20 Macam Pedoman Dalam Seni Rupa Beserta Teladan Penjelasannya


Image Source: kisahasalusul.com

Seni rupa ialah cabang seni untuk membuat karya dengan media yang sanggup dilihat oleh mata dan sanggup dirasakan dengan diraba. Seni rupa sanggup diartikan juga dari hasil ciptaan yang mempunyai kualitas, hasil, dan ekspresi.

Karya seni rupa mempunyai beberapa unsur utama yaitu titik, bidang, garis, volume, bentuk, tekstur, warna, dan pencahayaan. Selain unsur utama, karya seni juga mempunyai fatwa yang mempunyai kegunaan sebagai bentuk mengekspresikan karya tersebut. Apa saja fatwa seni rupa yang berkembang di indonesia?

Lalu, Apa saja fatwa seni rupa? Apa itu fatwa seni rupa? Dalam artikel ini akan kami berikan klarifikasi mengenai macam-macam fatwa seni rupa.

Banyak dibaca:

Macam-macam fatwa seni rupa

1. Naturalisme

Apa yang dimaksud fatwa seni rupa naturalisme? Aliran seni rupa naturalisme ialah fatwa seni yang memakai objek alam, sehingga disebut sebagai fatwa naturalisme dalam karya seni. Komposisi warna, proporsi, keseimbangan, dan prespektif akan dibentuk ibarat dengan aslinya. Aliran seni rupa naturalisme biasanya mengambil objek landscape atau pemandangan alam. Beberapa seniman yang populer dalam fatwa naturalisme di antaranya Rembrant, William Hogart, Fans Hall, Raden Saleh, Basuki Abdullah, dan Abdullah Sudrio Subroto.

2. Realisme

Apa yang dimaksud fatwa seni rupa realis? Realisme ialah fatwa seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan benar-benar kasatmata dan tidak hanya fokus pada objek tertentu. Ciri fatwa realisme yaitu penggambaran objek harus benarbenar terjadi supaya membuat kesan tersendiri. Aliran seni rupa realisme biasanya memakai objek insan ataupun binatang dengan lisan yang terlihat nyata. Tokoh seniman yang memakai fatwa realisme yaitu Tarmizi, Basuki Abdullah, Charles Prancois, Fransisco de Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.

3. Romantisme

Apa itu fatwa romantisme dalam seni rupa? Aliran seni romantisme umumnya menggambarkan dongeng yang romantis atau dramatis. Aliran seni romantisme lebih menekankan nilai-nilai estetika, fantastis, irasional, dan absurd. Ciri fatwa seni romantisme lebih mengunakan warna cerah dan mencolok pada objek. Aliran romantisme memakai objek manusia, khususnya objek laki-laki dan perempuan dalam situasi yang romantis atau dramatis. Seniman yang memakai fatwa romantisme yaitu Raden Saleh, Ferdinand Victor, Victor Marie Hugo, Eugene Delacroix, Theoborre dan Gerriwult.

4. Ekspresionisme

Ekspresionisme merupakan fatwa seni rupa yang lebih menggambarkan curahan batin pembuat baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya. Aliran seni rupa ekspresionisme lebih menekankan pada lisan ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan lisan manusia. Aliran seni rupa ekspresionisme memakai objek wajah insan dan lisan yang diperlihatkan. Seniman yang memakai fatwa ekspresionisme yaitu Affandi, Popo Iskandar, dan Srihadi Soedarsono, Vincent Van Gogh, Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan Paul Klee.

5. Impresionisme

Aliran seni rupa impresionisme ialah fatwa seni yang lebih menonjolkan kesan objek yang digambar secara sekilas atau selintas saja. Objek yang digambarkan juga tanpa mengatakan detail khusus dan cenderung kabur atau blur. Aliran seni rupa impresionisme biasanya memakai objek insan atau hewan. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Solichin, Kusnadi, Zaini, Affandi, Claude Monet, Casmile Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward Degas.

6. Kubisme

Aliran seni rupa kubisme merupakan fatwa seni yang lebih mengatakan abstraksi objek dalam bentuk geometri tertentu supaya mendapat nilai seni yang indah. Penggambaran objek pada fatwa seni kubisme, objek akan diubah dalam kombinasi bidang-bidang ibarat persegi, segitiga, lingkaran, dan lainnya. Objek yang digambar biasanya insan atau binatang dengan background alam atau bangunan. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Fajar Sidik, Srihadi Sudarsono, Gezane, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernan Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, dan Juan Gris.

7. Fauvisme

Aliran seni rupa fauvisme merupakan fatwa seni yang menekankan corak warna bebas dan imajinatif. Aliran seni fauvisme muncul pada masa ke-20 dan pertama kali dilontarkan oleh kritikus seni asal Perancis Louise Vauxelles. Penggambaran fatwa seni rupa fauvisme biasanya dalam bentuk landscape dan tidak tergantung dalam 1 objek saja. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi, dan Kess Van Dogen.

