Meski Bening Dan Bersih, Ternyata Air Mineral Mengandung Zat Berbahaya Berdasarkan Medis


air mineral via scout.id

Apa kandungan yang berbahaya dalam air mineral, hingga air mineral dihentikan terpapar matahari?

Berikut klarifikasi berdasarkan para Ahli

Pastinya tahu kan air mineral, bahkan hampir semua masyarakat mengonsumsinya. Meskipun demikian, di dalam air mineral ternyata ada kandungan zat berbahaya. Benarkah? Yuk simak penjelasannya disini.

Kenapa air mineral disebut air putih? Ada yang bilang alasannya yaitu sudah sebutan dari nenek moyang, jadi sudah terbiasa nyebut air putih, memang asing sih kalo tiba-tiba nyebutnya air bening. Sebenarnya banyak yang sadar dengan sebutan air putih tapi kenapa masih juga disebut air putih.

Namun, ada juga yang menyampaikan bahwa bukan alasannya yaitu nenek moyang kita buta warna, tetapi air yang baik untuk diminum itu yaitu air yang bersih, jernih, dan tidak berbau. Nah barang yang higienis atau apapun itu yang higienis itu identik dengan warna putih, dengan begitu air yang layak diminum tidak di bilang bening alasannya yaitu bening itu sama menyerupai jernih. Kalau menyebutnya bening atau jernih belum tentu layak untuk diminum, sedangkan kalo nyebutnya putih, itu sudah mewakili air yang layak diminum.


ilustrasi air putih air mineral via hellosehat.com

Air putih dan air mineral mempunyai wujud yang sama, hingga kita resah apa beda keduanya. Apalagi rasa air mineral dan air putih pun tidak ada bedanya. Meskipun semuanya terlihat sama, tapi kedua jenis air ini berbeda, lo. Apa perbedaan air dan mineral? Yuk kita simak apa saja perbedaan air mineral dan air putih!

1. Memiliki Kandungan yang Berbeda
Air putih merupakan air yang biasa, yang bisa kita dapatkan dari alam atau keran di rumah. Biasanya sebelum diminum, airnya dimasak dulu untuk membunuh bakteri yang ada. Dalam air putih terkandung satu atom hidrogen dan dua atom hidrogen.

Sedangkan air mineral itu merupakan air yang didalamnya terkandung mineral alami ataupun buatan. Mineral yang terdapat dalam air mineral jumlahnya bisa besar atau pun sedikit. Komponen dari mineral itu majemuk dan bisa berupa zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium.

Jadi, bila dilihat dari kandungan yang terdapat di dalam kedua jenis air ini, keduanya terang sekali berbeda, bukan?

2. Berasal dari Sumber yang Berbeda
Air putih biasanya sanggup diambil dari sungai, danau, dan sumber alami lainnya. Sedangkan, air mineral biasanya berasal dari kawasan yang terdapat banyak mineral. Ini artinya, tidak semua air bisa kita anggap sebagai air mineral. Namun, air putih yang tidak mempunyai kandungan mineral sanggup diubah menjadi air mineral, yaitu dengan cara menambahkan nutrisi ke dalam air putih biasa.

3. Kandungan Nutrisi dalam Air Mineral Lebih Banyak
Air mineral yaitu sumber nutrisi yang baik dibandingkan dengan air putih biasa. Air mineral juga mempunyai banyak manfaat buat kesehatan kita. Namun, bukan berarti bila meminum air putih biasa tida menyehatkan, ya. Keduanya, sama-sama menyehatkan bila diminum. Hanya saja nutrisi yang terkandung dalam air mineral lebih banyak.

4. Cara Mendapatkannya
Untuk mendapat air mineral, kita mesti membelinya. Sebelum alhasil siap untuk diminum, air mineral tersebut telah melewati banyak proses. Sedangkan untuk mendapat air putih, kita bisa mendapatkannya secara gratis dari alam dan memasaknya sendiri di rumah sebelum kita meminumnya.

Lantas, apakah air mineral boleh dimasak? Beberapa pakar menyampaikan, merebus air mineral dalam kemasan tidak membawa manfaat khusus. Umumnya, air mineral yang disajikan dalam kemasan sudah melalui beberapa proses purifikasi, menyerupai filtrasi, distilasi, dan sebagainya.

