Orang Ini Yang Yakin Akan Ada Tsunami Banten Tapi Dibantah Bmkg, Balasannya Terjadi

Pasca tsunami (sumber via tribunnews.com)

Sebenarnya, sebelum tsunami Banten terjadi seorang laki-laki sudah meyakini dan mengabarkan ke media umum bahwa tsunami akan berlangsung.

Hal ini dibuktikan lewat akun twitternya yang memposting kejadian yang ia lihat di akrab laut.

Namun nahas, hal yang ia yakini justru dibantah oleh BMKG. Dan risikonya ketika ini ratusan orang telah meninggal dunia.

Musibah Tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung begitu mengagetkan semua kalangan. Tsunami Selat Sunda tiba tiba-tiba dan merenggut ratusan korban jiwa dan luka.

Termasuk di dalamnya, personel dan manager Band Seventeen yang sedang tampil di pantai.

Kabar wacana Tsunami di Pantai Anyer, Banten sebenarnya untuk pertama kali diunggah oleh pemilik akun Twitter, @BiLLRaY_.

@BiLLRaY_memposting video detik-detik air bahari naik ke permukaan.

Air bahari menyerupai bah itu menerjang Pantai Anyer, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam. Video gelombang menerjang Pantai Anyer itu beredar pukul 21.15 WIB.

@BiLLRaY_saat itu sudah menyampaikan jikalau air pasang yang terjadi ialah tsunami.

“Innalillahi wainnalillahi roji’un. Tsunami/Air bahari pantai Anyer naik pukul 21.15 WIB,” tulis @BiLLRaY_.

Dalam video yang diunggahnya terlihat air bahari menerjang masuk ke sebuah hotel di Pantai Anyer.

“Allahu akbar, air bahari naik,” begitu bunyi terdengar di video.

Di video juga terdengar lokasinya Grand Elti Krakatau. Sementara itu, beredar juga foto-foto sisa terjangan air laut.

Mulai dari bahtera yang naik ke daratan, hingga ada sebuah kendaraan beroda empat plat merah yang terbalik.

Pengakuannya dibantah oleh BMKG

Warga juga terlihat, berkerumun. Namun tak lama, video yang diunggah @BiLLRaY_telah dihapusnya di Twitter.

Video tersebut dihapus tak usang sesudah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
melalui akun twitter resminya, menyebut gelombang tinggi tersebut bukan sebagai tsunami.

“BMKG tidak mencatat adanya gempa yang mengakibatkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air bahari pasang,” tulis @infoBMKG lagi.

Apalagi ada fenomena bulan purnama.

“Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang mengakibatkan air bahari pasang tinggi. Tetap tenang,” tulis tulis @infoBMKG.

:

Tidak hanya BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), malam itu juga memastikan apa yang terjadi di Pantai Anyer, Banten, bukanlah tsunami.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Ia memastikan tidak ada tsunami di Pantai Anyer dan Lampung Selatan.

Penegasan itu disampaikan Sutopo menyusul informasi tsunami di Pantai Anyer yang berkembang di media sosial.

Masyarakat di sekitar Pantai Anyer dan Lampung Selatan dikagetkan dengan adanya air bahari naik yang menerjang bangunan di sekitar pantai, Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB.

Gelombang naik cukup besar juga bersamaan dengan kencang. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gelombang pasang.

Apalagi ketika ini sedang bulan purnama sehingga mengakibatkan permukaan air bahari naik.

BMKG telah melaporkan tidak ada gempa besar yang sanggup membangkitkan tsunami, baik gempa di sekitar Selat Sunda maupun di Samudera Hindia.

“Jadi fenomena yang ada ketika ini bukan tsunami. Tidak ada tsunami di wilayah Indonesia ketika ini,” kata Sutopo yang dilansir oleh tribunnews.com

Fenomena gelombang pasang ini juga tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Sejak tadi pagi memang terjadi erupsi, namun erupsi kecil yang tidak menjadikan imbas kenaikan gelombang air laut.

Berdasarkan hasil pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) dari BMKG, beberapa data menujukkan bahwa memang terjadi pasang yaitu:
  • Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 meter.
  • Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter.
  • Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter
  • Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.

BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melaksanakan penanganan di lapangan.

“Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” kata Sutopo.

Ia mengimbau masyarakat dihimbau tetap tenang.

“Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Untuk sementara hindari acara di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada,” tegasnya.

“Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi ialah gelombang pasang di sekitar pantai,” papar Sutopo.

Setelah dipastikan apa yang terjadi di Pantai Anyer, Banten ialah tragedi tsunami, akun @BiLLRaY_kembali mengunggah video yang telah dihapusnya.

Video yang sama diunggah @BiLLRaY_pada 23 Desember 2018.

Kali ini, video detik-detik tsunami menerjang sebuah hotel di Pantai Anyer itu di beri watermark oleh @BiLLRaY_.

Begini postingannya.

“Ya Allah…ampunilah dosa2 kami, lindungilah saudara2 kami yg terkena musibah. Bagi almarhum smg diterima disisiNYA. Semua ini kehendakNYA. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. #PrayForAnyer #PrayForBanten #PrayForLampung #PrayForSeventeen,” tulis @BiLLRaY_.

Berikut Videonya :