8. Dadaisme

Aliran seni rupa dadaisme merupakan fatwa seni yang menggambarkan kekerasan dan kekasaran. Aliran seni dadaisme biasa disebut fatwa anti seni sebab lebih menonjolkan kekerasan. Objek yang bisanya dipakai bermacam-macam sanggup manusia, hewan, tumbuhan, dan benda. Seniman yang memakai fatwa dadaisme yaitu Hendra Gunawan, Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp, dan  Picabia.

9. Futurisme

Aliran seni rupa futurisme merupakan fatwa yang lebih menekankan keindahan gerak, garis, visual, dan warna. Objek yang akan digambar biasanya ketika sedang bergerak sehingga sanggup memberi kesan tersendiri. Objek yang biasanya dipakai ialah makhluk hidup. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Rusallo.

10. Surealisme

Aliran seni rupa surealisme merupakan fatwa seni yang menggambarkan objek dalam imajinasi atau dalam mimpi. Aliran seni rupa surealisme akan memakai 2 objek berbeda yang akan terlihat abnormal dan unik kalau digambar. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Salvador Dali, Andre Masson, Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.

11. Kontemporer atau modern

Aliran seni rupa kontemporer ialah fatwa seni yang tidak hanya terikat oleh perkembangan zaman ketika ini. Penggambaran objek pada fatwa kontemporer berupa refleksi situasi dan waktu. Objek yang digambar yaitu dinamis, ekspresif, dan mencolok. Seniman yang menerapkan fatwa ini ialah Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.

12. Konstruktivisme

Aliran seni rupa konstruktivisme ialah fatwa seni yang lebih menonjolkan penggambaran objek bangunan. Objek sanggup berupa bangunan klasik, modern, kuno, dan bangunan yang lainnya. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Jim Nyoman Nuarta, Supankat, Sprinka, dan Angelina P.

13. Popular art atau pop art

Aliran seni rupa pop art ialah fatwa seni yang menggambarkan kritik, humor, atau sindiran. Objek biasanya berupa insan yang digambarkan secara perspektif atau sudut pandang yang lain. Aliran seni rupa ini muncul secara tidak sengaja dan penggambarannya pun tidak jelas. Seniman yang memakai fatwa seni pop art yaitu Nyoman Nuarta dan Ris Purnomo.

14. Abstraksionisme

Aliran seni rupa abstraksionisme ialah fatwa seni rupa yang bertujuan untuk mengekspresikan diri dengan rasa figuratif. Aliran ini tercipta supaya terhindar dari peniruan objek yang akan dibuat. Aliran seni rupa abstraksionisme memakai 2 fatwa yaitu abstraksionisme geometri dan abstraksionisme nonfiguratif. Seniman yang memakai fatwa abstraksionisme yaitu Fajar Sidik dan Zaini.

15. Neo – Klasik

Aliran seni rupa neo–klasik ialah fatwa seni rupa yang bersifat klasik, objektif, dan rasional. Munculnya fatwa seni rupa neo-klasik sebab munculnya revolusi prancis. Penggambaran fatwa seni neo-klasik biasanya berwujud hiperbolis, seimbang, dan memakai batasan warna yang higienis dan statis. Seniman yang mengguanakan fatwa neo-klasik yaitu Jean August dan Dominique Ingres.

16. Pointilisme

Pengertian dari fatwa seni rupa pointilisme ialah fatwa seni yang penggambarannya memakai titik-titik. Aliran seni rupa pointilisme kalau dilihat dari kejauhan akan terlihat wujudnya, apabila dilihat dari bersahabat akan tidak terlihat objeknya. Aliran seni rupa pointilisme biasanya dipakai oleh seniman Keo Budi Harijanto dan Rijaman.

17. Primitif

Aliran seni rupa primitif ialah fatwa seni yang memakai objek sesuai gaya penggambaran pada dinding goa. Objek yang biasanya digambar ialah manusia, hewan, dan tumbuhan dalam bentuk garis sederhana. Seniman yang memakai fatwa seni primitif yaitu S. Sudjojono, dan Ricardo Ponce.

18. Optik

Aliran seni rupa optik ialah fatwa seni yang memakai objek manipulasi visual yang sanggup menipu penglihatan mata. Objek yang biasanya digambar berupa bidang, garis, atapun objek yang hanya berwarna hitam putih. Seniman yang memakai fatwa seni rupa optik yaitu Agus Djaja, Walter Gropius dan Bridget Louise Riley.

19. Pittura metafisica

Aliran seni rupa pittura metafisica ialah fatwa seni yang mengatakan objek dengan sentuhan (metafisica). Objek yang dipakai biasanya berupa boneka dan insan yang sedang melaksanakan aktifitas dengan latarbelakang tertentu. Seniman yang memakai fatwa ini yaitu Carlo Carra dan Giorgio de Chirico.

20. Gotik

Aliran seni rupa gotik merupakan fatwa seni yang menonjolkan objek dengan garis tebal, berbentuk ramping, dan menekankan warna objek. Objek yang digambar biasanya berupa tokoh suci, raja, ratu, ataupun kesatria. Seniman yang memakai fatwa berasal dari luar negeri yaitu Van Eyck, Mathias Grunnewald, Albert Durer, dan Pieter Droughel.

Demikian pengertian dari fatwa seni rupa dan macam-macam fatwa seni rupa. Semoga bermanfaat.
Related Posts