Penjelasan Kenapa Penderita Gagal Ginjal Tak Dapat Kencing


Penyakit ginjal via hellosehat.com

Penderita gagal ginjal tidak bisa kencing lantaran hal-hal berikut ini. Selain ini disini akan dikupas semua perihal penyakit gagal ginjal

Penyakit ginjal kronis (PGK) atau gagal ginjal kronis (GGK) ialah kondisi dikala fungsi ginjal menurun secara sedikit demi sedikit lantaran kerusakan ginjal,  gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi dan pasien hampir tidak pernah mendeteksinya pada tahap awal. Apakah gagal ginjal kronis bisa sembuh? Gagal ginjal kronis tidak sanggup disembuhkan.

Namun penanganan yang sempurna sanggup meredakan gejalanya, mencegah komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakitnya. Penanganan gagal ginjal kronis difokuskan pada mengatasi penyebabnya dan mengatasi komplikasinya.

Gagal ginjal ialah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Gagal ginjal kronik biasanya terjadi tiba-tiba dan pertumbuhannya secara bertahap. Sering kali penyakit ginjal tidak menujukkan tanda-tanda pada awalnya.

Sering mengeluhkan nyeri pinggang atau kencing berbusa? Hati-hati, bisa jadi itu salah satu tanda-tanda awal gagal ginjal. Apa saja tanda-tanda gagal ginjal? Apa saja obat gagal ginjal? Simak klarifikasi lengkapnya disini.

Banyak penyakit ginjal yang tidak memperlihatkan tanda-tanda atau tanda-tanda gangguan pada kesehatan. Gagal ginjal merupakan sakit ginjal kronis. Pengobatannya bisa hingga pada transplantasi ginjal. Sebelum itu terjadi, ini beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai gagal ginjal, cara mengobati gagal ginjal juga akan kami bahas dibawah ini.

Penjelsasan Gagal Ginjal

Gagal ginjal ialah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan sanggup berakibat fatal kalau tidak diobati.

Ginjal ialah sepasang organ yang berbentuk mirip kacang yang terletak pada punggung pecahan bawah. Fungsi utamanya ialah untuk menyaring racun dan sisa-sisa kuliner dan mengirimkannya ke usus, untuk kemudian dibuang melalui air kemih. Jika ginjal tidak sanggup berfungsi, lantaran penyebab yang akan dijelaskan pada pecahan berikutnya, maka kondisi gagal ginjal terjadi. Satu-satunya cara untuk bisa sembuh dari kondisi ini ialah dengan melaksanakan cangkok ginjal.


Gagal ginjal via obatginjalpusat.com

Gejala Gagal Ginjal

Gejala yang muncul biasanya tergantung dari jenis gagal ginjal yang dialami pasien. Secara umum, terdapat dua jenis gagal ginjal:

Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut ialah kondisi yang terjadi dikala ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi. Gejala yang muncul dari kondisi ini antara lain:

  • Sulit buang air kecil
  • Pembengkakan pada organ tubuh pecahan bawah (kaki)
  • Hilangnya selera makan
  • Mual-mual dan muntah-muntah
  • Perasaan cemas, bingung, dan mengantuk
  • Nyeri pada tubuh pecahan samping atau punggung di bawah tulang iga

Gagal ginjal kronis
Kondisi kronis merujuk pada kondisi dimana penyakit berlangsung dan memburuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini biasanya merupakan akhir dari beberapa faktor yang menjadikan hilangnya fungsi ginjal secara tetap dan menyusutnya ukuran ginjal. Beberapa tanda-tanda umum dari kondisi ini ialah sebagai berikut:

  • Kekurangan sel darah merah (Anemia)
  • Air kemih (Urin) yang berwarna gelap atau darah pada air kemih
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil
  • Pembengkakan pecahan tubuh
  • Gangguan tak bisa tidur (Insomnia)
  • Gatal-gatal pada kulit
  • Hilangnya selera makan
  • Kram otot
  • Nyeri pada tubuh pecahan samping
  • Kadar protein yang tidak normal pada air kemih
  • Sakit kepala yang tidak sanggup dijelaskan
  • Perubahan berat tubuh secara tiba-tiba
  • Tekanan darah tinggi
  • Gagal fungsi ereksi pada pria

Gagal ginjal kronis dikelompokkan ke dalam lima tahap, tergantung dari tingkat keparahan gangguan ginjal yang dialami pasien.


