Ngeri, Seekor Kerbau Tewas Hanya Akhir Gosip


Gambar dilansir dari facebook.com

Begitu kejamnya gosip, sampai-sampai kerbau saja tewas di buatnya...

Semoga menjadi pembelajaran kita bersama, hati-hati dalam bertutur kata. Apalagi memberikan gosip pada orang lain yang belum terang kebenarannya.

Bagaimana seekor kerbau sanggup mati cuma gara-gara GOSIP, berikut kisahnya!

Sepulang dari sawah, KERBAU rebahan di sangkar dengan wajah lelah dan nafas yang berat. Lalu datanglah seekor anjing, dan kerbau berkata: "Ah..., temanku, saya sangat lelah, kalo boleh besok saya mau istirahat sehari aja".

ANJING pergi dan di tengah jalan ia berjumpa dengan kucing, kemudian anjing berkata: "Tadi saya ketemu kerbau, katanya ia besok mau istirahat dulu. Sudah sepantasnya alasannya bos kasih kerjaan terlalu berat".

KUCING kemudian dongeng pada kambing: "Kerbau komplain boss kasih kerjaan terlalu banyak dan berat, besok ia gak mau kerja lagi".

KAMBING pun ketemu ayam dan ia bilang: "Kerbau gak bahagia kerja dengan bos lagi, mungkin ia sudah ada kerjaan yg lebih baik".

AYAM pun berjumpa dengan simpanse dan ia bercerita pula: "Kerbau gak akan kerja lagi untuk bos dan mau kerja di daerah lain".

Saat malam, MONYET bertemu dengan si Bos dan berkata: "Boss, si kerbau akhir-akhir ini sudah berubah sifatnya dan mau tinggalin boss untuk kerja di boss yang lain".

Mendengar ucapan monyet, sang BOSS MARAH BESAR dan tanpa konfirmasi lagi, ia pribadi menyembelih si kerbau lantaran dinilai telah berkhianat kepadanya.

Padahal ucapan orisinil kerbau: "SAYA LELAH DAN BESOK MAU ISTIRAHAT SEHARI AJA".

Lewat beberapa *teman* ucapan ini telah berubah dan hingga kepada sang bos menjadi: "Si kerbau akhir-akir ini telah berubah sifatnya dan mau tinggalin bosnya dan kerja pada bos yang lain".

Begitulah ngerinya gosip, binatang diatas hanya perumpamaan saja.

Kadang suatu pembicaraan cukuplah hingga di pendengaran kita aja, dan tak usah hingga ke pendengaran orang lain.

Jangan kemudian meyebar luaskan pada orang lain, lantaran apa yang kita sampaikan belum tentu di dengan dengan baik.

Kebiasaan yang terjadi, orang lain degan mudahnya menambah atau mengurangi perkataan kita. Bahkan menggantinya degan persepsi & perkiraan yang berakibat fitnah kejam.

Begitu juga saat mendapatkan sebuah kabar, jangan pernah di telan bulat-bulat. Kita perlu cari tahu kebenarannya sebelum bertindak. Paling tidak konfirmasi lagsung ke sumbernya.

Mungkin bagi banyak orang, hal ini cukuplah biasa. Namun bagi orang yang menjadi korban, hal tersebut benar-benar sungguh menyakitkan.

Demikian, supaya kita lebih berhati-hati lagi dalam bertutur kata.

Semoga menunjukkan manfaat!