Penyebab Dan Cara Menyembuhkan Gusi Belakang Bengkak


ilustrasi gusi belakang abuh via vebma.com

Gusi belakang bengkak, hal ini sanggup mengganggu proses makan dan bicara seseorang. Agar kau tidak kaget ketika mengalaminya, berikut penjelasannya.

Banyak diantara kita yang gres mengalami gusi belakang bengkak lantaran si gigi bungsu gres muncul pada usia cukup umur lanjut. Gigi geraham bawah kiri memang tumbuh tetapi sedikit di pojok atas, masih melekat pada gusi.

Biasanya, geraham tetap (gigi bungsu) akan muncul pada usia 18—25 tahun. Tapi, tentu akan fase ini akan berbeda-beda pada setiap orang.

Bahkan, ada juga orang yang gres tumbuh geraham tetap pada usia 30 tahun. Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhannya, contohnya saja ketersediaan benih gigi bungsu dan juga kecukupan ruang untuk tumbuh.

Masalah Gigi Geraham yang Sering Dialami Ketika Tumbuh

Gusi Bengkak Bagian Belakang (Impaksi)


ilustrasi gusi belakang abuh via hellosehat.com

Kasus

Seorang pasien konsultasi ke dokter gigi mengeluhkan sakit dan abuh pada gusi gigi kanan bawah paling belakang. Bengkak tersebut sudah satu minggu, sudah diberi obat kumur tapi tidak sembuh-sembuh. Saat menggosok gigi selalu berdarah.

Dari investigasi diketahui bahwa kepingan belakang mahkota  gigi geraham bawah kanan tersebut tertutupi oleh gusi sebagian. Pembengkakan faktual berwarna kemerahan.

Penyebab

Dalam bahasa kedokteran gigi, masalah pasien tersebut dinamakan perikoronotis atau bisul perikoronal akut, yaitu suatu infeksi akut  pada gusi di sekitar mahkota gigi yang terjadi karena gigi tidak erupsi (tumbuh) sempurna, mukosa yang menutupi sebagian gigi tersebut mengakibatkan terperangkap dan terkumpulnya kuman dan sisa makanan.

Biasanya terjadi pada gigi geraham bawah yang terakhir tumbuh yaitu pada biasanya tumbuh pada usia antara 17-25 tahun.

Gambaran klinis, tanda dan gejala

Muncul peradangan, kemerahan, pembengkakan yang berwarna kemerahan pada mukosa sekeliling gigi yang tidak tumbuh (erupsi) sempurna.

Sakit atau nyeri bila ditekan atau waktu makan atau tidur atau menyikat gigi, sering berdarah, terjadi kerusakan jaringan setempat, kadang terdapat nanah (supurasi), gangguan pengecapan, dan amis mulut.

Pemeriksaan radiologi

Pada hasil radiologi atau ronxgen foto periapikal memperlihatkan adanya kerusakan tulang sekitar gigi yang terkena, yang disebabkan lantaran infeksi kronis yang terjadi sebelumnya.

Perawatan 

ilustrasi mengunjungi dokter gigi via beritagar.id

Ada dua perawatan yang harus dilakukan ketika mengalami gusi belakang bengkak, berikut uraiannya.

Perawatan awal :
  • Makan dan minum yang cukup
  • Kumur  tiap habis makan dengan larutan garam hangat, dengan perbandingan garam dan air, 1 sendok the garam dilarutkan dalam 1 gelas air

Perawatan lanjutan :

Pergi ke dokter gigi. Dokter akan memperlihatkan antibiotik untuk mengontrol infeksi dan anti rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit.

Perawatan selanjutnya akan dilakukan insisi (pemotongan/pengambilan jaringan mukosa yang menutup gigi) yang dinamakan operkulektomi atau pencabutan gigi yang bersangkutan.