Ginjal kronis via deherba.com

Pengobatan Penyakit Ginjal

Sebelum memilih jenis pengobatan untuk penyakit ginjal, dokter akan memastikan penyebabnya terlebih dulu. Beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ginjal adalah:

  1. Obat-obatan. Dalam mengobati penyakit ginjal, dokter akan mengatakan salah satu obat darah tinggi dari golongan ACE inhibitors (contohnya ramipril, captopril) atau ARBs (contoh valsartan, irbesartan). Selain mengontrol tekanan darah, kelompok obat ini juga bisa mengurangi kadar protein di dalam urine. Hormon erythropoietin (EPO) juga sanggup diberikan pada penderita penurunan fungsi ginjal dengan anemia. Untuk infeksi ginjal dokter akan mengatakan antibiotik selama satu hingga dua minggu.
  2. Prosedur terapi watu ginjal. Batu ginjal yang kecil dan dengan tanda-tanda yang ringan tidak perlu tindakan khusus untuk mengatasinya. Pasien akan dianjurkan untuk minum 2 hingga 3 L per hari untuk membilas saluran kemih, diberikan obat penghilang rasa sakit mirip paracetamol atau ibuprofen, serta diberikan obat untuk melemaskan otot saluran kemih (alpha blocker) sehingga watu sanggup keluar dengan cepat dan tanpa nyeri. Bila watu cukup besar dan dianggap tidak sanggup keluar sendiri, dilakukan beberapa mekanisme untuk mengeluarkan watu dari ginjal, yaitu:
  3. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Batu dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga sanggup dibuang bersama urine dengan memakai gelombang bunyi yang menghasilkan getaran dari mesin ESWL.
  4. Ureteroscopic Lithotripsy (URS). Melalui metode URS akan dimasukkan selang yang dilengkapi dengan kamera ke dalam saluran kemih melalui lubang daerah urine keluar. Kemudian, watu akan dihancurkan dengan alat khusus sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil, biar sanggup dikeluarkan lewat saluran kemih.
  5. Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL). PCNL dilakukan dengan mengambil watu dengan alat khusus yang dimasukkan melalui punggung untuk mencapai ginjal. Tindakan ini membutuhkan pembiusan (anestesi) umum.
  6. Diet. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat limbah tubuh, beberapa mineral dan cairan. Bila terdapat penurunan fungsi ginjal, sulit bagi ginjal untuk membuang zat-zat limbah tersebut. Oleh lantaran itu pola diet yang sebaiknya dijalani oleh penderita penurunan fungsi ginjal ialah diet rendah protein dan beberapa mineral mirip natrium, kalium, serta fosfat. Selain itu penting untuk membatasi asupan cairan, sehingga cairan tidak menumpuk dalam tubuh.

Terapi pengganti ginjal. Jika ginjal sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terdapat tiga cara untuk menggantikan kiprah ginjal, yaitu:

  • Cuci darah atau hemodialisis. Menggunakan mesin yang dihubungkan dengan pembuluh darah untuk menyaring dan membuang zat yang tidak diharapkan oleh tubuh di dalam darah. Diperlukan kanal di pembuluh darah untuk dihubungkan ke dalam mesin. Bila diharapkan untuk basuh darah segera, akan dipasang kateter di pembuluh darah vena di leher, yaitu selang mirip infus yang biasa dipasang di tangan, namun dipasang pada pembuluh darah besar di leher. Bila basuh darah dilakukan secara terjadwal dan untuk jangka waktu yang lama, akan dipasang kanal di lengan atau tungkai dengan menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena, kanal ini dinamakan cimino.
  • Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Berbeda dengan basuh darah, CAPD memakai selaput pada dinding perut dalam untuk mencuci darah. Sama halnya dengan basuh darah, CAPD juga membutuhkan kanal permanen mirip selang yang akan dipasang melalui dinding perut. Cairan yang dipakai untuk mencuci darah akan dimasukkan ke dalam selang tersebut dan didiamkan beberapa waktu sebelum risikonya dibuang.

Cangkok ginjal atau transplantasi ginjal. Dilakukan dengan memindahkan satu ginjal dari donor yang cocok dan ditanamkan ke dalam tubuh penderita. Sebelum dilakukan transplantasi, akan dilakukan beberapa investigasi untuk memilih apakah pasien merupakan kandidat yang baik untuk transplantasi ginjal. Dan sesudah dilakukan cangkok, pasien akan minum sejumlah obat biar tubuh sanggup mendapatkan organ donor. Bila transplantasi sukses, pasien tidak perlu menjalani terapi pengganti ginjal yang lain.


Gejala gagal ginjal via topmetro.news

Ternyata ada juga imbas dari penyakit gagal ginjal, efeknya antara lain adalah:

Efek Penyakit Gagal Ginjal

Mendengar perihal penyakit gagal ginjal niscaya sudah sangat menakutkan. Banyak penderita gagal ginjal yang harus membutuhkan basuh darah sepanjang hidup. Selain itu, penyakit gagal ginjal juga sanggup menjadikan beberapa bahaya. Berikut ini bahayanya :

1. Kegagalan pernafasan 
Penyakit gagal ginjal bisa menjadikan terjadinya penumpukan cairan pada pecahan organ paru-paru. Cairan yang terus menumpuk pada paru-paru akan menghambat pernafasan sehingga sering menjadikan nyeri pada dada dan sulit untuk bernafas.

2. Peradangan jantung 
Peradangan jantung terjadi ketika lapisan yang berada di sekitar jantung mengalami peradangan lantaran infeksi yang berlanjut. Infeksi ini memang disebabkan lantaran ginjal tidak berfungsi kemudian menciptakan anutan darah dari jantung ke semua pecahan tubuh juga tidak berjalan dengan lancar.

