Dalil Al Qur'an Bukti Bahwa Insan Lebih Mulia Daripada Jin


Gambar dari Konsultasisyariah.com

Inilah bukti bahwa Allah mengistimewakan insan ketimbang makhluk Allah lainnya, jin terlebih malaikat.

Bahkan semua ini sudah tertera dalam Al qur'an, yang menyatakan bahwa insan lebih mulia ketimbang jin dan malaikat.

Dianggap mulia, jadi gila saja kalau insan memperbudakkan ke bangsa jin menyerupai kebanyakan sekarang..

Ada beberapa dalil yang menawarkan bahwa insan lebih mulia dibandingkan jin. Diantaranya,

Dalil Pertama,

Firman Allah yang menjelaskan bahwa insan ialah makhluk paling mulia di muka bumi. Sehingga kesempurnaan mereka melebihi makhluk yang lain atas karunia dari Allah.

Allah berfirman,


وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

“Dan bahwasanya telah Kami muliakan bawah umur Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat dibandingkan kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Israa’ : 70).

Ayat ini dijadikan dalil para ulama untuk menyimpulkan bahwa manusia lebih utama dibandingkan makhluk yang lain. Imam as-Sa’di mengatakan,


{وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا} بما خصهم به من المناقب وفضلهم به من الفضائل التي ليست لغيرهم من أنواع المخلوقات

“Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat dibandingkan kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” alasannya ialah Allah telah mengkhususkan insan dengan kedudukan dan keutaman yang tidak ada pada makhluk lainnya.” (Taisir Karimirrahman, hlm. 463).

Bahkan sebagian ulama mengakibatkan ayat ini sebagai dalil bahwa insan lebih utama dari pada malaikat. Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan,


وقد استدل بهذه الآية على أفضلية جنس البشر على جنس الملائكة

“Ayat ini dijadikan dalil bahwa jenis insan lebih utama dari jenis malaikat.” (Tasir Ibnu Katsir, 5/97).

"Jika insan lebih mulia dibandingkan Malaikat, berarti terang lebih mulia dibandingkan jin."
:

Dalil Kedua

Seperti yang dilansir oleh konsultasisyariah.com, ada nabi dan rasul dari kalangan manusia, tapi tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin.

Pendapat yang lebih besar lengan berkuasa dalam hal ini, tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin. Utusan Allah hanya dari kalangan malaikat dan manusia.

Allah berfirman,


اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ

“Allah menentukan utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia..” (QS. al-Hajj: 75).

Allah juga menegaskan, bahwa para nabi itu keturunan Ibrahim ‘alaihi salam. Allah berfirman perihal Ibrahim,


وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ

“Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya…” (QS. al-Ankabut: 27).

Al-Qurthubi mengatakan,


وإنما الرسل من الإنس دون الجن

“Rasul hanya dari kalangan insan dan bukan jin” (al-Jami’ li Ahkam al-Quran, 17/163).

Allah berfirman di surat al-Ahqaf,


وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ

Dan (ingatlah) dikala Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) kemudian mereka berkata: “Diamlah kau (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah final mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: “Hai kaum kami, bahwasanya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sehabis Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. (QS. al-Ahqaf: 29-30).

Ketika menafsirkan ayat ini, al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan,


وقد استدل بهذه الآية على أنه في الجن نُذُرٌ ، وليس فيهم رسل ، ولا شك أن الجن لم يبعث الله منهم رسولا

Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa di tengah jin hanya ada pemberi peringatan (ulama), namun tidak ada rasul di tengah mereka. Dan tidak diragukan lagi bahwa tidak ada seorang rasul-pun yang diutus dari kalangan jin. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/279).

Karena insan lebih mulia, gila jikalau ada insan yang justru menghambakan dirinya kepada jin.

Demikian, Allahu a’lam.