Seperti Apa Masyarakat Multikultural Itu? Yuk Simak Klarifikasi Lengkapnya Disini


masyarakat multikultural via

Apa yang Anda ketahui wacana masyarakat multikultural itu? Yuk simak penjelasannya pada artikel ini supaya wawasanmu bertambah.

Di dalam sebuah masyarakat, tentu saja ada banyak kelompok masyarakat yang mempunyai karakteristik yang berbeda beda satu sama lainnya.

Perbedaan-perbedaan karakteristik yang dimilikinya tersebut biasanya berkaitan dengan tingkat stratifikasi sosial serta diferensiasi. Masyarakat yang ibarat inilah yang dikenal dengan masyarakat multikultural.

Kata Multikultural sendiri terdiri dari tiga kata yaitu Masyarakat, Multi, serta Kultural. Lantas, apa arti masyarakat multikultural sesungguhnya? Berikut klarifikasi mulai dari pengertian, ciri, karakteristik, faktor, hingga sifat dan dampaknya.

Yuk Kenali Budaya Indonesia, Inilah Rumah Adat Papua yang Memiliki Banyak Keunikan

Pengertian Masyarakat Multikultural, Ciri, Karakteristik, Faktor, Sifat & Dampaknya

ilustrasi masyarakat multikultural via kakapintar.com

Keberagaman masyarakat yang dimaksud disini tidak hanya secara fisik, tapi juga dari segi budaya.

Tinggal di lingkungan masyarakat yang bermacam-macam ternyata sangat menyenangkan, lho! Anda sanggup berguru banyak hal dari lingkungan tempat tinggalmu. Seru banget, kan?

Tahukah Anda, ada sebutan khusus untuk masyarakat yang bermacam-macam ini, namanya masyarakat multikultural. Supaya lebih paham, yuk kita mengenal masyarakat multikultural beserta ciri, karakteristik, faktor, sifat, dan dampaknya

Pengertian Masyarakat Multikultural

Tahukah Anda masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang mempunyai perbedaan suku bangsa, bahasa, agama, dan adat-istiadat. Menurut J.S. Furnivall, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua tau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik.

Selain definisi yang diungkapkan oleh J.S. Furnivall, Nasikun juga mengungkapkan definisi multikulturalisme. Menurut Nasikun, masyarakat multikultural ialah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih dari tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan (diisolasi), dan mempunyai struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain. Oh iya, masyarakat multikultural sering disebut dengan masyarakat beragam juga, lho!

Dalam konteks Indonesia, corak masyarakat Indonesia yang “Bhineka Tunggal Ika” bukan lagi hanya berkutat pada keanekaragaman suku bangsa, melainkan keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural ialah multikulturalisme, yaitu sebuah pandangan yang mengakui dan mengagumkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan. Multikulturalisme sanggup berkembang saat didukung adanya toleransi dan kesediaan untuk saling menghargai. Oleh lantaran itu, kita harus saling menghargai satu sama lain, ya!

Ciri-ciri masyarakat multikultural

ilustrasi masyarakat multikultural via candycoffin.blogspot.com

Sebagai suatu masyarakat yang mempunyai karakteristik akan budaya dan corak berpikir. Masyarakat multikultural dapat diketahui dengan evaluasi atau pandangan dalam mengetahuinya yang disebut dengan ciri-ciri masyarakat multikultural.

Ciri-ciri masyarakat multikultural merupakan sebuah pijakan atau dasar dalam menilai dan memilah di suatu masyarakat untuk mengetahui benar adanya masyarakat multikultural di tempat tersebut.

Ciri-ciri masyarakat multikultural ialah sebagai berikut :
  • Memiliki strutktur budaya lebih dari satu 
  • Nilai-nilai dasar ialah komitmen bersama yang sulit berkembang
  • Struktur sosial bersifat nonkomplementer 
  • Terjadi dominasi ekonomi, politik dan sosial budaya 
  • Proses integrasi berlangsung lambat 
  • Terjadi konflik-konflik sosial yang berbau SARA

Beberapa ciri yang menjadi abjad masyarakat beragam sebagaimana telah diuraikan di atas terlihat relevan dengan kondisi Indonesia. Kendati sebagian poin patut dipertanyakan. Konflik antar kelompok di Indonesia, misalnya, tidak secara umum dikuasai terlebih pada masa perlawanan terhadap kolonial Belanda. Sumpah cowok sebagai integrasi sosial bangun di atas perbedaan-perbedaan suku, agama, dan bahasa. Barangkali karakteristik masyarakat beragam di Indonesia berbeda dengan di tempat lainnya.

Karakteristik Masyarakat Multikultural

ilustrasi karakteristik masyarakat multikultural via slideshare.net

Sebenarnya, ibarat apa sih masyarakat multikultural itu? Menurut Van Den Berghe, ada 6 karakteristik yang dimiliki oleh masyarakat multikultural. Apa saja, ya? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini!

