Mana Yang Benar? Nenek Moyang Manusia, Monyet Atau Nabi Adam?

Nenek moyang via santinorice.com

Sebenarnya Manusia Keturunan Monyet Atau Nabi Adam? Inilah Penjelasannya.

Persoalan perihal siapa bahwasanya nenek moyang dari insan tidak pernah menemukan jawaban yang memuaskan. Baik para penganut Teori Darwin maupun para penganut agama samawi, keduanya mempunyai argumen masing-masing.

Sebagaimana diketahui, terkait asal seruan insan ada dua teori yang paling banyak dianut oleh umat manusia. Yaitu teori evolusi yang digagas oleh Charles Darwin, dan teori perihal penciptaan Nabi Adam sebagai insan pertama yang dipercaya oleh penganut agama samawi khususnya agama Islam.

Nah, untuk lebih jelasnya Anda sanggup membaca artikel berikut

"Pak Ustadz, lebih dulu mana Nabi Adam dan insan Purba?"

Oke mari kita lanjutkan, perihal asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia.

Nenek moyang masyarakat Indonesia adalah bangsa pendatang yang berasal dari wilayah Asia yang bermigrasi. Berbicara mengenai asal seruan nenek moyang dari bangsa indonesia merupakan salah satu potongan yang cukup unik.

Pernah ngga kalian bertanya-tanya, dari mana asalnya orang-orang yang mendiami ribuan pulau di Indonesia? Kapankah nenek moyang kita pertama kali berada di Indonesia? Bagaimana asal seruan nenek moyang bangsa indonesia? Dan apakah nenek moyang insan yaitu kera?

Leluhur atau nenek moyang merupakan nama yang normalnya dikaitkan pada orang renta maupun orang renta leluhur (seperti kakek nenek, dan canggah). Seperti yang kita ketahui setiap bangsa mempunyai leluhur atau nenek moyang yang merupakan cikal bakal keberadaan kita ketika ini, tentu kita harus mengetahuinya. Sebelum kita membahas mengenai asal seruan nenek moyang, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa arti nenek moyang itu?

Arti Nenek Moyang

Nenek moyang itu yaitu insan yang hidup jauh diatas kita atau biasa disebut dengan leluhur, dan mereka merupakan panutan beberapa golongan orang yang memepercayai ilmu ilmu yang diberikan oleh nenek moyang.


Asal seruan via sijai.com

:

Asal Usul Nenek Moyang

Teori evolusi mengungkapkan bahwa semua makhluk hidup berasal dari spesies binatang kecil yang tumbuh dari air. Mengenai hakikat penciptaan makhluk hidup dan teori evolusi sangat bertentangan dan tak sanggup dipertemukan.

Sebab, hakikat penciptaan makhluk mengabaikan pandangan perihal evolusi. Setiap makhluk tercipta secara hakiki dan pasti, sementara evolusi tak layak disebut teori lantaran tidak mempunyai dasar eksperimen ilmiah.

Buku 'Sains dalam Alquran' yang ditulis Nadiah Thayyarah menyebutkan, sepanjang sejarah insan tidak pernah ada teori tanpa sandaran yang jelas. Mestinya hal itu berlaku pula pada teori Darwin.

Sebagian andal mengatakan, sesungguhnya teori Darwin bertentangan dengan klarifikasi prosedur bagaimana makhluk hidup diciptakan dan diatur keberadaannya. Hal inilah yang dijelaskan dalam Islam melalui firman Allah.

"Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) Bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah membuat (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," Surah Al 'Ankabut Ayat 20.

Sementara dalam ayat lain, Allah berfirman di Surah Al Maidah. "Katakanlah: ‘Apakah akan saya beritakan kepadamu perihal orang-orang yang lebih jelek pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan monyet dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?’ Mereka itu lebih jelek tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus," Surah Al Maidah Ayat 60.

Banyak orang meyakini bahwa makna ayat itu mengisyaratkan monyet menjadi asal mula makhluk keturunan berikutnya, yaitu manusia. Pemahaman ini keliru. Riset-riset ilmiah modern menegaskan bahwa teori evolusi yaitu teori yang salah dan tak mempunyai dasar yang sah.