Rasa sakit yang hilang sehabis diobati, tidak akan bertahan lama, sewaktu waktu akan timbul lagi (kambuh) kalau penyebab awalnya belum dihilangkan yakni gusi yang menutupi gigi diambil atau pencabutan gigi yang bersangkutan.

Pengobatan awal yang diberikan hanyalah untuk menghilangkan tanda-tanda akut penyakit. Karena pada kondisi akut (sakit dan meradang), tidak sanggup dilakukan operkulektomi maupun pencabutan.

Impaksi

ilustrasi impaksi gigi via littledentist.net

Gigi paling ujung ini disebut gigi bungsu. Gigi yang tumbuh setelah usia 17 tahun (kadang-kadang hingga usia 35 tahun, atau malahan tidak tumbuh sama sekali ke permukaan mulut, walaupun benihnya ada di dalam rahang), yaitu gigi bungsu atau gigi yang berada di ujung paling belakang dalam lengkungan rahang.

Gigi ini sering tumbuh tidak tepat dalam segi letaknya dan bila tidak cukup ruangan untuknya bisa tumbuh miring dan hanya sebagian yang muncul ke permukaan mulut. Inilah yang disebut gigi impaksi.

Masalah umum: Pada ketika ia berusaha menembus gusi untuk tumbuh ke rongga mulut, sering menimbulkan rasa sakit, lantaran gusi penutupnya tergigit. Bisa juga meradang karena sisa masakan yang terselip di antara gigi bungsu dengan gigi depannya tidak bisa dibersihkan dan membusuk.

Rasa sakit ini bisa berulang-ulang terjadi selama beberapa waktu. Masalah ini biasanya diatasi secara simtomatik (menyembuhkan gejala) dengan tunjangan obat penghilang rasa sakit, anti peradangan, dan kadang kala antibiotika.

Selain itu, letaknya yang tidak normal ini mengakibatkan adanya celah antara dua gigi tadi, sehingga memudahkan sisa masakan nyangkut. Dalam hal ibarat ini, bisa terjadi bukan hanya gigi bungsu itu sendiri saja yang jadi rusak, tetapi gigi yang berada di depannya juga jadi berlubang. Gigi ini bisa juga sama sekali tidak bisa keluar dari tempatnya di dalam tulang.

Dalam masalah ibarat ini, gigi terbenam ini memang kadang kala bisa menimbulkan keluhan ibarat sakit kepala berkepanjangan yang tak terperinci sebabnya dll. Kalau ada gusi yang masih menutupi gigi bungsu ini (namanya operkulum) biasanya dilakukan pembedahan kecil, berupa pemotongan jaringan tersebut yang disebut operkulektomi.

Mengenai dicabut atau tidak, dr gigi-nya bisa dibagi dalam 2 kelompok besar. Pertama yang menganggap kalau gigi ini tidak ada keluhan apa-apa, biarkan saja. Kalau sudah mulai mengakibatkan keluhan gres dibedah. Kedua, dokter yang menganggap gigi ini sebaiknya segera diangkat saja, lantaran cepat atau lambat gigi ini niscaya menimbulkan keluhan atau masalah.

Gigi yang sering impaksi

Gigi impaksi adalah gigi yang gagal tumbuh secara normal pada lengkung gigi. Gigi yang paling sering impaksi adalah gigi bungsu. Ini lantaran gigi bungsu merupakan gigi terakhir yang tumbuh sehingga sering kekurangan ruang untuk daerah tumbuhnya.

Gigi bungsu juga dikenal sebagai geraham ketiga, yang merupakan gigi terakhir yang tumbuh di dalam mulut. Gigi bungsu tumbuh pada usia 17 – 25 tahun. Sebagian besar orang mempunyai empat gigi bungsu: kiri atas, kanan atas, kiri bawah dan kanan bawah. Gigi bungsu ini sanggup bermanfaat jikalau tumbuh normal, tapi gigi ini lebih sering tumbuh tidak normal.

