Rasulullah Menangis Sampai Tersedu-Sedu Kurun Menceritakan Nasib Perempuan Kelak

Gambar dari islampos.com

Wahai kaum perempuan jangan sekali-kali lakukan perbuatan ini,..

Suatu ketika Rasulullah menangis tersedu ketika menceritakan kaum perempuan ini.

Keadaan ini terjadi ketika Ali bin Abi Thalib bersama Fatimah menemui Rasulullah.

Mengapa Rasulullah menangis ?

Suatu hari Ali bin Abi Thalib melihat Rasulullah menangis manakala ia tiba bersama Fatimah. Lalu ia bertanya mengapa Rasulullah menangis. Beliau menjawab, “Pada malam saya di-isra’- kan, saya melihat perempuan-perempuan sedang disiksa dengan banyak sekali siksaan di dalam neraka. Itulah sebabnya mengapa saya menangis.”

Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya, “Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya. Aku lihat perempuan yang badannya ibarat himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya ibarat anjing, sedangkan api masuk melalui lisan dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada dari api neraka,” kata Nabi SAW.

:

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa ibarat itu?

Seperti yang dilansir oleh inspirasidata.com, Rasulullah menjawab, “Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya sampai otaknya mendidih yaitu perempuan yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh pria yang bukan mahromnya.”

Perempuan yang digantung payudaranya adalah istri yang menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah lantaran ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka lantaran ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan mahrom dan ia bersolek supaya kecantikannya dilihat pria yang bukan muhrimnya.

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

Betapa perempuan itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula negara, watak dan moral.

Meski demikian, pria yang bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah yang membiarkan anak perempuanya tidak menggunakan kerudung dan mengumbar aurat didepan orang lain.

Surga dan Neraka yaitu soal pilihan. Tergantung bagaimana insan menjalani hidupnya dialam jagad raya. bila mau selamat, maka patuhlah kepada Al-Qur’an dan hadist, balasanya yaitu nirwana dengan segala kenikmatan di dalamnya.

Kalau mau celaka dengan mendurhakai Al Qur’an dan hadist, maka Allah sudah menyediakan penjara yang sangat mengerikan, yaitu neraka dengan api dan siksaan yang sangat pedih dan tidak terbayangkan oleh insan sebelumnya.

Wallahu A'lam.
Related Posts