Selain itu, kualitas air mineral yang dijual bebas wajib memenuhi standar nasional. Tujuannya supaya air tersebut kondusif dikonsumsi. Makara bila diproduksi oleh perusahaan yang terpercaya, kualitas air sudah terjamin baik, sehingga merebus air mineral tidak disarankan.


ilustrasi merebus air mineral via brilio.net

Merebus ulang atau reboiling adalah istilah yang dipakai untuk air yang direbus, dibiarkan sejenak untuk menurunkan suhu, kemudian direbus lagi.

Pada dasarnya, merebus air mineral tidak mempunyai risiko ancaman bagi kesehatan. Misalnya, bila Anda ingin menghangatkan air untuk mengonsumsi teh atau kopi, tidak ada dampak kesehatan yang akan timbul.

Namun, bila Anda merebus air mineral hingga berbuih dengan tujuan menghilangkan kandungan kuman, maka ini sangat tidak disarankan. Sebab, proses ini sanggup mengubah struktur kimiawi dari molekul-molekul yang terdapat pada air, juga mengakibatkan beberapa zat berbahaya berakumulasi. Sebut saja, zat kimia menyerupai arsenik dan nitrat.

Jadi, bolehkah merebus air mineral? Tidak. Namun, bila Anda hanya sekadar ingin menghangatkannya, bukan mendidihkannya, tidak masalah.

Apakah air mineral kemasan berbahaya? Dikutip dari liputan6, tubuh POM menjelaskan bahwa Flour merupakan zat kimia yang berkhasiat bagi tubuh insan dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013 ihwal Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.

Selain itu, Badan POM juga menjelaskan bahwa kandungan flour dalam air mineral dalam kemasan diatur dalam SNI 01-3553-2006 ihwal air minum dalam kemasan, dan penerapannya pun bersifat wajib melalui Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 96/M-IND/PER/12/2011.

Jadi, tubuh POM telah menetapkan bahwa air mineral dalam kemasan yang mengandung flour layak konsumsi. Flour atau Flouride, dalam batas tertentu, bermanfaat bagi tubuh manusia. Zat kimia yang terdapat di alam bebas tersebut sanggup mencegah timbulnya karang gigi. Selain itu, pada kadar tertentu pula, flour bermanfaat bagi kesehatan tulang.

Akan tetapi, bila kadarnya berlebih, flour pun sanggup berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut sanggup mengakibatkan penurunan hormon tiroid, terganggunya pertumbuhan sistem reproduksi, dan sanggup mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.

Apakah air mineral bisa kadaluarsa? Dikutip dari lifestyle.kompas, berdasarkan Live Science meski air sendiri tidak akan kadaluarsa, botol atau gelas plastik yang dipakai untuk mengemasnya lah yang sanggup mengalami “kebocoran” materi kimia ke dalam air dan mempengaruhi keseluruhan rasa.

Kebocoran tersebut sanggup terjadi alasannya yaitu beberapa hal, menyerupai botol sudah terlalu usang (lewat masa kadaluarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi dengan air panas.


ilustrasi air mineral kemasan via carmudi.co.id

Mengapa air mineral dihentikan terkena sinar matahari? Prof Dr Heru Setyawan, ketua Prodi Teknik Kimia Institut Teknologi Surabaya, membuktikan bahwa sinar Ultravolet ( UV ) yang terdapat pada sinar matahari bisa mendegradasi polimer dalam plastik.

Salah satu materi kimia berbahaya dalam botol plastik ialah bisphenol A (BPA). BPA dianggap berbahaya, alasannya yaitu keberadaannya bisa mengganggu fungsi endokrin. Endokrin sendiri mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme tubuh, pengaturan suasana hati, dan juga berkaitan dengan fungsi seksual dan reproduksi. Hanya saja, berdasarkan FDA, ketika ini kandungan BPA yang terdapat dalam kemasan makanan dianggap tidak membahayakan kesehatan orang dewasa, namun tetap bisa menjadikan duduk kasus yang serius bagi belum dewasa maupun bayi.

Kandungan Berbahaya Dalam Coca Cola, Bisa Akibatkan Kematian?

Nah, itulah klarifikasi ihwal air mineral yang sanggup kami sampaikan. Air putih maupun air mineral sama-sama baik untuk tubuh kita, jangan lupa minum air yang cukup semoga tubuh tetap sehat, ya! Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.