1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sosial

Keberagaman yang terdapat dalam masyarakat sanggup menciptakan masyarakat membentuk kelompok tertentu menurut identitas yang sama sehingga menghasilkan sub kebudayaan berbeda satu dengan kelompok lain.

Misalnya, di pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, dan Madura dimana ketiga suku tersebut hidup di pulau Jawa dan mempunyai kebudayaan yang berbeda.

2. Memiliki pembagian struktur sosial ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer

Masyarakat yang bermacam-macam menciptakan struktur masyarakat pun mengalami perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat lain. Perbedaan struktur masyarakat itu  sanggup dilihat melalui lembaga-lembaga sosial yang bersifat tidak saling melengkapi.

Misalnya, pada forum agama di Indonesia yang menaungi beberapa agama mempunyai stuktur yang berbeda. Lembaga-lembaga agama tersebut tidak saling melengkapi lantaran karakteristik dari keberagaman masyarakat (agama) pun berbeda.

3. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan bersama)

Masyarakat yang bermacam-macam mempunyai standar nilai dan norma berbeda yang diwujudkan melalui sikap masyarakat.

Hal itu disebabkan lantaran karakteristik masyarakat yang berbeda kemudian diubahsuaikan dengan kondisi lingkungan fisik dan sosial. Karena kondisi masyarakat yang bermacam-macam tersebut, komitmen bersama cenderung susah untuk dikembangkan.

4. Relatif sering terjadi konflik

Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik. Konflik yang terjadi sanggup sangat beragam, mulai dari konflik antar individu hingga konflik antar kelompok.

Hal ini sanggup disebabkan oleh minimnya toleransi satu sama lain, baik antar individu maupun antar kelompok.

5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh lantaran paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi

Jika masyarakat multikultural sanggup terkoordinasi dengan baik, maka integrasi sosial sangat mungkin terjadi. Akan tetapi, integrasi sosial di masyarakat timbul bukan lantaran kesadaran, melainkan paksaan dari luar diri atau luar kelompok.

Contoh : hukum wacana anti-diskriminasi dalam penggunaan akomodasi publik.

Selain itu, masyarakat mempunyai ketergantungan dalam bidang ekonomi yang sanggup mendorong terjadinya integrasi lantaran kebutuhannya.

Contohnya ialah individu yang bekerja pada individu atau perusahaan lain menciptakan dirinya harus mematuhi segala hukum yang dibuat. Terjadinya kondisi patuh dan integrasi timbul lantaran adanya hukum yang mengikat individu dalam melakukan pekerjaannya dan hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

6. Adanya dominasi politik

Kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat multikultural dapat mempunyai kekuatan politik yang mengatur kelompok lain. Hal ini menjadi bentuk penguasaan (dominasi) dari suatu kelompok kepada kelompok lain yang tidak mempunyai kekuatan politik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Masyarakat Multikultural 

ilustrasi faktor multikultural via sosiotarsisius2.blogspot.com
Terdapat faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural, dimana masyarakat demikian tidak seketika itu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ada beberapa penyebab yang melatar belakangi masyarakat multikultural lahir dan terbentuk dalam masyarakat. Beberapa hal tersebut sanggup dilihat dibawah ini.

1. Faktor Sejarah 

Indonesia sebagai negara dengan SDA yang melimpah khususnya rempah-rempah, mengundang aneka macam negara absurd untuk ikut berdagang. Namun, ditengah melimpahnya dan terbukanya aneka macam peluang dalam menguasai SDA Indonesia, negara absurd tersebut ibarat Portugis, Belanda, Inggris dan juga jepang ikut menjajah dan menetap dalam kurung waktu yang usang dan bahkan ada yang menikah di Indonesia.

Kondisi demikian sehingga menjadikan kekayaan budaya dan ras di Indonesia sebagai cikal bakal lahirnya masyarakat multikultural.

2. Faktor Pengaruh Kebudayaan Asing

Globalisasi ialah proses penting dalam penyebaran budaya di masyarakat dunia khususnya di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan sistem demokrasi, dengan keterbukaannya menciptakan masyarakat gampang mendapatkan budaya yang tiba walaupun terjadi tabrakan ataupun benturan budaya lokal.

3. Faktor Geografis

Tidak hanya kaya akan Sumber Daya Alam, Indonesia juga mempunyai letak geografis yang diapit oleh dua benua dan dua samudra sehingga Indonesia merupakan jalur perdagangan internasional.

Jalur perdagangan demikian, negara absurd berlomba-lomba tiba ke Indonesia demi tujuan berdagang contohnya Cina, Arab dan India dan negara-negara Eropa. Kondisi demikian menambah budaya yang masuk ke Indonsia sanggup terbentuk dan lahirnya masyarakat multikultural.

