Astagfirulah! Kesaksian Positif Relawan Gempa Palu, Persis Dongeng Kaum Nabi Luth

Kesaksian konkret relawan gempa Palu (foto: youtube mediaoposisi)

Video kesaksian konkret relawan gempa Palu!

Astagfirullahaladzim...

Musibah Palu persis menyerupai kisah kaum Nabi Luth, bumi di gulung, dibolak-balik dan kehancuran menyerupai dipilih-pilih.

Semoga menjadi renungan untuk kita semua, semoga Allah Swt mengampuni dosa dosa kita!

Berikut ini yaitu kesaksian konkret Toha, relawan peristiwa gempa yang disertai tsuanami Palu.

Relawan ini menceritakan peristiwa yang hampir tidak dapat dipikirkan secara nalar manusia.

Bencana yang merenggut ribuan nyawa dikota Palu tersebut seakan dipilih-pilih di daerah tertentu.

Ada disuatu daerah yang utuh, lalu di sebelahnya hancur lebur. Bukan hanya itu, ada juga satu kampung hanya beberapa rumah saja menyerupai dipilih untuk dihancurkan.

Bahkan relawan ini bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?

Begitu banyak ketaknormalan peristiwa Palu, Bumi di bolak balik dicampuradukkan, bahkan ia juga menyampaikan peristiwa Palu persis dengan "kisah kaum Nabi Luth."

Subhanallah...


Semoga kita dapat mengambil pesan yang tersirat dari peristiwa mengerikan ini.

Karena sejatinya sebuah peristiwa yaitu lantaran ulah insan itu sendiri, lantaran Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan petaka apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30)

Dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala menceritakan keadaan umat-umat terdahulu:

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan kerikil krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa bunyi keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi mereka yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Qs. Al-Ankabut: 40).

Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan,

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

Tidaklah petaka tersebut turun melainkan lantaran dosa. Oleh lantaran itu, tidaklah dapat petaka tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Bukan bermaksud menzolimi korban musibah, namun sudah waktunya kita introspeksi diri. Ada apa dengan kita, sampai Allah begitu terang menampakkan kemurkaanNya?

Mari berbenah, mari kembali kepada Allah semoga kita selamat dunia dan Akhirat.
Related Posts