Anak 9 Tahun Meninggal Usai Makan Es Krim, Ini Yang Harus Diperhatikan Orangtua


Anak 9 Tahun Meninggal Usai Makan Es Krim (foto ilustrasi: sumber.com)

Peringatan bagi orangtua!!

Belajar dari kasus meninggalnya bocah 9 tahun usai makan es krim.

Ini yang harus Anda perhatikan perihal masakan yang dikonsumsi bawah umur biar tak berakibat fatal.

Seorang siswi asal Inggris meninggal dunia usai memakan es krim ketika berlibur bersama keluarga di Costa del Sol, Spanyol.

Bocah berusia 9 tahun tersebut dikabarkan mengalami stress berat anafilaktik sehabis terjangkit alergi parah sebagai reaksi dari es krim.

Bocah yang belum diketahui identitasnya tersebut pribadi dibawa ke rumah sakit terdekat ketika kondisinya kritis. Melihat kondisinya, dilaporkan ada kemungkinan bocah tersebut alergi susu dan kacang-kacangan sehingga menjadikan reaksi alergi tersebut.

"Dia masuk [ke rumah sakit] di Sabtu malam alasannya stress berat anafilaktik. Dia sudah disadarkan kemudian dipindahkan ke Materno Infantil Hospital di Malaga," kata seorang petugas di rumah sakit tersebut, dikutip dari Metro.co.uk.

Karena kondisinya memburuk, ia dipindahkan ke rumah sakit di kota Malaga di hari yang sama sekitar tengah malam. Namun sayang, ia menghembuskan napas terakhirnya.

Belajar dari kasus diatas, ini yang harus Anda perhatikan.



alodokter.com

Meski insiden tersebut bukan di Indonesia, orangtua tetap harus waspada.

Syok anafilaktik merupakan suatu reaksi alergi yang sanggup mengakibatkan kehilangan kesadaran atau bahkan maut pada bawah umur maupun dewasa.

Kondisi ini terjadi apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, ataupun serangga.

Makanan yang paling sering mengakibatkan alergi

1. Susu

Alergi susu lebih umum terjadi pada bawah umur daripada orang dewasa. Dan kondisi ini sangat umum di antara bawah umur yang berusia sangat muda.

Menurut Food Allergy & anaphylaxis Network (FAN), alergi susu yaitu alergi masakan yang paling umum, yang menghipnotis dua setengah persen anak-anak.

Dua jenis protein dalam susu sanggup mengakibatkan reaksi alergi yaitu kasein dan whey, yang mana whey menjadi penyebabnya di sebagian besar kasus alergi.

2. Telur

Seperti susu, alergi telur jauh lebih umum di antara bawah umur daripada orang dewasa. Menurut FAAN, setidaknya satu setengah persen dari bawah umur mempunyai alergi ini.

Sejumlah protein dalam kuning dan putih telur sanggup mengakibatkan alergi. Namun, berdasarkan Mayo Clinic, alergi terhadap putih telur lebih umum daripada alergi terhadap kuning telur.

Penting untuk diingat bahwa orang-orang dengan alergi telur parah harus konsultasi dengan dokter mereka sebelum mendapatkan suntikan flu, alasannya telur dipakai untuk menciptakan vaksin.

Kacang-kacangan

Alergi kacang lebih sering terjadi pada bawah umur dibandingkan pada orang dewasa. Sekitar satu hingga 2,1 perseon bawah umur alergi terhadap kacang.

Kacang yaitu penyebab serangan alergi masakan yang paling parah. Oleh alasannya itu, sangat penting untuk membawa anak Anda agar  diperiksa untuk alergi kacang walaupun hanya reaksi ringan terhadap kacang atau selai kacang.

Bahkan jikalau anak Anda hanya mempunyai reaksi kecil, ada risiko serius untuk serangan parah di masa depan.

Gandum

Empat kelas protein gandum sanggup mengakibatkan reaksi alergi: albumin, globulin, gliadin dan gluten. protein gandum, terutama gluten, yang dipakai dalam banyak sekali jenis makanan, termasuk:
  • roti
  • cake dan muffin
  • Semacam spageti
  • es krim
  • pati makanan
  • perasa alami, dll.
Beberapa orang mempunyai alergi yang berafiliasi dengan olahraga dan gandum. Orang-orang ini mempunyai tanda-tanda parah yang hanya muncul jikalau mereka berolahraga sehabis beberapa jam makan gandum.

Kedelai

Alergi kedelai juga lebih umum di antara bawah umur daripada orang dewasa.

Menurut Food Allergy Initiative (FAI), kebanyakan bawah umur akan bereaksi ringan saja terhadap kedelai pada ketika mereka berusia tiga tahun. Namun, sebagian besar reaksi alergi terhadap kedelai hanya reaksi ringan.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko alergi makanan

Faktor-faktor tertentu menempatkan Anda maupun bawah umur pada risiko yang lebih besar untuk mempunyai alergi makanan.

Usia

Menurut Mayo Clinic, alergi masakan yang paling umum terjadi  pada balita dan bayi. Alergi susu, kedelai, gandum, dan telur sanggup pulih dari waktu ke waktu.

Alergi terhadap kacang-kacangan dan kerang lebih mungkin untuk menetap seumur hidup.

Sejarah keluarga

Jika asma, eksim, gatal-gatal, atau demam yaitu potongan dari latar belakang keluarga Anda, Anda lebih mungkin untuk mempunyai alergi makanan.

Alergi lainnya

Jika Anda atau bawah umur sudah alergi terhadap salah satu masakan atau sudah mempunyai jenis lain dari alergi, Anda mempunyai risiko lebih besar terkena alergi makanan.

Asma dan eksim

Asma dan alergi masakan sering terjadi berdampingan. Asma juga sanggup menciptakan tanda-tanda alergi masakan lebih parah, begitu juga dengan es krim.

: 9 Makanan yang Dilarang Keras Dikonsumsi Anak Dibawah 5 Tahun

Gejala-gejala alergi makanan

Alergi masakan sanggup mengakibatkan banyak sekali gejala. Gejala ini biasanya mulai hanya beberapa menit sehabis makan masakan yang berpotensi. Kadang-kadang  tanda-tanda sanggup muncul beberapa jam sehabis makan.

Gejala alergi masakan termasuk:
  • ruam atau gatal-gatal
  • kulit merah atau gatal
  • hidung tersumbat atau gatal
  • bersin
  • mata gatal dan berair
  • muntah, kram perut, perut bergas, atau diare
  • pembengkakan bibir, lapisan mulut, atau tempat sekitar mata yang sanggup gatal atau nyeri

Gejala darurat alergi makanan

Anda harus segera mencari perawatan darurat jikalau Anda maupun bawah umur mengalami salah satu tanda-tanda berikut:
  • suara serak, sesak tenggorokan, atau benjolan di tenggorokan
  • mengi atau kesulitan bernapas
  • sesak dada
  • kesemutan di tangan, kaki, bibir, atau kulit kepala
  • pusing, pingsan, atau penurunan secara tiba-tiba tekanan darah
  • detak nadi cepat
Mendapatkan perawatan dari ruang gawat darurat secepat mungkin sehabis reaksi alergi sanggup membantu mengurangi risiko komplikasi yang merugikan.

Makara sangat penting bagi orangtua mengenali apakah anak mempunyai alergi atau tidak sebelum menawarkan masakan tertentu kepada mereka.