Agar Kesehatan Masyarakat Meningkat, Tahun Depan Produk Masakan Ada Label Kesehatan Ibarat Rokok
Sumber gambar kompas.com
Langkah awal yang baik untuk merubah polah pikir masyarakat supaya lebih memperhatikan kesehatan melalui makanan yang di konsumsi.
Sebagai langkah awal untuk menunjukkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Melalui Kementrian Kesehatan RI menunjukkan langkah awal yang baik untuk menunjukkan sosialisasi perihal pesan kesehatan kepada masyarakat pada produk-produk makanan dalam kemasan.
Hal ini dilakukan untuk membatasi konsumsi Gula Garam Lemak (GGL) di masyarakat yang dikala ini masih cenderung tinggi.
"Masyarakat kita kan kadang kala tidak sempat mengitung (kadar GGL-red),jadi selain ingredient nanti di bawahnya akan kita cantumkan misal dalam sehari hanya boleh maksimal makan sodium sekian, lemak sekian, gula sekian. Itu yang kita coba. mudah-mudahan ada yang membaca," dikutip dari Kepala Subdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine, MKM yang dilansir dari detik.com.
Prima, sapaannya, memberikan sosialisasi akan mulai dijalankan tahun depan. Sampai dikala ini pihak Kemenkes dan BPOM masih melaksanakan perencanaan dan negosiasi untuk mempermudah jalannya sosialisasi.
:
- Obat Herbal Berbahaya Resmi Ditarik BPOM Ada 61 Obat, Waspadai Peredarannya
- Habib Bahar bin Smith Resmi Ditahan Berdasarkan Alat Bukti dan Saksi
Ini masih rundingan dengan Badan POM, alasannya ialah yang mensosialisasikan dan menerapkan ialah BPOM.
Makara kita mengeluarkan Permenkesnya, implementasinya dan mentoringnya nanti dari Badan POM.
Kita akan berupaya lewat iklan dan upaya sosialisasi lainnya.
Pesan kesehatan ini ialah wujud kasatmata dari Permenkes No. 36 Tahun 2015 perihal Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji.
"Jadi permenkes 63-nya itu pesan kesehatan. Makara modelnya kayak rokok lah. Kalau rokok kan ada gambar penyakitnya, jikalau ini tidak," tambahnya.
Prima mengharapkan dengan adanya pesan kesehatan maka ada perubahan gaya hidup masyarakat yang awalnya tidak sehat menjadi lebih memperhatikan kondisi badan terutaman makanan yang dikonsumsi.
"Harapan kita ada perubahan dari gaya hidup masyarakat," pungkasnya.