3. Penurunan Fungsi Otot 
Penurunan fungsi otot terjadi ketika cairan dan elektrolit dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Masalah ini disebabkan lantaran ginjal tidak berfungsi kemudian suplai cairan dalam tubuh juga akan mengalami masalah. Selain itu, penurunan fungsi otot juga bisa menjadikan tubuh mempunyai kalium dalam kadar yang tinggi sehingga bisa menjadikan banyak sekali komplikasi.

4. Gagal ginjal tetap 
Kerusakan ini akan menjadikan ginjal sama sekali tidak berfungsi. Penderita gagal ginjal tetap akan membutuhkan proses basuh darah secara rutin untuk membuang semua racun dalam darah dan zat berbahaya dari tubuh. Jika penderita tidak ingin melaksanakan basuh darah maka harus menemukan organ ginjal yang sempurna untuk menjalani proses transplantasi.

5. Kematian 
Kematian bisa disebabkan lantaran komplikasi gagal ginjal yang sudah parah. Ini ialah salah satu resiko paling tinggi dari gagal ginjal.


Tentang gagal ginjal via guesehat.com

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan penderita gagal ginjal? Berapa usang gagal ginjal bisa bertahan hidup? Inilah balasan dari pertanyaat tersebut.

Yang perlu dipersiapkan penderita gagal ginjal ialah basuh darah, basuh darah umumnya dipakai sebagai tindakan perawatan sementara pada pasien berusia muda selagi menunggu giliran pencangkokan ginjal. Tetapi tindakan ini juga bisa menjadi permanen bagi mereka dengan gagal ginjal kronis ketika pencangkokan ginjal tidak lagi memungkinkan lantaran faktor usia atau alasan medis lain.

Gagal ginjal dibagi menjadi lima tahap. Pada gagal ginjal stadium akhir, pasien kehilangan sekitar 85% – 90% fungsi ginjal dengan laju filtrasi glomerulus atau glomerular filtration rate (GFR) kurang dari 15. Selama tahap ini, dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal disarankan sebagai pilihan pengobatan.

Meskipun dialisis (cuci darah) sanggup memperlihatkan kualitas hidup yang lebih baik dan memperpanjang kelangsungan hidup, orang yang menjalani mekanisme ini sering mempunyai banyak sekali problem kesehatan yang bisa berdampak pada tingkat impian hidup.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disesases melaporkan tingkat kelangsungan hidup selama satu tahun untuk pasien dialisis berada pada angka 80%, sedangkan tingkat impian hidup selama dua tahun, lima tahun, dan sepuluh tahun masing-masing sekitar 64%, 33%, dan 10%.

Kenapa gagal ginjal tidak bisa kencing? Beberapa penderita gagal ginjal stadium selesai memang tidak bisa mengeluarkan kencing atau BAK lantaran ginjalnya tidak lagi bisa memfilter darah dan membentuk kencing. Beberapa penderita gagal ginjal lainnya masih sanggup memproduksi kencing, namun tidak sanggup menyaring metabolit di darah dan membuangnya lewat kencing yang dikeluarkan.

Dan hubungan gagal ginjal kronis dengan hipertensi yang banyak diketahui ialah hipertensi yang bisa menjadikan gagal ginjal. Namun ternyata gagal ginjal pun bisa menjadikan gangguan hipertensi pada pasien. Lalu, mengapa gagal ginjal menjadikan hipertensi? Berikut beberapa penjelasannya.

Kerusakan ginjal memicu naiknya tekanan darah
Pada dasarnya gagal ginjal memang sering terjadi pada pasien yang mempunyai riwayat hipertensi. Namun kalau ginjal mengalami kerusakan, ginjal pun bisa menjadikan tekanan darah menjadi tinggi. Hal inilah yang disebut sebagai Hipertensi Sekunder, dimana tekanan darah tinggi lantaran adanya gangguan pada metabolisme tubuh.

Mengapa gagal ginjal menjadikan hipertensi adalah lantaran efek hormon pada tubuh. Ketika ginjal mengalami kerusakan, maka hormon renin dalam darah akan mengalami peningkatan. Dan hormon ini sendiri merangsang tekanan darah menjadi naik. Kenaikan tekanan darah ini pun akan berlangshng secara signifikan.

Penumpukan cairan pada tubuh menjadikan tekanan darah naik
Gagal ginjal juga menjadikan pengeluaran limbah dari tubuh tidak berjalan maksimal. Akibatnya, urine yang tidak keluar secara maksimal bisa menjadi penyebab penumpukan cairan pada tubuh. Dalam istilah medis, penumpukan cairan ini disebut dengan edema.

Edema akan menjadikan cairan beserta zat limbah menumpuk di tubuh sehingga beberapa pecahan tubuh akan membengkak lantaran cairan tersebut. Itulah mengapa pasien Gagal Ginjal Tidak Boleh Banyak Minum, lantaran kalau banyak minum akan memperburuk edema yang ada.

Demikianlah beberapa klarifikasi mengenai gagal ginjal, sesudah membaca artikel diatas kita bisa mengetahui apa saja tanda-tanda dan cara mengobati penyakit gagal ginjal. Semoga gosip ini bermanfaat serta bisa menambah pengetahuan Anda.