Ketika Berdo'a Lakukan 4 Proposal Syekh Abdul Qodir Jaelani Ini, Insyaallah Mustajab


Gambar ilustrasi orang sedang berdo'a (sumber dari NU.or.id)

Dengan berdoa, seorang hamba menyadari bahwa segala sesuatu hanyalah milik Allah Ta’ala, sehingga hanya kepadaNya kita meminta.

Namun, ketika berdo'a tak ada salahnya mencoba tawaran yang diajarkan oleh Syekh Abdul Qodir Al Jaelani yang populer dengan kesufiannya, sangat mustajabah.

Doa merupakan media komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Melalui doa seluruh keluh kesah dan impian insan diutarakan.

Doa sekaligus menandakan ketundukkan dan kepatuhan seorang hamba terhadap Sang Maha Kuasa. Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan,” (Surat Al-Ghafir ayat 60).

Pada hakikatnya berdoa dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Akan tetapi, alangkah baiknya doa dilakukan pada waktu-waktu yang disunnahkan untuk berdoa.

Salah satunya yaitu berdoa sehabis mengerjakan shalat lima waktu dan shalat sunnah alasannya yaitu doa termasuk bab dari ibadah, maka ada beberapa hal yang disunnahkan pada ketika berdoa.

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Ghunyatul Thalibin menjelaskan:


أن يمد يديه ويحمد الله تعالى ويصلى على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يسأله الله حاجته ولا ينظر إلى السماء في حاله دعائه، وإذا فرغ يديه مسح يديه على وجهه، لما روى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: سلوا الله ببطون أكفكم

Artinya, “Dianjurkan pada ketika berdoa membentangkan kedua tangan, mengawalinya dengan kebanggaan kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian gres sehabis itu mengutarakan usul dan permohonan. Jangan menghadap langit pada ketika berdoa. Ketika tanggapan berdoa usaplah kedua tangan ke wajah. Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasulullah berkata, ‘Mintalah kepada Allah dengan batin telapak tangan.’”

:


Dari klarifikasi Syekh Abdul Qadir di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ketika berdoa:

Pertama, membentangkan kedua telepak tangan pada ketika berdoa, ibarat orang yang sedang memohon dan meminta.

Kedua, awali doa dengan kebanggaan terhadap Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Pujian itu sebagai ungkapan bahwa insan bergotong-royong lemah dan tidak mempunyai daya dan kuasa di hadapan Allah SWT.

Ketiga, sehabis memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad gres utarakan usul dan permohonan kepada Allah SWT, sembari menunduk dan jangan menghadap ke langit.

Keempat, tanggapan berdoa usaplah wajah dengan dua telapak tangan.

Pada ketika membentangkan kedua telapak tangan, hendaklah batin telapak tangan menghadap ke atas, ibarat halnya orang meminta.

Dalam hadits disebutkan, “Mintalah dengan batin telapak tangan” (HR Abu Dawud), maksudnya yaitu berdoa dengan batin telapak tangan ke atas sebagai simbol yang berharap dan memohon. Tapi jikalau menolak simbolnya yaitu punggung telapak tangan yang menghadap ke atas.


Al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengatakan, jikalau doa yang berisi impian dan permohonan, batin telapak tangan menghadap ke atas. Tapi jikalau isi doa mengandung penolakan terhadap peristiwa dan sesuatu yang jelek lainnya, dianjurkan membalik telapak tangan: punggung tangan menghadap ke atas. 

Wallahu a’lam.