Sosok Imam Mahdi Berdasarkan Al Qur'an, Sang Pemimpin Umat Di Hari Kiamat


imam mahdi via ngopibareng.id

Merinding kalau kita berbicara wacana hari kiamat, hari kiamat ditandai dengan kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal.

Banyak pertanyaan muncul, apa Imam Mahdi sudah lahir? Dari mana datangnya nanti? Duluan mana sama Dajjal? Seperti apa Imam Mahdi?

Berikut rangkum dalam satu bacaan singkat, padat, InsyaAllah jelas..

Imam al-Mahdi akan menjadi sosok luar biasa dari keturunan Muhammad SAW yang akan muncul pada kiamat yang Allah kirim untuk mengatur urusan umat insan secara langsung.

Kedatangan Imam Mahdi mengindikasikan telah tuntas munculnya gejala kecil kiamat yang sangat banyak dan sebagian besar tiba terlebih dahulu.

Siapa Imam Mahdi berdasarkan al quran? Al-Quran telah menjelaskan insiden dan insiden yang nantinya akan terjadi di final zaman, ibarat kemenangan kaum mukmin atas musuh-musuh mereka. Menurut para mufasir ayat-ayat semacam ini misdaqnya ialah munculnya pemerintahan Imam Mahdi a.s. di final zaman. Berikut 7 ayat yang mempunyai indikasi yang terang terhadap permasalahan Mahdawiyah.

Ayat pertama

وَ لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها عِبادِيَ الصَّالِحُونَ

Allah SWT berfirman:

“Dan bersama-sama kami telah menuliskan di Zabur sehabis Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku  yang saleh.” (Anbiya’: 105)

Imam Muhammad Al-Baqir a.s. bersabda:” hamba-hamba Allah yang akan menjadi pewaris bumi -yang tersebut dalam ayat- ialah para sobat Al-Mahdi a.s. yang akan bangkit  di final zaman.”

Syekh Thabrisi sehabis menukil riwayat ini mengatakan, terdapat sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahli sunah yang menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Al-Baqir a.s. di atas. Hadis tersebut mengatakan, “Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, maka Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang yang saleh dari Ahlul-baitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman.” Imam Abu bakar, Ahmad bin Husain Al-Baihaqi dalam buku al-Ba’tsu wa Nutsur telah membawakan riwayat yang banyak wacana hal ini.

Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim berkaitan dengan ayat yang berbunyi “Kami telah menulis di Zabur sehabis Dzikr…” dijelaskan bahwa semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Dzikr. Sedang maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh ialah Al-Qaim a.s. dan para pengikutnya.

Ayat kedua

 وَ نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَْرْضِ وَ نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ الْوارِثِينَ.

Kami menginginkan untuk menganugerahkan kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia. (Qashash : 5)

Sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali a.s. di dalam Nahjul balagah serta sabda para Imam yang lain, ayat ini berkaitan dengan Mahdawiyah. Dan bersama-sama kaum tertindas yang dimaksud ialah para pengikut konvoi kebenaran yang terzalimi yang hasilnya kendali dunia akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di final zaman. Syekh Shaduq dalam kitab Amalinya menukil sabda Imam Ali a.s. yang berbunyi:”ayat ini berkaitan dengan kita”.

Ayat Ketiga

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَ يُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكافِرِينَ يُجاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَ لا يَخافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ...

Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mengasihi mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela... (Al-Maidah : 54)

Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan:”ayat ini turun berkaitan dengan Al-Qaim dan para pengikutnya, merekalah yang berjuang di jalan Allah SWT dan sama sekali tidak takut terhadap apapun”.

Ayat Keempat

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَْرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ لَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضى‏ لَهُمْ وَ لَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَ مَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ.  

Allah SWT menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang berzakat saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah mengakibatkan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan. (Nur : 56)

Syekh Thabarsi mengatakan:”dari para Imam Ahlul bait a.s. diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad Saw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari imam Ali Zainal Abidin a.s. bahwa dia membaca ayat di atas. Setelah itu dia bersabda:”sumpah demi Allah SWT mereka yang dimaksud ialah para pengikut kita, dan itu akan terlaksana berkat seseorang dari kita. Dia ialah Mahdi umat ini. Dialah orang yang disebut-sebut oleh Rasul Saw, kalau usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut hingga seseorang dari keluarga ku muncul dan memimpin dunia. Namanya ibarat namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga sanggup ditemukan melalui jalur yang lain ibarat dari imam Muhammad Baqir a.s. dan imam Ja’far Shadiq a.s.”.

Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya wacana ayat ini dengan klarifikasi berikut ini:” mengingat agama Islam belum tersebarnya ke seluruh penjuru dunia, maka pastilah kesepakatan ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut-globalitas agama- tidak sanggup dielakan dan dipungkiri lagi. Dan kita ketahui bahwa kesepakatan Allah tidak akan pernah hanya kesepakatan semata.”

