Penting Untuk Ayah, Cara Mendidik Anak Ibarat Yang Diajarkan Rasulullah
Sumber gambar sippfm.com
Hebatnya putra-putri umat islam pada wakt itu yakni alasannya yakni adanya figur yang bisa memperlihatkan pola dan pendidikan dari seorang ayah yang hebat.
Keluarga menjadi kawasan pertama bagi anak untuk mendapat pendidikan dari orangtuanya selain berguru di forum pendidikan.
Terutama tugas seorang ayah dalam urusan pendikan bagi anak-anaknya, alasannya yakni ayah yakni seorang pemimpin dalam sebuah keluarga, bahkan dialah yang mempunyai tanggung jawab penuh atas kebutuhan materi, pendidikan dan ahlaq di keluarga yang dipimpinnya.
Seorang ayah yang mempunyai ahlaq mulia, sholeh dan taat beribadah harus menyadari peranannya yang begitu penting didalam keluarga.
Gagal Menikah Karena Calon Suami Nggak Hafal Doa Mandi Junub, Ini Penting di Perhatikan
Meneladani Rasulullah Muhammad SAW Sang Ayah Sejati
Hebatnya putra-putri umat islam pada wakt itu yakni alasannya yakni adanya figur yang bisa memperlihatkan pola dan keteladanan Rasulullah SAW sebagai seorang ayah.
Mereka mendapat pendidikan yang sempurna, sehingga putra-putri dia bisa menerobos serpihan dunia barat dan timur sebagai penyebar agama dan ilmu pengetahuan.
Meneladani ahklaq Rasulullah SAW bisa diawali dengan mencontoh sikap dan sikap yang dilakukan Rasulullah.
Dalam hal apapun seperti, makan harus duduk, menjaga kebersihan, membaca doa, memakai tangan kanan, tidak sambil bicara, tidak meniup makanan yang panas, tidak tergesa-gesa dan mengucap hamdalah usai makan.
Sumber gambar facebook/daisymizz
Bagaimana cara nabi mendidik putra-putrinya, berikut tahapan secara umum menyerupai yang dikutip dari keluargacinta.com dari buku Athfalul Muslimin Kaifa Rabbahum Nabi al Amin karya Jamal Abdurrahman.
Tahap I: Sebelum anak lahir sampai usia 3 tahun
- Mendoakan calon bayi
- Mendoakan dan memperlihatkan perhatian ketika anak dalam kandungan
- Mendoakan ketika bayi hendak lahir
- Menyambut bayi dengan azan
- Men-tahniq bayi
- Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
- Mengeluarkan zakat (fitrah) semenjak ia lahir
- Menyayanginya
- Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
- Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
- Mencukur rambutnya dan beramal setara dengan berat rambut pada usia 7 hari
- Bercanda dengan bayi
- Menyebut anak dalam gelar orang tua
- Meng-khitan
- Menggendong bayi
- Menanamkan tauhid semenjak dini
- Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
- Mengajarkan cara berpakaian
- Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
- Menciumnya dengan penuh kasih sayang
- Bercanda dan bermain dengan anak-anak
- Memberi hadiah
- Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
- Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak
Tahap II: Anak Usia 4 – 10 Tahun
- Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
- Menemaninya bermain dan belajar
- Mengajaknya berjalan sambil belajar
- Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
- Menghargai permainannya
- Menanamkan budpekerti mulia
- Mendoakannya
- Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
- Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
- Membiasakan makan bersama
- Mengajarkan etika makan
- Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
- Melerai ketika belum dewasa bertengkar
- Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
- Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melaksanakan sesuatu atau berprestasi
- Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
- Mengajarkan azan dan shalat
- Mengajarkannya berani alasannya yakni benar
- Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam
Sudahkah kita siap sebagai ayah yang bisa mencontoh cara Rasulullah dalam mendidik putra-putrinya ?
Semoga niat baik untuk menjadi pemimpin keluarga yang bisa menjaga dan memperlihatkan pendidikan yang terbaik bisa istiqomah dan dimudahkan oleh allah, Amin.
Semoga niat baik untuk menjadi pemimpin keluarga yang bisa menjaga dan memperlihatkan pendidikan yang terbaik bisa istiqomah dan dimudahkan oleh allah, Amin.