4. Faktor Fisik dan Geologi 

Indonesia, dengan struktur geologinya  sanggup dilihat Indonesia berada diantara 3 lempeng yakni Asia, Australia dan Pasifik. Kondisi ini membawa tanda-tanda bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai tipe geologi. Mulai dari tipe Asiatis, Australia dan Peralihan.

Kondisi pulau tersebut, maka menciptakan kehidupan masyarakat tinggal di pulau berbeda satu sama lain sesuai dengan kondisi masing-masing dari pulau. Ketika masyarakat tersebut tinggal di pulau yang kecil maka akan kesulitan sumber daya. Berbeda engan pulau yang besar. Hal demikian menciptakan kebudayaan di setiap pulau berbeda.

5. Faktor Agama 

Agama sebagai kepercayaan dan pandangan dunia yang turut serta membentuk interaksi antara insan dalam suatu tatanan kehidupan, juga sebagai simbol dan sejarah yang memperkuat insan dalam hukum sesuai dengan kitab suci.

Diketahui pula bahwa dalam dunia ini ataupun di Indonesia terdiri atas aneka macam negara, hal demikianlah yang menjadikan faktor agama sebagai faktor yag menjadikan lingkungan masyarakat multikultural.

6. Faktor Iklim 

Kondisi geografis, iklim dan cuaca yang berbeda-beda menawarkan imbas terhadap teladan sikap individu yang menetap hingga mengikuti keadaan atau menyesuaikan diri dengan iklim yang ada.

7. Faktor Keanekaragaman RAS 

RAS merupakan sistem pembagian terstruktur mengenai untuk mengelompokkan insan menurut ciri-ciri fisik, asal-usul geografis dll. Istilah demikian sering dipakai pada sifat biologis atau konstruk sosial.

Para antropolog dan ilmuwan, istilah RAS dipakai untuk membahas perbedaan genetika. Sedangkan sejarawan dan ilmuwan sosial bahwa RAS sebagai kategori kebudayaan. Perbedaan demikian menjadi faktor yang melatar belakangi munculnya masyarakat multikultural.

Sifat-Sifat Masyarakat Multikultural 

ilustrasi sifat masyarakat multikultural via

Menurut Pierre L. Van den Berghe yang menawarkan sumbangsih pemikirannya terkait sifat-sifat masyarakat multikultural. Adapun sifat-sifat masyarakat multikultural adalah sebagai berikut.
  • Terjadi segmentasi dalam bentuk kelompok sub kebudayaan berbeda satu sama lain. 
  • Mempunyai struktur sosial yang terbagi dalam forum bersifat nonkomplementer
  • Kurang mengembangkan konsesnsus di antara anggota terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar 
  • Terdapat integrasi sosial yang tumbuh menurut paksaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
  • Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.
  • Mempunyai struktur sosial yang terbagi dalam forum bersifat nonkomplementer
  • Kurang mengembangkan konsesnsus di antara anggota terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar 
  • Terdapat integrasi sosial yang tumbuh menurut paksaan dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
  • Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.

Dampak terbentuknya masyarakat multikutural

ilustrasi dampak multikultural via perpusku.com

Dampak negatif, saat dalam masyarakat multikultural itu wajib Anda ketahui sebagai berikut ini.
  • Munculnya sifat fanatik terhadap kelompok tertentu.
  • Adanya kelompok politik yang leboh mementingkan kelompok sendiri daripada kepntingan bersama.
  • Sikap primordialisme yaitu memegang teguh pendirian sebuah hal yang sudah di yakini semenjak dari lahir,seperti budaya,kepercayaan,dan tradisi.
  • Konflik,merupakan hal yang masuk akal saat dalam hidup bermasyarakat multikultural, sering mengalami konflik di karenakan perbedaan pendapat atau yang lainnya.
  • Etnosentisme merupakan pandangan yang berdasar pada masyarakat juga kebudayaan yang di ikuti,sehingga sanggup berdampak merendahkan kelompok lain atau artian lain mengunggulkan kelompok sendiri.

Dampak positif, wacana masyarakat multikultural yang harus Anda ketahui.
  • Terjadinya konflik di dalam masyarakat sanggup terselesaikan dengan damai
  • Ada rasa saling berbagi,membantu,berteman,dan menghargai antar sesama masyarakat
  • Memberikan ruang bagi masyarakat saling terbuka dan bekerjasama sosial
  • Ada ikatan timbal balik sesama masyarakat atau saling membutuhkan

Bagaimana? Menarik sekali ya, mempelajari masyarakat multikulturalisme! Meskipun masyarakatnya sangat beragam, kita tetap harus hidup akur dan saling menghormati satu sama lain, ya! Eits, jangan lupa juga untuk terus berguru supaya semakin pintar.

Kewajiban Warga Negara yang Sering Dilupakan Masyarakat Indonesia

Demikian klarifikasi wacana masyarakat multikultural yang sanggup kami sampaikan. Dengan adanya artikel ini, biar menjadikan kita lebih menghargai perbedaan serta menambah wawasan bagi kita semua.