Ayat Kelima

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدى‏ وَ دِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Dialah Zat yang yang telah mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar untuk sehingga Ia menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik tidak menginginkannya. (At-Taubah : 33)

Dalam kitab tafsir Kasyful Asyrar karya Rasyiduddin Mibudi disebutkan: Rasul dalam ayat tersebut ialah baginda nabi Muhammad Saw, sedang hidayah yang dimaksud dari ayat tersebut ialah kitab suci al-Quran dan agama yang benar itu ialah agama Islam. Allah SWT akan memenangkan agama (Islam) ini atas agama-agama yang lain, artinya tiada agama atau pedoman di atas dunia, kecuali pedoman Islam telah mengalahkannya. Dan hal ini hingga kini belum terwujud. Kiamat tidak akan tiba kecuali hal ini terwujud. Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul Saw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan tiba kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga dia menyampaikan bahwa setiap dari insan tidak sanggup menemukan kawasan berlindung darinya. Ketika hal ini telah terjadi, Allah SWT akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan gembira dengannya. Di masanya, hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehinga setiap orang berandai-andai kalau sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi...

Ayat Keenam

 وَ مَنْ قُتِلَ مَظْلُوماً فَقَدْ جَعَلْنا لِوَلِيِّهِ سُلْطاناً فَلا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ إِنَّهُ كانَ مَنْصُوراً

Barangsiapa terbunuh secara mazdlum, maka kita akan jadikan andal warisnya sebagai pemimpin, oleh alasannya ialah itu hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, bersama-sama dia akan tertolong.
(Isra’ : 33)

Huaizi dalam kitab tafsir Nur Tsaqalain mengatakan: Imam Baqir a.s. bersabda:" maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut ialah Husain a.s., dan kamilah andal waris dan wali dari beliau, dikala Qaim a.s. tiba dia akan menuntut darah Husain a.s. dan bersama-sama dia akan ditolong. Dan dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad Saw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidak adilan.”

Ayat Ketujuh

بَقِيَّة اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ...

Simpanan yang kuasa itu lebih baik bagi kalian, kalau kalian beriman... (Hud : ayat 86)

Dalam tafsir Nuruts Tsaqalain, dengan menukil dari Al-Kafi, disebutkan:” seseorang bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq a.s. wacana Al-Qaim a.s., apakah sanggup memakai ungkapan wahai Amirul mukminin dikala mengucapkan salam kepada beliau? Imam menjawab: tidak, alasannya ialah gelar ini diberikan Allah untuk dia saja. ... dia bertanya (lagi), saya tebusan bagimu, kemudian apa yang harus saya sampaikan dikala mengucapkan salam? Imam Shadiq a.s. menjawab, semua harus mengatakan: السلام عليک يا بقية الله   “Salam atasmu wahai simpanan Allah”. Kemudian dia membaca ayat di atas.

Syekh Abu Manshur Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj, menukil sebuah riwayat dari Amirul mukiminin Ali a.s.:”Baqiyatullah ialah Mahdi, di mana dia akan tiba sehabis masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman.”

Syekh Shaduq r.a. dalam kitab Ikmaluddin, meriwayatkan sebuah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Isi sebagian riwayat yang menyinggung permasalahan Imam Mahdi a.s.itu dumikian:” Saat Qaim muncul, dia akan bersandar kepada Ka’bah, kemudian 313 orang bergabung dengannya. Maka ungkapan pertama yang dia ucapkan ialah ayat di atas, dan menyampaikan akulah Baqiyatullah, hujjah dan khalifah Allah di antara kalian. Saat itu setiap muslim menyalaminya dengan ungkapan, Salam atasmu wahai Baqiyatullah di bumi-Nya.”

Begitu juga dalam hadis-hadis yang diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir a.s. disebutkan:” ilmu akan kitab Allah dan sunah Rasulullah Saw bersemi di hati Mahdi, sebagaimana tumbuhan-tumbuhan terbaik bersemi dan berkembang. Barang siapa di antara kalian hidup dan berjumpa dengannya maka berilah salam demikian, Salam atasmu wahai  keluarga rahmat dan kenabian, wahai gudang ilmu, wahai kawasan turunnya risalah, Salam wahai Baqiyatullah.


ilustrasi imam mahdi via youtube.com

Kenapa Imam mahdi diturunkan? Imam Mahdi akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Berikut ini ialah gejala yang sudah terjadi wacana kemunculan Imam Mahdi

1. Gerhana matahari dan bulan (1981 dan 1982)
“Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut-turut 2 gerhana pada bulan Ramadhan..” (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al mahdi Al Muntazar)

“Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi.” (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)

“Telah hingga kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh by Abu Nu’aym dalam al-Fitan)

“Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya.” (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)

Jika melihat beberapa dalil di atas, maka sadarilah bahwa gejala kemunculan Imam Mahdi ini sudah terjadi.

Ya, alasannya ialah gerhana bulan dan matahari tercatat pernah terjadi pada bulan Ramadhan pada tahun 1981 dan 1982.

