurat yang didirikan depan rumah sakit.

Untuk sementara kaki anak saya dibungkus dengan kayu semoga tidak bengkok, lalu hari ini gres anak saya dioperasi alasannya kata dokternya tadi, kaki anak saya patah dan harus dioperasi, diletakkan pen di kakinya semoga tidak pendek sebelah,” tutur Wahyuni.

Sihab termasuk salah seorang korban yang beruntung, mengingat begitu banyaknya korban akhir gempa Palu.

Hingga ketika ini BNPB mencatat setidaknya ada 1.571 akhir tragedi tersebut.
Related Posts