Viral Video Perempuan Dipukul Dikala Salat, Begini Kronologinya Lengkap Kejadian


Foto tragedi yang terkam cctv (tribunnews.com)

Astagfirullah, bikin geram...

Video pemukulan terhadap seorang perempuan yang sedang salat di masjid viral di media sosial. Tindakan keji tersebut terjadi di Masjid Al Istiqomah, Jalan P Antasari, RT 30, Sei Kunjang, Samarinda.

Untuk kronolgi tragedi dan motif pelaku, ibarat ini yang diungkapkan pengurus masjid dan juga pihak yang terkait...

Baru-baru ini beredar viral di media umum video pemukulan terhadap seorang perempuan yang sedang salat di masjid.

Satu di antaranya diunggah akun Facebook ‎Yadi Muda‎ pada Sabtu (29/12/2018).

Dalam unggahan tersebut tampak seorang perempuan sedang salat di masjid yang disebutkan yaitu Masjid Al Istiqomah, Jalan P Antasari, RT 30, Sei Kunjang, Samarinda.

Tiba-tiba perempuan tersebut dipukul oleh seorang laki-laki dari arah belakang.

Pria itu memukul kepala perempuan tersebut memakai kayu balok hingga tersungkur.

Meski korban telah tersungkyur, rupanya agresi pelaku tak cukup hingga di situ.

Saat korban telah tersungkur ke lantai, laki-laki tersebut kembali melayangkan pukulan ke arah wajah, yang menciptakan korban nyaris tidak sadarkan diri.

Dua kali menerima pukulan, korban tidak tumbang dan pribadi bangun berdiri.

Melihat korban masih berdaya, pelaku hasilnya melarikan diri.

Berikut videonya:


Kronologi dan Dugaan Motif Pelaku

Melansir TribunKaltim, korban diketahui berjulukan Merissa Ayu Ningrum (20), seorang mahasiswi di Samarinda.

Sementara pelaku diketahui sebagai orang aneh yang telah beberapa hari tidur di masjid.

Ketua Pengurus Masjid Al Istiqomah, Elansyah menjelaskan, tragedi pemukulan itu terjadi usai salat Jumat.

Saat itu, semua pengurus masjid, serta jamaah telah meninggalkan masjid.

"Saat itu kebetulan sudah sepi masjid. Kaum kami yang biasa bersih-bersih masjid, sedang dirawat di rumah sakit.

Aktivitas usai Jumatan memang sudah selesai, termasuk menghitung uang kotak amal," ucapnya.

Pria pelaku pemukulan tersebut sebutkan berinisial MJ (45), warga Sangasanga, Kutai Kartanegara.

Selama beberapa hari tinggal di masjid, laki-laki tersebut yang membersihkan masjid, walaupun tidak disuruh.

"Selama kaum kami sakit, ia yang bersih-bersih, cukup rajin orangnya.

Tanpa disuruh, ia bersih-bersih sendiri, komunikasi juga baik dengan kami.

Karena itu kita beri makan, kadang kasih rokok," jelasnya.

Bahkan, sebelum agresi pemukulan itu terjadi, laki-laki tersebut sempat bantu-bantu menghitung uang di kotak amal.

"Jumatan juga ikut, saya juga suruh ikut bantu hitung uang shalawatan.Kenapa kami tahu identitasnya, alasannya yaitu setiap orang yang nginap disini (masjid) selalu kami minta identitasnya, kami foto, kami data," ungkapnya.

"Kalau saya menduga, tampaknya ia mau ambil motor korban, alasannya yaitu ia sempat cek parkiran, kemudian mencoba melumpuhkan korban, namun gagal dan pribadi melarikan diri," tutupnya.

Korban Alami Gangguan Saraf Mata


Pria pukul perempuan sedang salat di masjid Samarinda. ©2018 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merrisa Ayu Ningrum, mengalami gangguan syaraf mata usai dipukul balok kayu ketika sholat.

Sambil memegangi bab wajah sebelah kiri dan mata kirinya, Merrisa ditemani keluarganya, melapor ke polisi.

"Saya pulang dari kampus, singgah ke masjid mau salat, kemudian saya wudhu. Ketemu pelaku, ia nanya saya sendiri saja kah Mbak? Saya jawab iya, sendiri saja," kata Merrisa, ditemui wartawan usai investigasi di Satreskrim, Sabtu (29/12) sore.

"Saya teriak minta tolong, kemudian tiba warga. Tapi yang mukul itu, sudah tidak ada. Saya kemudian pulang," ujar Merrisa.

Pascakejadian, ia bergegas melaksanakan visum medis untuk keperluan penyidikan dan penyelidikan kepolisian. Merrisa mengaku mengalami kelainan pada mata kirinya.

Polresta Samarinda Bentuk Tim untuk Memburu Pelaku

Kepolisian masih memburu pelaku pemukulan terhadap Merissa Ayu Ningrum, mahasiswi yang sedang menjalankan ibadah salat di masjid.

Bahkan, guna menangkap pelaku, Polresta Samarinda membentuk tim, yang terdiri dari Satreskrim Polres dan Polsek jajaran, serta melaksanakan koordinasi dengan Polda Kaltim dan juga Polsek Sangasanga.

"Opsnal Reskrim dan Polsek jajaran masih bergerak untuk mencari pelaku, dari informasi yang kita dapatkan, pelaku warga Sangasanga, tentu kita juga koordinasi dengan Polsek setempat, serta Polda Kaltim," ucap Wakasat Reskrm Polresta Samarinda, AKP Triyanto, Minggu (30/12/2018).

Lanjut ia menjelaskan, tindak pidana yang sanggup menjerat pelaku yakni dugaan masalah penganiyaan, serta percobaan pencurian dengan kekerasan.

Saat ini kepolisian fokus untuk menangkap pelaku terlebih dahulu. "Keberadaanya masih kita lacak," tegasnya.

Saksi sekaligus korban telah dilakukan investigasi oleh pihaknya.

Dari keterangan korban, pelaku memang hendak mencuri tas yang dibawanya, namun tidak berhasil alasannya yaitu korban tidak sanggup dilumpuhkan oleh pelaku.

"Korban sudah diperiksa. Dari keterangannya, pelaku mau curi tasnya, tapi belum sempat. Untuk bukti, rekaman CCTV, balok untuk memukul telah kita amankan," jelasnya.

"Apapun perbuatan yang melanggar aturan itu berbahaya, termasuk tragedi ini, dipukul dari belakang dengan memakai benda keras," tutupnya.

Semoga pelaku tindakan keji tersebut segera tertangkap, Aamiin...