2. Munculnya bintang berekor atau komet (1986)
“Sebelum kemunculan Imam Mahdi, sebutir bintang berekor akan muncul dari arah timur.” (Ibn Hajar Al Haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al Mahdi Al Muntazzar)

“Munculnya bintang itu akan terjadi sehabis gerhana matahari dan bulan.” (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)

Jika kita melihat dalil-dalil tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah menyampaikan bahwa antara gejala kemunculan Imam Mahdi itu ialah munculnya bintang berekor atau komet.

Dan bintang berekor atau komet ini pernah melintasi bumi pada tahun 1986. Komet ini merupakan sebuah bintang yang bersinar sangat terang yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi sehabis gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982.

3. Perang di bulan Syawal
“Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan wacana perang di bulan Dzulqae’dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). “ (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn ‘Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat’is-saat, hal. 166)

Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran-Iraq.

Pemberontakan (huru hara) pertama atas Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), ibarat yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Iraq pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).

Bila kita melihat kepada dalil-dalil di atas, coba kita perhatikan satu persatu bahwa semua gejala itu terjadi dalam jarak tahun yang dekat.

Berawal dari tahun 1976 ketika huru hara pertama pemberontakan atas Raja Iran yaitu Shah Iran Pahlevi (jatuh pada tahun 1979) pada bulan Syawal. Dan peperangan Iran-Iraq pada tahun 1980 pada bulan Dzulhijjah.

Setelah itu terjadi 2 gerhana dalam bulan Ramadhan pada tahun 1981-1982 (2 tahun berturut-turut).

Dan yang hasilnya terjadi pula lintasan bintang berekor(komet halley) mendekati bumi dari arah timur ke barat pada tahun 1986.


ilustrasi imam mahdi via cariduit-dot.blogspot.com

Apa Imam mahdi sudah lahir? Jika berdasar kepada hadis-hadis Nabi, kemungkinan Imam Mahdi telah lahir (hadir di dunia ini) pada tahun 1981 atau 1982 ketika terjadinya 2 gerhana dalam 1 bulan (Ramadhan) dulu.

Jika Imam Mahdi telah dilahirkan pada tahun 1981, maka umur Imam Mahdi kini sekitar 37 tahun.

Dari mana datangnya Imam mahdi? Ada sebagian orang menyampaikan Al Mahdi akan muncul di negeri Syam. Tapi Sebagian ulama dan andal hadits menyampaikan kalau Al Mahdi nanti akan muncul di Madinah, dan penduduk orisinil Madinah. Dan di Bai’at di Mekkah (di antara Ka’bah dan Maqom Ibrahim).

Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi niscaya tiba di final zaman. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ، يُسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهاَ، وَيُعْطِى الْمَالَ صِحَاحًا، وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ، وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ ثَمَانِيًا.

“Al-Mahdi akan keluar di final kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak hewan ternak, dan pada dikala itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.”

Siapa saja pengikut Imam mahdi? Di dalam al-Quran terdapat sebuah ayat yang menjelaskan pengikut ideal Imam Mahdi as, Allah SWT berfirman kepada kaum mukmin secara langsung: ”Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa diantara kalian murtad dan keluar dari Islam, maka Allah akan membangkitkan sekelompok kaum yang mempunyai kriteria berikut ini:
  1. Tuhan mengasihi mereka sebagaimana mereka juga mengasihi Tuhan.
  2. Mereka rendah hati dan kasih kepada sesama hamba beriman.
  3. Mereka keras dan tak kenal basa-basi kepada para musuh.
  4. Senatiasa berjihad dan berjuang di jalan Allah SWT.
  5. Saat melaksanakan kiprah dan kewajiban tidak pernah merasa takut”.
Ayat ini menjelaskan ciri pengikut Imam Mahdi as  dengan dongeng seperti: mereka sangat berpengaruh menghadapi para murtad dan kaum penyimpang. Mereka berupaya semaksimal mungkin hingga tetesan darah yang terakhir untuk mewujudkan pemeritahan berkeadilan Imam Mahdi as.


ilustrasi imam mahdi via newprophecy.net

Berapa usang Imam mahdi memerintah dunia? Dalam buku berjudul Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur, karya Salim H.J, dikatakan bahwa lamanya Imam Mahdi memegang pemerintahan di dunia ini berdasarkan syariat Nabi Muhammad selama sepuluh tahun. Ada juga yang berpendapat, bahwa Imam Mahdi memegang kekuasaan di dunia ini lamanya ialah tujuh tahun.

Setelah itu Imam Mahdi wafat di kota Kuah. Akan tetapi sebelum wafat, semasa hidupnya dia telah melaksanakan perang melawan Dajjal, mengadakan pertemuan dengan Nabi Isa dan telah membawa suatu pemerintahan di bawah naungan aturan syariah, telah membawa pemerintahan dalam suatu zaman keemasan, zaman yang penuh dengan kemakmuran, zaman yang penuh dengan kedamaian, zaman yang penuh dengan ketenteraman serta zaman yang serba kecukupan sebelum kiamat datang.

Tanda-Tanda Kiamat yang Sudah Muncul Ditahun 2018, Naudzubillah

Demikian klarifikasi mengenai Imam Mahdi yang sanggup kami bagikan. Kurang lebihnya mohon maaf, supaya bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua.