Terbukti Ampuh, Berikut Materi Alami Untuk Pengganti Basuh Darah


cuci darah via hellosehat.com

Biar tidak basuh darah seumur hidup.....

Ada bahan-bahan alami yang sanggup menciptakan Anda sehat pulih kembali tanpa harus ketergantungan basuh darah setiap minggu.

Apa basuh darah itu? Cuci darah atau dialisis ialah mekanisme yang dilakukan untuk membuang limbah berbahaya di dalam tubuh.

Dialisis umumnya terbagi menjadi hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis merupakan mekanisme basuh darah yang sanggup Anda lakukan di klinik dialisis, rumah sakit. Sedangkan dialisis peritoneal ialah dialisis yang dilakukan di rumah.

Cuci darah berdasarkan Islam dalam bahasa arab dikenal dengan istilah ‘Al-Ghasiil Al-Kulluwiy atau Al-Ghasiil Ad-Damawy’. Kalau dalam bahasa inggris, basuh darah dikenal dengan istilah ‘hemodialysis atau haemodialysis’.

Dikutip dari Dakwah, pengobatan dengan basuh darah diperbolehkan secara syar’i. Ulama fikih berbeda beropini mengenai batal atau tidaknya shaum orang yang melaksanakan basuh darah. Meskipun demikian, pendapat yang paling banyak dipilih oleh para ulama fikih kontemporer ialah basuh darah membatalkan shaum.

Alasannya, bahwa basuh darah mengharuskan adanya komplemen darah segar, bahkan ditambahkan pula materi bahan kimia yang sanggup menggantikan makanan dan minuman.

Akan tetapi, kalau dalam basuh darah tidak ditambahkan hal lain kecuali basuh darah itu sendiri, maka tidak membatalkan puasa.


ilustrasi proses basuh darah via kondisiumum.com

Penyakit apa saja yang harus basuh darah? Cuci darah biasanya dilakukan oleh penderita jenis penyakit pada sistem peredaran darah. Ada beberapa penyakit yang mengharuskan basuh darah yang wajib dikenali gejalanya semenjak dini sehingga sanggup diambil tindakan yang tepat.

1. Gagal Ginjal
Mengapa gagal ginjal harus basuh darah? Karena fungsi ginjal yang menurun sehingga tidak bekerja dengan maksimal dalam memproses dan menyaring sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh.

Akibat tidak basuh darah,  sisa-sisa metabolsime di dalam tubuh ini apabila di biarkan akan terjadi penumpukan yang menjadi racun dan dibawa oleh darah. Darah yang sudah bercampur racun inilah yang membahayakan organ tubuh yang lain.

2. Kanker Darah (Leukimia)
Penyakit kanker darah atau yang lebih dikenal dengan leukimia merupakan suatu penyakit dimana jumlah sel darah putih penderitanya tidak normal. Hal ini disebabkan lantaran terjadinya gangguan pada sumsum tulang belakang yang memproduksi sel darah. Penderita yang sudah terlihat tanda-tanda leukimia stadium akhir, akan mempunyai kondisi yang tidak baik terhadap kesehatan ginjal dan darah.

3. Hyperkalamia
Saat tubuh kelebihan zat kalium (lebih dari 6,5 mEq/L) akan menjadikan muncul tanda-tanda menyerupai kesemutan, terasa mual, dan tubuh terasa lelah. Jika kelebihan zat elekrolit ini semakin parah, akan menimbukan kerusakan pada organ jantung. Oleh lantaran itu, dilakukanlah basuh darah semoga tidak terjadi gagal jantung.

4. Keracunan Methanol
Keracunan metahnol sanggup terjadi akhir menghirup atau meminum cairan ini dengan jumlah yang banyak. Reaksi yang ditimbulkan ketika seseorang keracunan methanol ialah kejang-kejang, mencicipi mual disertai kepala pusing, hingga kalau sudah parah bisa menyebabakan kematian. Dilakukannya basuh darah bagi orang yang keracunan methanol semoga darah menjadi normal kembali.

5. Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi)
Bisanya penyebab penyakit ini ada korelasi kolesterol dengan hipertensi. Jika tekanan darah tinggi ini tidak segera di atasi, akan menyebabakan gangguan terhadap fungsi ginjal. Apabila fungsi dari ginjal sudah terganggu, maka perlu di ambil tindakan untuk basuh darah bagi si penderita. Penyakit tekanan darah tinggi ini juga sanggup memicu stroke dan serangan jantung. Salah satu pencegahan yang bisa kau lakukan ialah memakan buah penurun darah tinggi.