Dua orang pakar dari Pusat Riset Ilmiah Prancis, Petit dan Prevost, menyampaikan bahwa insan telah berpegang pada gagasan evolusi, tetapi pemikiran itu belakangan segera terbantahkan.

Pakar lain, Boule menyatakan tidak ada satu material pun yang sanggup mendorong insan berpikir perihal perubahan bentuk monyet menjadi manusia. Sedangkan berdasarkan Dr. Husain Hamdan, riset-riset terkini di bidang biologi molekuler telah hingga pada penegasan bahwa Siti Hawa yaitu nenek moyang insan modern, yakni insan berjenis kelamin wanita pertama yang ada di Bumi. Kaprikornus sanggup disimpulkan bahwa nenek moyang insan bukanlah kera.


Keberadaan nenek moyang via sains.kompas.com

Berbicara mengenai asal usul nenek moyang dari bangsa indonesia merupakan salah satu potongan yang cukup unik yang tidak sanggup kita lepaskan dari keberadaan kita di negara ini. Sebagai insan yang mempunyai budi, sudah sepantasnya kita tidak pernah melupakan sejarah mengenai dari mana asal mula serta sebabnya hingga kita berada di sini, di tanah air indonesia. Oleh lantaran itu, kita harus mengetahui asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Bila kita lihat ke belakang mengenai asal muasal dari keberadaan nenek moyang bangsa Indonesia ini, maka kita akan mendapat banyak sekali citra yang sangat beragam. Sebagian besar teori yang menjelaskan perihal keberadaan kebudayaan prasejarah bangsa indonesia yang tiba dari Barat telah menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa kita berasal dari Asia Tenggara (Bangsa Yunan atau Indocina).

Mereka telah diduga tiba dalam dua gelombang migrasi yang sangat besar. Mereka diperkirakan hingga di nusantara pada sekitar 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka tiba dengan cara menyeberang Kepulauan Samudera India dan menyebar dari Madagaskar ke Filipina dan Melanesia yang alhasil menyatu dengan  penduduk orisinil setempat. Dan kemudian mereka disebut dengan nama nenek moyang bangsa Indonesia.

Banyak sekali Pendapat yang muncul dan membicarakan duduk perkara asal seruan nenek moyang bangsa indonesia. Argumen-argumen yang dikemukakan oleh para andal sejarah, juga telah disertai dengan pembenaran dari dugaannya masing-masing.

Di antara banyaknya pendapat tersebut, ada salah satu pendapat yang sepertinya mempunyai bukti dan juga dasar pemikiran yang sangat kuat. Pendapat tersebut yaitu pendapat yang dikemukakan oleh seorang sejarawan yang berasal dari negeri Belanda, yaitu Von Heine Geldem.

Menurut penelitian dari Von Heine Gelderm yang berargumen kalau asal seruan dari nenek moyang kita bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Ia membuktikan bahwa sejak tahun 2000 SM hingga tahun 500 SM, ketika itu zaman kerikil Neolithikum hingga zama perunggu telah terjadi migrasi antara penduduk purba dari wilayah Yunan (Cina Selatan) ke beberapa daerah di wilayah Asia Bagian Selatan hingga masuk ke Indonesia. Perpindahan insan purba itu terjadi secara besar-besaran diperkirakan lantaran adanya suatu musibah yang sangat hebat dan juga adanya perang antar suku bangsa.

Kemudian oleh Gelderm, daerah kepulauan di potongan Asia Selatan ini di namai dengan sebutan Austrnesia yang mempunyai arti pulau selatan. Austro artinya selatan, sedangkan Nesos artinya pulau. Wilayah Austronesia sendiri mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas yang mencakup pulau-pulau yang ada di Malagasi atau Madagaskar (sebelah selatan) hingga pada Pulau Paskah (sebelah timur) dan juga Taiwan (sebelah Utara) hingga pada Selandia Baru (sebelah Selatan).