Kenapa Gigi Bungsu Sering Impaksi?

ilustrasi gigi bungsu via jnynita.com

Penyebab utama gigi bungsu sering mengalami impaksi lantaran tidak adanya ruang yang memadai di belakang gigi geraham kedua. Mengapa kurangnya ruang yang ada, hingga ketika masih belum dipahami sepenuhnya.

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan membandingkan orang zaman purba dan orang modern, dikatakan bahwa orang zaman purba terbiasa makan masakan yang keras sehingga penggunaan gigi dalam pengunyahan sangat maksimal, hal ini yang merangsang pertumbuhan tulang rahang yang lebih besar, sehingga memperlihatkan lebih banyak ruang untuk gigi bungsu. Sedangkan ketika ini, kebanyakan orang lebih sering makan makanan yang lunak.

Selain itu, orang zaman purba kebanyakan giginya rusak dan bahkan hilang. Karena kehilangan gigi tersebut, gigi yang berada di belakannya cenderung bergerak maju. Pergeseran ini akan menciptakan lebih banyak ruang yang tersedia untuk gigi bungsu. Sedangkan ketika ini sudah ada kedokteran gigi modern yang bisa merawat gigi yang rusak dan bahkan yang hilang.

Penyebab lainnya, bisa lantaran posisi gigi tetangganya, kepadatan tulang atau jaringan lunak berlebih yang menutupinya.

Apakah Harus Diambil? Kenapa?

Dokter gigi atau dokter bedah verbal merekomendasikan biar gigi bungsu harus dicabut bahkan sebelum kondisinya menjadi lebih serius. Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa sakit yang lebih lanjut atau semakin rumitnya pencabutan yang mungkin harus dilakukan beberapa tahun kemudian.

Gigi impaksi dapat menimbulkan rasa sakit dan mengakibatkan infeksi. Dan sanggup merusak gigi atau akar gigi sebelahnya. Dan bahkan sanggup menjadi lebih serius dengan munculnya kantung yang mengelilingi gigi yang impaksi yang berisi cairan dan membesar yang disebut dengan kista.

Pada masalah yang jarang, jikalau kista tidak diobati, maka akan menjadi tumor sehingga dibutuhkan mekanisme pembedahan untuk pengambilannya. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan komplikasi ini akan terjadi. Diperkirakan sekitar 85% dari gigi bungsu perlu diambil.

Dan dalam sebuah studi baru-baru ini yang disponsori oleh the American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons and the Oral and Maxillofacial Surgery Foundation menemukan bahwa gigi bungsu yang menembus jaringan dan tumbuh di dalam verbal dalam posisi normal ternyata juga rawan terhadap penyakit ibarat yang terjadi pada gigi bungsu yang impaksi.

Kapan Sebaiknya Diambil?


ilustrasi cabut gigi bungsu via bedahmulutpurwokerto.wordpress.com

Tidaklah bijaksana jikalau melaksanakan perawatan ketika gigi geraham bungsu gres mulai mengganggu. Secara umum, pengambilan lebih dini akan memudahkan proses penyembuhannya.

Dalam penelitian American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons and the Oral and Maxillofacial Surgery Foundation (AAOMS/OMSF) sangat menganjurkan untuk mengambil gigi bungsu pada ketika remaja (usia 17-18 tahun) dalam rangka mencegah munculnya duduk masalah di masa yang akan tiba dan untuk memastikan penyembuhan yang optimal.

Para peneliti menemukan bahwa pasien yang lebih renta lebih berisiko mengalami gangguan, termasuk peradangan gusi.

Cara Cepat Mengobati Sakit Gigi yang Sudah Terbukti Ampuh

Demikian klarifikasi perihal gusi belakang abuh yang wajib diperhatikan biar tidak khawatir ketika mengalaminya. Semoga bermanfaat dan menjadikan Anda lebih tahu perihal pentingnya menjaga kesehatan gigi.