6. Diabetes
Penyakit diabetes yang sudah hingga pada stadium 4 mempunyai resiko terhadap penderitanya untuk melaksanakan basuh darah. Ini dikarenakan biasanya pada tingkat stadium 4 penderita penyakit diabetes akan mengalami keluhan terhadap fungsi ginjal yang disebabakan oleh obat-obat dan kadar gula yang sudah tidak terkontrol lagi.

7. Terjadi Penumpukan Cairan di Dalam Paru-paru
Penumpukan cairan di dalam paru-paru ternyata bisa menyebabakan penderita diharuskan untuk melaksanakan basuh darah. Penumpukan cairan di dalam paru-paru akan menjadikan iritasi dan peradangan. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, akan menjadikan paru-paru menjadi bocor dan pembesaran terhadap rongga paru-paru yang berdampak terhadap suplai darah bersih.

8. Hipertermia
Hipertermia ialah penyakit dengan kondisi peningkatan suhu tubuh yang bisanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit hipertermia ini sanggup menyerang segala kalangan mulai dari belum dewasa umur 4 tahun ke atas hingga orang dengan usia lanjut. Infeksi ini akan menyerang syaraf dan pedoman darah manusia. Jika dibiarkan, akan membuatkan ke organ-organ penting menyerupai ginjal.

Apakah basuh darah berbahaya?

ilustrasi ancaman basuh darah via winnetnews.com

Umumnya, basuh darah menawarkan imbas samping, diantaranya rasa lemas yang berkepanjangan. Meski demikian, masing-masing basuh darah mempunyai imbas samping basuh darah yang berbeda.

Pada metode basuh darah hemodialisis, basuh darah hanya sanggup dilakukan di rumah sakit dan sanggup dilakukan hingga tiga kali dalam seminggu. Efek samping dari basuh darah ini meliputi:

1. Tekanan darah terlalu rendah atau tinggi
Efek samping paling umum dari hemodialisis ialah penurunan tekanan darah, terutama bagi Anda yang juga menderita diabetes. Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu sesak napas, kram perut, kram otot, mual atau muntah. Sebaliknya, tekanan darah juga bisa melonjak terlalu tinggi terutama kalau Anda seorang penderita penyakit ginjal disertai riwayat hipertensi yang masih mengonsumsi garam atau air berlebihan.

2. Anemia
Anemia atau kondisi yang sering disebut dengan kurang darah ini, merupakan salah satu imbas samping yang cukup umum terjadi, berkaitan dengan efek penyakit ginjal maupun tindakan basuh darah.

3. Kulit Gatal
Adanya penumpukan fosfor akhir dari hemodialisis sanggup menjadikan kulit menjadi gatal. Kondisi ini memang umum terjadi namun untuk mencegah atau meringankan tanda-tanda kulit gatal, Anda mungkin perlu untuk menjalani contoh makan khusus dan mengonsumsi pengikat fosfat secara teratur sesuai proposal dokter.

4. Kram otot
Meskipun penyebabnya tidak jelas, kram otot selama hemodialisis dilakukan biasanya sanggup terjadi. Pemanasan atau proteksi kompres hangat di area tersebut, sanggup dilakukan untuk membantu melancarkan sirkulasi darah dan meredam kram otot yang dirasakan.Sedangkan pada metode basuh darah dialisis peritoneal, sanggup dilakukan di rumah dengan pengawasan dan isyarat dari dokter. Hanya saja, metode basuh darah ini harus dilakukan setiap hari secara rutin. Sebagaimana hemodialisis, basuh darah dialisis peritoneal juga mempunyai imbas samping, meski berbeda.

5. Peritonitis
Peritonitis merupakan komplikasi yang umum terjadi akhir dialisis peritoneal. Infeksi ini sanggup terjadi ketika alat dialisis yang dipakai tidak steril sehingga kemungkinan kuman atau basil menyebar ke peritoneum atau lapisan perut bisa saja terjadi. Kaprikornus sebelum memakai peralatan dialisis, pastikan bahwa peralatan tersebut telah steril.

6. Kenaikan berat badan
Pada dialisis peritoneal, cairan dialisis yang dipakai umumnya mengandung gula sehingga kemungkinan gula terserap oleh tubuh. Hal ini sanggup meningkatkan asupan kalori pada tubuh. Bagi Anda yang menjalani tindak medis ini, konsultasikan kepada dokter terkait diet dan olahraga yang disarankan semoga berat tubuh sanggup terkontrol dengan baik.

