5 Fakta Gres Kasus Kekerabatan Sedarah Di Lampung, Ibarat Ini Kelakuan Mengerikan Pelaku


Tiga tersangka pelaku incest atau kekerabatan sedarah di Lampung ditangkap polisi. Foto: Dok. Polres Tanggamus

Semoga pelaku dieksekusi seberat-beratnya!!

Kepolisian beberkan fakta-fakta gres terkait masalah kekerabatan sedarah yang terjadi di Lampung.

Ternyata, menyerupai ini perlakuan mengerikan ke-3 pelaku kepada korban...

Tindak lanjut dari penangkapan 3 pelaku incest atau kekerabatan sedarah oleh kepolisian di wilayah Pekon Pangungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (23/2/2019) siang.

AG (18) jadi korban incest atau kekerabatan sedarah oleh ayah kandungnya M (45) dan kakaknya SA (24), serta adiknya YF (15) ternyata sering mengalami perbuatan keji dan tak manusiawi.

Berikut beberapa fakta gres yang diungkap kepolisian;

1. Korban ternyata sering dicekoki video p0*no.


Lokasi daerah korban kerap disetubuhi para tersangka Foto: Dok. Polres Tanggamus
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas ketika dihubungi lewat telepon, Sabtu (23/2/2019) mengungkap, banyak filem tak senonoh ditemukan di HP Pelaku Incest di Lampung, kesudahannya korban jadi pelampiasan ke-3 pelaku.

"Saya lihat mereka ini berawal dari kakaknya (SA) sudah pegang HP. Di dalam HP-nya itu banyak video p0*no. Adik abang ini sering diajak nonton video p0*no," kata Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas.

Sementara Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tanggamus Ipda Primadona Laila mengatakan, sikap SA dan YF yang suka nonton film p0*no itu diketahui dari hasil investigasi dan akreditasi tersangka.

"Nonton film bersama, kemudian dipraktikkan ke korban. Dalam sehari dapat melampiaskan hasratnya ke korban itu ada jikalau kakaknya dapat hingga 5 kali, adiknya 3 kali," kata Ipda Dona.

2. Korban disetubuhi 5 kali oleh sang ayah, 120 kali oleh abang dan 60 kali oleh adiknya.

Dona mengatakan, akreditasi ayahnya M gres lima kali menyetubuhi korban. Sementara yang mencengangkan SA mengaku sudah sekitar 120 kali menggauli SA dan YF sekitar 60 kali.

Perbuatan bejat ini dilakukan berulang kali semenjak 2018. AG tak kuasa melawan alasannya yaitu takut. Selama ini, ia juga dikungkung di dalam rumah.

3. Pelaku pernah menyetubuhi kambing dan sapi tetangga.

Ipda Dona menyebut, secara visual M dan SA terlihat menyerupai insan normal. Tidak ada keganjilan prilaku.

Namun sosok YF ia nilai sedikit aneh, alasannya yaitu ketika diperiksa terlihat santai bahkan tertawa. YF juga mengaku pernah menyetubuhi kambing dan sapi tetangga.

"Kita tanya (kepada YF) ada objek atau korban lain nggak yang disetubuhi selain abang kandungmu, anak ini jawab 'nggak ada bu. Tapi pernah sama kambing dan sapi juga'. Itu pun alasannya yaitu melihat video p0*no yang ada di HP. HP-nya rusak. Mereka terinspirasi video p0*no luar negeri yang melaksanakan kekerabatan s3ksu4l melalui objek binatang," ucapnya, menyerupai dilansir dari detik.com.

4. Ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya.

Untuk mendalami duduk kasus ini, ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya pada Senin (25/2) nanti.

Polisi ingin mengetahui apakah ketiga pelaku yang merupakan ayah dan anak ini mengalami gangguan kejiwaan.

Berita terkait: Bejat!! Melakukan Hubungan Sedarah, Ayah dan 2 Anaknya di Lampung Diringkus Polisi

5. Kondisi korban

Ipda Dona menambahkan, polisi juga menaruh perhatian serius pada korban. Apalagi AG diketahui mengalami keterbelakangan mental.

Pihaknya akan terus memonitor kondisi AG. AG pada Senin (25/2) nanti juga akan diperiksa kesehatan dan kondisi kejiwaannya.

"Sejauh ini belum kita temukan adanya tanda-tanda kehamilan alasannya yaitu korban juga gres mau kita ambil keterangannya Senin besok dengan didampingi jago bahasa. Korban bukan kategori tunarungu, tunawicara atau tunagrahita tapi ia memang masuk dalam katagori disabilitas alasannya yaitu jikalau ditanya harus ada panduan, ada yang mendampingi, jadi dapat jelas," ujar Ipda Dona.

"Secara visual anaknya sehat. Anaknya putih, bagus malah. Tapi ia keterbelakangan mental. Mungkin alasannya yaitu tidak mengenyam pendidikan. Kurang lebih menyerupai itu. Kalau kita lihat matanya kosong. Psikisnya sudah kena," sambungnya.