Pendapat yang dikemukakan oleh Von Heine Gelderm ini mengambil latar belakang dari inovasi yang banyak peralatan insan purba pada masa lampau yang berupa kerikil beliung dengan bentuk persegi. Peralatan tersebut ditemukan di daerah-daerah di sekitar Indonesia ibarat Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan juga sulawesi. Peralatan insan purba  yang ditemukan di wilayah itu hampir sama persis dengan peralatan insan purba yang ditemukan di wilayah Asia lainnya ibarat Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan juga Kamboja terutama di wilayah sekitar Yunan.

Dari pendapat yang dikemukanan oleVan Heine Gelderm tersebut, ternyata pendapat tersebut juga mendapat  sumbangan oleh hasil penelitian Dr. H. Kern pada taun 1899. Hasil penelitian tersebut membahas perihal 113 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, penelitian dari Dr. H. Kern telah menyimpulkan bahwa semua bahasa daerah yang awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, kemudian rumpun tersebut dinamai dengan bahasa Austronesia.


Sejarah nenek moyang via naviri.org

Menurut pendapat Gelderm, insan purba tidak hanya satu kali saja dalam melaksanakan migrasi dari daratan Yunan. Melainkan ia menyebutnya beberapa kali yaitu Gelderm menyebut gelombang migrasi terjadi juga pada tahun 400 hingga 300 sm ketika zaman perunggu. Manusia purba yang melaksanakan migrasi tersebut telah membawa bentuk kebudayaan-kebudayaan Perunggu diantaranya ibarat kapak sepatu, dan nekaa yang asalnya dari daratan Dong Son.

Lalu mengapa nenek moyang bangsa indonesia tiba ke indonesia dengan dua jalur? Karena kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia dari daratan Yuan terbagi menjadi 2 gelombang, yaitu gelombang pertama atau proto Melayu yang tiba pada zaman kerikil renta (Neolitikum) dan gelombang kedua atau Deutro Melayu yang tiba pada zaman perunggu.

Kemudian bagaimana nenek moyang kita mewariskan sopan santun istiadatnya? bagaimana asal seruan nenek moyang indonesia berdasarkan teori yunan?

Nenek moyang mewariskan tradisi atau sopan santun istiadatnya melalui keluarga dan keturunannya pribadi atau melalui peninggalan sejarah ibarat artefak, buku, patung, rumah adat/candi yang otomatis dilanjutkan oleh generasi penerusnya secara turun temurun. Sehingga warisan kebudayaan dari nenek moyang tersebut masih lestari hingga ketika ini. Adapun asal seruan nenek moyang Indonesia berdasarkan teori yunan yaitu:

Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Berdasarkan Teori Yunan

Teori Yunan merupakan salah satu dari 4 teori asal seruan nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam teori yunan disebutkan bahwa manusia-manusia purba di Indonesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina potongan selatan. Beberapa andal yang mendukung teori Yunan yaitu Dr. J.H.C. Kern, Robert Barron van Heine Geldern, Prof. Dr. N.J Krom, dan Moh. Ali.

Menurut Moh. Ali bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Menurut pendukung teori Yunan, pendapat mereka didasari oleh dua hal berikut.
  • Ditemukan kapak renta di wilayah Nusantara yang mempunyai kemiripan dengan kapak renta yang ada di daerah Asia Tengah.
  • Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara mempunyai kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja. Hal tersebut membuka kemungkinan bahwa penduduk di Kamboja berasal dari daratan Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampei ke Nusantara. Kedatangan insan dari Yunan ke kepulauan Nusantara ini dengan melalui tiga gelombang utama (perpindahan orang Negrito, Proto-Melayu, dan Deutro Melayu).

Nah, itulah sejarah mengenai asal seruan nenek moyang kita. Kaprikornus dari sini sanggup kita simpulkan bahwa nenek moyang insan bukanlah kera, dan setiap negara mempunyai asal seruan nenek moyang yang berbeda. Demikian klarifikasi ini kami sampaikan, biar infomasi ini sanggup menambah pengetahuan serta sanggup bermanfaat bagi Anda.