Sudah Lamaran, Denny Sumargo Dan Dita Putus! Awas, Ini 6 Penyebab Pasangan Gagal Nikah


Setelah kurang lebih satu tahun pacaran dan sudah lamaran, Denny Sumargo dan Dita Soedarjo gagal menikah. (foto: kapanlagi.com)

Kabar mengejutkan tiba dari pasangan Denny Sumargo dan Dita Soedarjo...

Pernikahan yang sudah direncanakan tahun depan pun batal oleh Denny Sumargo dan Dita Soedarjo pupus di tengah jalan.

Belajar dari dongeng mereka, pasangan muda wajib waspada. Ini 6 penyebab kebanyakan pasangan gagal nikah....

Denny Sumargo dan Dita Soedarjo putus! Padahal mereka sudah melakukan lamaran dan rencananya akan menikah tahun depan.

Ungkapan rasa duka Denny Sumargo itu pun disampaikan lewat akun Instagram miliknya. Dalam postingannya, Dita yaitu perempuan yang baik.

"She is a good heart! Compare to me? I'm a shit. A beautiful heart at the wrong time and wrong guy, i will pray for better journey for you," tulis Denny Sumargo, Jumat (14/12/2018).

"Don't let me hurt you, take care your heart, you deserve better person than me," lanjut Denny.

Dalam kesempatan itu, Denny juga meminta maaf kepada Dita lantaran dirinya sama sekali tidak sanggup menjadi seseorang yang sempurna.

"Encourage all people with your beautiful heart, you deserve better love and life. Anytime you need my help, my door will open for you, sorry for everything, i can't be perfect," sambung Denny lagi.


Bagi Kalian Pasangan yang Akan Menikah. Awas, ini 6 Penyebab Pasangan Gagal Naik Pelaminan

Sangat sering terjadi, gedung dan katering sudah dipesan, daftar tamu sudah dibuat, baju pengantin tinggal fitting terakhir, permintaan pun sudah dicetak dan siap disebar.

Perjalanan menuju pelaminan tinggal selangkah lagi, namun di tengah persiapan, salah satu pihak membatalkan hari penting yang sudah ditunggu-tunggu itu.

Apa yang salah?

Banyak faktor yang menjadikan sepasang calon pengantin membatalkan ijab kabul di saat-saat terakhir. Dilansir dari wolipop.detik.com, Psikolog Ratih Ibrahim memaparkan beberapa penyebabnya.

1. Ketakutan

Ketakutan akan memasuki tahapan hidup yang sama sekali berbeda dengan kehidupan sebelumnya menjadi salah satu faktor.

Hal itu lantaran secara mental sang calon pengantin belum terlalu siap, namun tak ada keberanian untuk mengungkapkannya di awal. Sehingga ketika mendekati hari 'H' ketakutan itu memuncak dan balasannya terjadilah peniadaan pernikahan.

2. Ada Keraguan di Saat-saat Terakhir

"Bisa juga di ketika terakhir ia gres merasa nggak sreg, bukan pada ijab kabul tapi sama pasangannya. Lho, kemarin ke mana aja? Mungkin pada ketika pacaran memang ia berproses tapi masih mikir, 'kayaknya sanggup deh'," tutur Ratih ketika berbincang di kantornya, di Rukan Aries Niaga Jl. Taman Aries, Jakarta Barat.

Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia ini, semakin mendekati hari 'H' biasanya rasa tidak 'sreg' itu semakin kuat.

Sang calon pengantin semakin merasa jika pasangannya selama ini bukanlah orang yang tepat untuknya. Hal itu sanggup terjadi bahkan pada pasangan yang telah menjalin hubungan asmara cukup lama, contohnya lebih dari lima tahun.

Ratih beropini itu hal yang sangat manusiawi. Ia menuturkan banyak juga pasangan yang balasannya menikah walau belum merasa mantap lantaran banyak sekali pertimbangan. Baik itu tekanan sosial, budaya, ekonomi, dan sebagainya.

"Apakah ijab kabul yang balasannya dipaksakan itu berjalan dengan baik? Belum tentu juga," tegas ibu dua anak yang menjabat sebagai presiden administrator Personal Growth Counseling and Development Center ini.

3. Faktor Sosial

Gagal menikah, sanggup juga lantaran status sosial pasangan yang tidak satu level, perbedaan budaya atau permusuhan antar keluarga masing-masing pasangan. Perbedaan etnis dan agama juga jadi faktor penyebab batalnya pernikahan.

"Sudah tahu beda suku atau agama, pertama kayaknya sanggup nih (dijalankan), tapi gres tahu ternyata emang nggak siap. Atau ternyata makin bersahabat ia ternyata nggak cocok. Ada hal-hal yang terjadi along the way menuju pernikahan. Makara emang secara sosial nggak siap aja," tutur Ratih.

4. Tidak Cukup Ada Rasa Cinta

"Rasa tidak sreg itu sanggup terjadinya bukan tiba-tiba. Tapi keberaniannya untuk memutuskan untuk tidak jadi menikah munculnya belakangan. Makin usang makin berpengaruh dorongannya," terperinci Ratih.

Menyadari ternyata tidak ada cukup rasa cinta jelang ahad atau bulan-bulan terakhir menjelang menikah juga sanggup menjadi salah satu faktirnya. Selama ini yang diperhatikan hanya pertimbangan logis tanpa terlalu memikirkan perasaan yang sesungguhnya.

5. Kehadiran Orang Ketiga

Berdasarkan faktor keempat, dimana calon pengantin menemukan bahwa pasangan tidak cukup untuknya, kehadiran orang ketiga sangat mungkin menciptakan planning ijab kabul balasannya batal. Rasa yang tidak cukup berpengaruh rentan menciptakan sebuah hubungan hancur.

"Dia menemukan, ternyata ia tidak cukup menyayangi pasangannya. Misalnya, ada orang lain 'nyelip di tikungan' atau ternyata masih ada orang ketiga, keempat, kelima," ujar Ratih.

6. Hati yang Kurang Mantap

Dilihat dari sisi psikologis, selain ketidaksiapan juga ketidakmantapan. Ratih berujar, tidak mantap belum tentu lantaran tidak siap.

Ada kesiapan secara mental, namun terdapat hal-hal yang menciptakan sang calon pengantin menjadi ragu. Misalnya saja, secara finansial maupun sosial ia merasa sudah siap. Namun ada sesuatu yang dirasa masih mengganjal.

"Bukan lantaran nggak siap sama kamu, tapi ternyata ada ganjalan dan itu sanggup macam-macam. Bisa lantaran ideologi, politik, sanggup salah satu sanggup juga kombinasi dari beberapa aspek. Bisa personal, sanggup inter-relational juga. Faktor lingkungan juga mempengaruhi. Banyak banget sebabnya," ujar perempuan 46 tahun ini.

Nah, agar ulasan ini menjadi pembelajaran bagi kalian yang segera melakukan pernikahan.

Semoga apa yang dialami Denny Sumargo dan Dita Soedarjo tidak menimpa kalian.
Related Posts