7. Hernia
Orang yang menjalani dialisis peritoneal mempunyai risiko lebih tinggi mengalami hernia. Hal ini disebabkan lantaran adanya cairan yang bertahan selama berjam-jam pada rongga peritoneal yang menjadikan terjadinya ketegangan otot perut. Hal ini sanggup yang memicu terjadinya hernia.

8. Tidak efektif
Jika Anda telah melaksanakan dialisis peritoneal selama bertahun-tahun, kemungkinan dokter akan menyarankan berganti ke hemodialisis. Sebab, dalam jangka panjang, dialisis peritoneal tidak lagi bekerja secara efektif.


ilustrasi basuh darah sesak nafas via aladokter.com

Kenapa pasien basuh darah sesak nafas? Penyebab timbulnya sesak nafas pada penderita gagal ginjal kronis, sanggup dikarenakan oleh ketidakmampuan ginjal untuk mencuci darah dan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan dan balasannya menumpuk pada tubuh.

Oleh lantaran menumpuk pada tubuh, makan paru-paru akan menjadi "terendam", sehingga paru-paru tidak sanggup dengan baik mengambil oksigen dari udara yang dihirup.

Selain oleh lantaran paru-paru yang "terendam", sesak nafas yang disebabkan oleh penyakit gagal ginjal kronis, terjadi lantaran gagal ginjal menciptakan kemampuan pencucian kreatinin berkurang, sehingga terjadinya peningkatan kreatinin di dalam darah, yang akan menjadikan gangguan kemampuan darah dalam menghantarkan oksigen dengan baik.

Kondisi gangguan pada darah ini akan menjadikan tubuh menjadi keKurangan oksigen, sehingga tubuh akan mengkompensasi dengan cara bernafas dengan cepat menyerupai hal nya orang yang sesak.

Apakah basuh darah harus seumur hidup?

Kebanyakan orang sanggup tetap menjalani dialisis selama bertahun-tahun, walaupun cara ini hanya sanggup mengimbangi hilangnya sebagian fungsi ginjal. Fakta medis menerangkan bahwa orang bisa meninggal ketika menjalani basuh darah kalau mereka tidak juga menjalani transplantasi ginjal. Risiko ini meningkat terutama pada orang lanjut usia dan mereka yang mempunyai problem kesehatan lainnya.

Seseorang yang memulai dialisis pada usia simpulan 20-an mempunyai keinginan hidup hingga 20 tahun atau lebih. Namun, orang sampaumur berusia di atas 75 tahun mungkin hanya bertahan selama dua hingga tiga tahun. Lagi-lagi hal ini tergantung pada kondisi kesehatan pasien.

Namun, hal yang perlu menjadi perhatian bahwa kelangsungan hidup orang-orang yang menjalani dialisis telah meningkat selama sepuluh tahun terakhir dan diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.

Prosedur basuh darah biasanya dilakukan di rumah sakit dan berlangsung selama tiga hingga lima jam. Anda mungkin perlu tiba untuk menjalani mekanisme selama beberapa kali dalam satu minggu, tergantung dari kondisi dan kebutuhan medis Anda.


ilustrasi seledri basuh darah alami via plukme.com


Dalam sekali basuh darah sanggup mengeluarkan uang jutaan rupiah. Adakah basuh darah alami?

Sebenarnya ada cara cuci darah alami yang bisa kau lakukan, caranya sangat gampang dan sangat murah. Kamu hanya perlu mengeluarkan uang beberapa ribu rupiah saja namun bisa menerima manfaat sehatnya, rahasianya ada pada seledri. Berikut ini satu resep yang bisa kau coba untuk cuci darah alami.

Siapkan:
Seikat daun seledri
1 liter air

Cara Membuat:
  1. Cuci higienis seledri dan potong kecil-kecil.
  2. Siapkan panci dan didihkan air bersama seledri selama 10 menit.
  3. Diamkan hingga dingin.
  4. Saring dan tuangkan air seledri dalam botol dan simpan dalam lemari es.
  5. Untuk hasil maksimal minumlah satu gelas air seledri ini setiap hari. Semua endapan racun dan juga garam yang ada dalam tubuh akan larut dan keluar bersama air seni. Seledri memang merupakan obat alami yang dipakai untuk mencuci ginjal dan tidak ada imbas sampingnya. Kaprikornus kau bisa membiasakan kebiasaan ini untuk hidup yang lebih sehat. 

Demikian info perihal cuci darah yang sanggup kami sampaikan. Jagalah kesehatan Anda sedini mungkin semoga terhindar dari penyakit-penyakit yang mengharuskan cuci darah. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.