Golongan Orang Yang Tidak Akan Allah Lihat Dihari Kiamat

Sumber gambar inilah.com

Diantara golongan orang yang tidak akan allah lihat di hari simpulan zaman ialah orang yang paling bersahabat dengan kita.

Naudzubillah.

Hari simpulan zaman ialah saat-saat yang menegangkan. Seluruh insan dikumpulkan dalam satu kawasan dan waktu sekaligus. Mereka akan merasa kesulitan dan kesusahan satu sama lain. Memikirkan nasib apa yang akan diterimanya sebagai akhir hidup di dunia.

Seluruh insan akan meminta tolong hanya kepada Allah melalui syafa’at-Nya. Namun, di antara para insan yang akan berkumpul di padang masyar, terdapat 3 golongan yang enggan dipandang atau diajak bicara oleh Allah.

Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menggandakan gaya lelaki, dan dayuts. (HR. Ahmad 6180, Nasai 2562, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Salah satunya ialah suami yang dayuts kepada istrinya sendiri.

Mengenai pengertian dayuts, dalam kamus al-Misbah dinyatakan,

Dayuts ialah lelaki yang tidak mempunyai rasa cemburu terhadap istrinya. (al-Mishbah al-Munir, madah: da ya tsa). Pelakunya disebut dayuts, sementara perbuatannya disebut diyatsah.

Dalam Ensiklopedi Fikih dinyatakan,

Dalam istilah para ulama, diyatsah didefinisikan dengan banyak sekali macam pengertian yang mirip, dan satu kesamaan yang tidak berbeda dengan makna bahasa, bahwa makna diyatsah ialah tidak adanya rasa cemburu dari suami terhadap istri dan keluarganya. (al-Mausuah al-Fiqhiyah, 21/96).

Lelaki sejati ialah lelaki yang mempunyai kecemburuan terhadap istri dan keluarganya. Dalam islam, ini cuilan kesempurnaan kejantanannya. Bahkan islam menunjukkan pahala syahid, bagi orang yang mati alasannya ialah membela kehormatan keluarganya.

Siapa yang terbunuh alasannya ialah membela keluarganya maka dia mati syahid. (HR. Ahmad 1652, Nasai 4095, Turmudzi 1241, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

:

6 Pengorbanan Istri yang Sering Diabaikan Suami

Semakin pencemburu, semakin terhormat

Dari Mughirah bin Syubah radhiyallahu anhu, ia menceritakan keadaan Sad bin Ubadah pemuka suku Khazraj yang pernah mengatakan,

"Andai saya melihat istriku bersama lelaki lain, saya akan bunuh lelaki itu tanpa ampun."

Perkataan ia inipun hingga kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lalu ia bersabda,

"Apakah kalian merasa heran dengan kecemburuan Sad? Demi Allah, saya lebih pencemburu dari pada dia, dan Allah lebih pencemburu dari pada aku. Karena cemburunya Allah, Dia haramkan segala bentuk maksiat yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. Dan tidak ada seorangpun yang lebih pencemburu dari pada Allah. (HR. Bukhari 7416 & Muslim 1499).

Anda sanggup lihat, cemburu cuilan dari sifat Allah, alasannya ialah allah tidak pernah ridha ketika hamba-Nya menerjang larangan-Nya. Dan sifat Allah penuh kesempurnaan dan pujian.

Menyuruh Istri Lepas Jilbab

Sumber gambar Wolipop

Memahami beberapa keterangan di atas, apa yang sanggup anda bayangkan ketika ada lelaki yang hobi memamerkan aurat istrinya. Di mana letak kehormatannya, hingga dia begitu besar hati ketika istrinya dinikmati mata buaya? Potret lelaki yang hilang harga dirinya.

Bagaimana dengan sang istri?

Dia tidak wajib mentaatinya. Istri tetap harus berjilbab, sekalipun sang suami menyuruhnya melepas hijabnya. Karena dilarang mentaati makhluk, dalam kemaksiatan kepada Sang Pencipta (al-Khalik).

Dari Nawwas bin Saman radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam maksiat kepada al-Khaliq. (HR. al-Baghawi 2455 dan disahihkan al-Albani).