Anak Merengek Dan Menangis Dikala Ditinggal Sebentar Orangtuanya, Orangtua Harus Berakal Lakukan Ini
Sumber gambar theAsianparent
Sudah menjadi permasalahan bagi setiap orang bau tanah kalau anak yang ditinggalkan orangtuanya sebentar saja sudah menangis dan merengek.
Untuk para ibu perlu melaksanakan hal-hal berikut semoga si buah hati tidak lagi merengek ketika ditinggal orangtuanya meski hanya sebentar dan kelak menjadi anak yang mandiri.
Karena anak harus di didik untuk berguru berdikari secara bertahap.
“Jangan menargetkan ia sanggup cepat sanggup tetapi utamakan stimulasinya,” ujar psikolog Anna Surti Ariani, SPsi., Msi, dalam tabloid Nakita Edisi 826 menyerupai yang dilansir dari tribunnews.com.
Anda sanggup melatih anak untuk bermain sendiri. Misalnya, mengenalkan aneka macam acara yang sanggup ia lakukan.
Bisa jadi anak memang tak punya acara yang menarik sehingga cenderung mau akrab dengan Anda saja.
Anak juga mungkin melekat pada orangtua, sebab mereka tak mau ibu atau ayah berangkat ke kantor misalnya.
Anna Surti mengungkapkan orangtua sebaiknya tak eksklusif meninggalkan anak begitu saja.
“Ketika ingin pamit, bukan berarti kita meninggalkan anak diam-diam. Meninggalkan belakang layar akan menyulitkan anak untuk mandiri,” ujarnya.
Si kecil sanggup saja jadi tak percaya kepada Anda. Tetaplah pamit dan pastikan anak bersama orang yang ia percaya.
Berpamitan dengan sentuhan sayang akan membantu anak jauh lebih hening dalam menghadapi proses ini.
Mungkin Anda akan mendapati fase anak yang terus menangis. Namun, hadapi fase ini secara konsisten semoga ia jadi mandiri.
:
- Ketahui Ciri-Ciri Orang Munafik yang Lebih Berbahaya Daripada Orang Kafir
- Doa Ketika Hujan Angin Disertai Petir Menyambar Lengkap Arab Latin
Kemandirian juga sanggup Anda latih semenjak usia dini semoga tak hanya berani pisah dengan orangtua. Tapi melaksanakan aneka macam acara secara mandiri.
Mengenalkan kemandirian secara sedikit demi sedikit sangat membantu. Misalnya dikala makan, Anda mau melatih anak semoga makan sendiri.
Biarkan ia mencoba terlebih dahulu makan sendiri dan jangan dilakukan di semua jam makannya.
Memaksa akan menciptakan anak justru stress berat dan tidak mau melakukannya sendiri. Jangan lupa santunan dari orangtua sangat diharapkan dalam fase berguru berdikari ini.
Dr. Frances Walfish, seorang psikoterapis anak sekaligus penulis buku The Self-Aware Parent mengungkapkan dorongan kasatmata dari orangtua menjadi kunci keberhasilan kemandirian anak.
“Berikan kebanggaan atas usahanya sanggup mendorong kepercayaan diri anak,” ujarnya.
Selain itu, membantu anak dengan memberi pilihan juga jadi salah satu cara untuk mendorongnya melaksanakan apapun dengan lebih mandiri.